(BAGIAN TUJUH)
~~~~~~
"Nat, lo kenapa?" Tanya Reina.
"Gue nggak papa." Jawab Nathan yang darutadi fokus terhadap jalanan.
"Lo gak bisa boong sama gue. Lo kenapa?" Tanya Reina sekali lagi.
"Kalo gue bilang nggakpapa, ya nggakpapa!" Bentak Nathan.
"Santai aja. Gue cuman nggak mau lo mendem masalah sendiri. Gue tau kalo lo lagi boong sama gue. Gue mau lo cerita bukan lo bentak kayak gini. Bukannya lebay atau apa. Gue nggak bisa dibentak sama lo. Minggirin mobil lo sekarang, gue turun disini aja." Kata Reina.
"Gue bilang berhenti!" Ancam Reina.
Nathan menepikan mobilnya.
"Rei, gue-"Kata Nathan terpotong saat Reina langsung keluar dari mobil dan menghentikan taxi yang lewat.
🏀🏀🏀🏀
"Rei, tuh cowok ganteng banget." Kata Reva sambil menunjuk salah satu tim lawan.
"Lo sama Reyno aja." Kata Reina mengejek.
"Ih, nggak mau." Balas Reva.
Tiba-tiba Reyno datang dengan minuman ditangan.
"Reva, nih gue beliin minum. Semangat ya tandingnya. Kalo gugup, liat gue aja." Kata Reyno penuh semangat.
"Gue nggak tanding hari ini, no. Lagian, sok baik banget." Kata Reva.
"Gue nggak sok baik, Reva." Balas Reyno dangan senyuman yang masih terpancar diwajahnya.
Nathan datang dengan tergesa-gesa. Dia menarik Reina dengan pelan agak jauh dengan Reva dan Reyno.
"Lepasin." Kata Reina sambil menarik tangannya yang masih digenggam Nathan. Nathan pun melepaskan genggamannya.
"Apaan sih lo!" Lanjutnya lagi.
"Gue mau minta maaf." Kata Nathan.
"Gue mau minta maaf karena gue udah bentak lo tadi malam. Gue lagi pusing banget tadi malem. Maafin gue yaa...please!" Lanjutnya lagi sambil menggenggam tangan Reina. Reina melirik Nathan sekejap lalu tersenyum.
"Oke. Gue kasian aja gitu, lo udah mohon- mohon sama gue. Jadi gue maafin aja." Kata Reina. Nathan langsung menatap Reia dan tersenyum lalu memeluk Reina.
"Jangan marah lagi dong. Gue nggak suka kalo lo marah sama gue." Kata Nathan.
"Nathan, gue nggak bisa napas. Lepasin nggak!" Teriak Reina. Nathan langsung melepas pelukkannya.
"Gemesin banget sih." Kata Nathan sambil mengacak rambut Reina.
"Dih." Balas Reina sambil menepis tangan Nathan yang masih mengacak rambutnya dengan tangan kanannya.
"Oh iya, 2 menit lagi lo tanding. Semangat." Kata Rei.
"Iya-iya."
Tanpa mereka sadari, seorang perempuan yang duduk dikursi penonton dari tadi menatap mereka dengan tatapan sedih. Dia berusaha menahan air matanya.
"Cal, kenapa gak ada yang peduli sama gue?" Tanya Rachel dengan menatap lurus kedepan.
Ical langsung menatap Rachel dan langsung menggenggam tangan Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret In Heart ✔️
Teen Fiction(COMPLETE) "Kadang perkataan sama perbuatan berbanding jauh. Dan perkataan sangat berbanding jauh dengan perasaan."-Reina. "Gue nggak akan pernah lelah buat ngedapetin hati lo, Nathan." -Rachel. "Kenapa ketika gue udah ngebuka hati dan udah menjadi...
