(BAGIAN SEMBILAN)~~~~~~
"Iihh, gantengan Kak Nathan gue lah. Yang mana sih orangnya? Gue jadi penasaran." Kata Rachel kepada Sasa.
Dikelas XI Mipa 4 juga sedang gempar dengan kedatangan si kakak ganteng yang jadi anak baru dikelas Nathan, 12 Mipa 1.
"Mending lo cari aja langsung kekelasnya. Yaahh, sekalian nyari Kak Nathan lo itu. Palingan tanpa disuruh juga, udah jadi hobi lo kan?" Kata Sasa sambil mengecat kukunya.
"Yaudah, gue mau kesana." Kata Rachel sambil ingin beranjak dari kursi.
"Awas, Rachel. Itu kuteknya belum kering tau!" Teriak Sasa.
"Iya-iya. Bawel lo." Balas Rachel.
Sesampainya di kelas Nathan, dia tidak melihat Nathan sama sekali. Tapi, dia sangat penasaran dengan anak baru yang bernama Reivan itu.
"Kak Nada." Panggil Rachel kepada salah satu teman sekelas Nathan.
"Kak, yang mana sih anak baru dikelas lo?" Tanya Rachel.
"Tuh, yang lagi pake earphone , lagi baca buku. Yang duduknya paling depan yang paling ujung." Jawab Nada sambil menunjuk kesalah satu cowok uang sedang duduk di dekat jendela.
"Panggilin dong kak. Dari sini nggak terlalu jelas." Kata Rachel sambil memperhatikan Reivan.
"Buat apa? Jangan bilang kalo lo suka sama Reivan."
"Yaelah, liat aja belom. Lagian, bagi gue cuman Kak Nathan aja lah. Gue kesini cuman penasaran sama yang namanya Reivan. Soalnya satu sekolah lagi gosip tentang dia."
"Oke tunggu bentar." Kata Nada kemudian kembali masuk kekelasnya, dan menghampiri Reivan yang masih fokus dengan buku didepannya.
Reivan menyimpan bukunya dilaci dan melepas earphone nya kemudian berjalan menuju Rachel yang ada di depan kelas.
"Lo siapa?" Kata Reivan dengan wajah datarnya.
Rachel terdiam ketika melihat Reivan. Terdiam dengan artian, membenarkan kata-kata orang. Tapi, kayaknya Rachel tetap suka ama Nathan, nggak bisa berpaling.
"Oh, lo yang namanya Reivan?"
Reivan hanya menatap datar Rachel.
"Gue cuman penasaran aja sama yang namanya Reivan. Gue kesini nyari Kak Nathan. Gue calon pacarnya." Kata Rachel berbohong. Nyatanya, Rachel kekelas Nathan hanya karena Reivan. Tapi, sebenarnya karena Nathan juga.
"Lo ngapain kesini?" Kata Nathan yang tiba-tiba sudah ada didepan Rachel.
"Hmm, nggakpapa kak." Jawab Rachel gugup karena semenjak kejadian kemarin, Rachel tidak pernah berani bertemu Nathan. Rachel ingin pergi dari situ. Tetapi, tangan Rachel ditahan ole Nathan.
"Lo kenapa?" Tanya Nathan.
"Hmm, nggak papa kak." Jawab Rachel.
"Calon pacar lo?" Tanya Reivan ke Nathan. Rachel langsung melihat kearah Nathan. Apa yang akan Nathan jawab. Nathan terdiam sangat lama. Dan melepaskan genggamannya dari tangan Rachel. "Bukan." Jawaban singkat dari Rachel membuat hati Rachel seakan hilang. Nathan langsung masuk kekelasnya disusul oleh Reivan.
Rachel terdiam didepan kelas Nathan. Dan akhirnya memutuskan untuk kembali kekelasnya.
🏀🏀🏀🏀
"Nat!!" Teriak Reina didepan kelas Nathan. Bukan Nathan yang keluar tetapi Reivan yang datang menuju Reina.
"Gue nggak manggil lo. Gue manggilnya Nathan." Kata Reina sambil menatap sinis Reivan. Reivan menatap Reina seakan-akan Reina adalah orang aneh yang berdiri didepannya.
"Ngerasa banget. Gue mau buang sampah." Kata Reivan sinis sambil mendorong jidat Reina dengan jari telunjuknya membuat kepala Reina terdorong kebelakang, dan tubuh Reina tidak seimbang.
Tidak lama Nathan keluar kelas dengan senyuman yang merekah.
"Kenapa Rei?" Tanya Nathan saat melihat Reina mengusap jidatnya.
"Hmm? Nggak papa. Tadi kejeduk dinding doang." Jawab Reina bohong. Karena, kalau dia jujur dia yakin pasti Nathan bakal marah sama Reivan.
"Tadi gue dorong kepalanya." Celetuk Reivan santai.
"Berani banget lo!" Teriak Nathan.
"Gue nggak papa. Udah, lebay banget. Gue kesini cuman mau ngembaliin jaket lo." Kata Reina sambil menyodorkan jaket yang ada ditangannya ke arah Nathan.
"Siapa lo?" Tanya Reivan ke Nathan.
"Dia pacar gue." Jawab Nathan sambil merangkul Reina.
"Heh?!" Kata Reina bingung.
"Iya, Reina pacar gue. Kenapa?" Tanya Nathan dengan ekspresi ngajak berantem.
'Nih orang minta disleding kayaknya.' Gumam Reina.
"Oh." Balas Reivan kemudian masuk kekelas.
Reina langsung melepas rangkulan Nathan dilehernya. "Lo ngapain sih?!"
"Yaa, supaya dia nggak ganggu lo tau. Lagian palingan lo seneng juga kan?" Tanya Nathan kepedean.
"Mulut lo rasanya pengen gue pukul." Kata Reina dan langsung pergi menuju kelasnya.
🏀🏀🏀🏀
Reivan membuka bukunya, membalikkan lembaran buku dengan asal. Dia memikirkan kejadian tadi. Dia tidak tau mengapa dia harus memikirkannya.
'Pacarnya ya?' -Reivan
Reivan bukan tipe orang yang memikirkan hal yang tidak penting sampai berjam-jam. Apalagi ini menyangkut REINA. Cewek ngeselin yang merupakan orang yang pertama kali memarahinya, memakinya. Dan Reina adalah cewek yang membuat dia berada di sekolah ini sekarang.
Belum pada tau kan,kenapa Reivan bisa sampe pindah sekolah.
Baca terus yaa... tekan bintang yang dicerita ini, jangan bintang yang dilangit. Oke! Comentnya juga.... baca terus ya, ntar bakal terjawab kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret In Heart ✔️
Teen Fiction(COMPLETE) "Kadang perkataan sama perbuatan berbanding jauh. Dan perkataan sangat berbanding jauh dengan perasaan."-Reina. "Gue nggak akan pernah lelah buat ngedapetin hati lo, Nathan." -Rachel. "Kenapa ketika gue udah ngebuka hati dan udah menjadi...