~SECRET IN HEART 31~

803 23 1
                                    

(Bagian Tiga Puluh Satu)

Bagian terburuk dari Cemburu adalah sakit hati.... nggak nyambung ya? Tapi, memang cemburu mempengaruhi perasaan juga tau.

______"______

Reina melangkahkan kakinya digerbang. Saat melewati lorong kelas 12, Reina melewati Reivan. Apa ini?Reivan sama sekali tidak memanggilnya atau nenjelaskan apapun tentang kemarin. Apakah dia tidak tau kalau Reina sedang marah?

"Rei." Panggil Reivan. Akhirnya dia memanggilnya.

Reina berbalik dengan nemasang wajah datar.

"Ya, kenapa?" Tanya Reina.

"Gak papa." Balas Reivan sambil berjalan mendahului Reina.

Reina tersenyum kecut. "Dasar cowok songong, belagu, sok ganteng. Emang ganteng sih." Kata Reina tanpa sadar.
"Percuma ganteng kalo sukanya nyakitin." Reina menggeleng berusaha mengusir kekesalannya.

Reina memasuki kelasnya yang kini sudah ramai.

"Rei, sekarang bisa cerita kan?" Tanya Reva.

"Cerita apa?" Tanya Reina bingung.

"Masalah lo kemarin."

"Nggak penting." Kata Reina sambil mengeluarkan novel dari tasnya dan membacanya.

"Reina, cerita sama gue."

"Hmm." Reina hanya bergumam tidak jelas mengabaikan Reva.

Reva langsung menutup dan menarik novel Reina dengan paksa membuat Reina menatapnya tajam.

"Apa?!" Teriak Reva menantang.

Reina menatap Reva kesal.

"Oke, kemarin gue lihat Reivan pelukan sama Anya." Kata Reina dengan nada rendah.

"Seriusan, lo!! Gila. Mereka balikan?" Tanya Reva.

"Ya enggak lah." Balas Reina cepat.
"Nggak tau juga maksudnya." Kata Reina lagi sambil menundukkan kepalanya.

"Reina Adetya Sanjaya akhirnya merasakan yang namanya cemburu guys."

"Gue nggak cemburu Reva." Prores Reina.

"Tapi, kenapa kemarin lo sedih?" Tanya Reva.

"Gue nggak cemburu, cuman sakit aja."

"Sakit apa? Sakit jantung?"

"Sakit hati." Jawab Reina cepat.

Reva hanya menghembuskan nafas berat. Sahabatnya ini hanya pintar dalam Akademik dan Nonakademik. Tetapi, masalah cinta sangatlah bodoh.

"Terus, hari ini lo ada ketemu Reivan?" Tanya Reva.

"Udah. Dia nggak ada ngomong masalah itu."

"Lo pas ketemu sama dia, lo bersikap cuek?" Tanya Reva.

"Iya. Gue bukan cewek bodoh yang masih bisa tersenyum saat tersakiti."

"Goblok lo. Lo harusnya yang nanya sama dia pasal kemarin."

"Gue nggak bisa Reva. Dia kan yang cowok harusnya dia yang peka dong."

"Tadi malam, dia ada chat lo atau nelpon gitu?"

"Ada tapi nggak gue bales. Pikiran gue kacau."

Reva menghantupkan kepalanya di meja.
Mengapa temannya se tolol ini?

Secret In Heart ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang