(BAGIAN EMPAT)
~~~~~~
"Oh iya, besok Nathan ulang tahun. Kok gue hampir lupa ya?" Kata Reina membuat didip dan Aziz berhenti memainkan bola basket yang ada ditangannya.
"Oh iya, gue hampir lupa juga. Kok gue bisa hampir lupa ya? Kenapa gue hampir lupa? Kok gue nggak tau ya kalo gue hampir lupa?" Teriak Didip histeris tanpa henti.
"Yaelah, gue sumpel ya lama-lama mulut lo. Kayak Dora aja dari tadi nanya mulu." Kata aziz.
"Trus, kita harus gimana?" Lanjut Aziz lagi.
"Gimana, kalau kita bikin surprise. Jadi, kita kayak pura-pura lupa aja sama ulang tahunnya. Kalian kan pada jago akting." Jawab Reva.
"Kalo masalah akting gitu mah, Didip jagonya." Teriak Didip sambil menunjuk dirinya sendiri.
Tidak lama kemudian Nathan datang dengan senyuman yang merekah diwajahnya.
"Hai semuanya." Teriak Nathan.
"Hai." Balas Aziz singkat.
"Kalian tau besok hari apa?" Tanya Nathan sambil mengangkat kedua alisnya dan masih dengan senyuman yang sama.
Rei, Reva, Didip, dan Aziz sontak berusaha bersifat se-netral mungkin menahan senyum.
Didip yang pertama bersuara. "Oh iya." Membuat senyum Nathan makin merekah.
"Untung lo ingetin gue nat. Gue lupa kalo besok itu, batas gue bayar utang ke Sandra." Lanjutnya lagi yang membuat senyuman Nathan pudar.
"Kenapa? Salah ya? Emang ada apaan?" Tanya Didip sambil memasang muka herannya kepada Rei.
"Ooohhh gue tau." Teriak Rei yang membuat senyuman Nathan merekah kembali.
"Pasti Rei tau nih. Soalnya kan, Rei tau semua tentang Nathan." Teriak Aziz.
"Berapa minggu lagi kita tanding basket kan?" Lanjut Rei lagi. Lagi lagi senyum manis Nathan hilang lagi.
"Ya sudah. Gue mau ke kelas aja. Kalian ngebuat mood gue ancur." Kata Nathan sambil berjalan menuju kekelasnya.
Ketika mereka berempat memandang Nathan sudah cukup jauh, mereka tidak bisa manahan tawanya.
"Kalian liat nggak sih, mukanya gimana?" Kata Didip sambil tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.
Rei langsung mengadahkan tangannya ke Aziz seperti orang yang meminta palak ke adek kelas.
"Apaan nih?" Tanya Aziz.
"Ya patungan buat beli kue Nathan lah." Jawab Rei nggak nyantai. Wajah Aziz langsung berubah menjadi sedih.
"Kenapa lo?" Tanya Reina.
"Gue mau curhat Rei, gue aja mau jual ginjal buat bayar uang kas kelas, kas basket, kas Osis, belom lagi bayar baju buat lomba beberapa minggu lagi." Keluh Aziz sambil memasang puppy ayes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret In Heart ✔️
Teen Fiction(COMPLETE) "Kadang perkataan sama perbuatan berbanding jauh. Dan perkataan sangat berbanding jauh dengan perasaan."-Reina. "Gue nggak akan pernah lelah buat ngedapetin hati lo, Nathan." -Rachel. "Kenapa ketika gue udah ngebuka hati dan udah menjadi...