Felove berdiri di tepi gerbang sekolahnya, bersama Jesselyn yang sedari tadi sibuk menghubungi ibunya untuk meminta izin.
Dirinya dan Jesselyn sudah memutuskan untuk menonton pertandingan futsal bersama. Mereka juga sudah memutuskan, untuk pergi ke tempat pertandingan itu menggunakan uber atau taxi online.
Dikarenakan jam main yang sangat mepet dengan jam pulang sekolah, mereka berdua memilih untuk tidak pulang ke rumah terlebih dahulu.
Mereka memutuskan untuk langsung pergi ke lokasi pertandingan, setelah bel pulang sekolah berbunyi."Gimana? Belum di angkat juga?" Tanya Felove kepada Jesselyn sambil menatap ponsel yang menempel di telinga temannya itu.
"Belum. Mungkin lagi di jalan kali ya? Gue SMS aja deh. Ntar kita telat kesana." Jesselyn menjauhkan ponselnya dari telinga, lalu ia mulai mengetik-ngetikkan sesuatu di layar ponsel itu.
Sembari menunggu Jesselyn yang masih sibuk menghubungi ibunya, Felove mengambil ponsel yang ada di saku rok abu-abunya, lalu ia menggeser layar ponsel tersebut, kemudian memesan taksi online yang akan mereka tumpangi ke tempat futsal itu nantinya.
***
Felove menatap pemandangan yang ada di luar kaca mobil sambil melirik kesana kemari, untuk mencari keberadaan orang yang dia cari.
Mobil yang ditumpangi oleh dirinya dan Jesselyn berhenti dengan sempurna tepat di jalan masuk ke gedung futsal tersebut, lalu dengan uang pas, Jesselyn membayar ongkos taksi, kemudian mereka turun dari mobil yang mereka tumpangi.
"Udah main belum sih?"
Felove menoleh menatap wajah Jesselyn, lalu mengangkat kedua bahunya menandakan bahwa ia tidak tahu.
Mereka langsung berjalan mendekati area gedung pertandingan futsal tersebut, lalu mereka berdiri di belakang kursi penonton sambil terus memutar mata kesana-kemari mencari orang yang mereka cari.
"Eh. Ngapain disini?!"
Jesselyn dan Felove langsung menoleh ke arah sumber suara, lalu melihat Jake yang duduk santai di kursi penonton sudah lengkap dengan atribut futsalnya.
"Suka-suka kita lah! Mau kita dateng atau enggak, emang itu urusan lo?! Peduli apa lo sama kita. Lagipula kita kesini tuh bukan buat ngeliatin lo!" Jawab Jesselyn setengah teriak kepada Jake.
Sejauh yang Felove lihat, Jake dan Jesselyn memang tergolong sebagai teman yang status nya 'lumayan dekat'.
Ya, dekat.
Tetapi berbeda dengan yang lainnya, mereka malah terlihat dekat karena mereka selalu saja beradu argumen dan beradu fisik a.k.a kelahi.
Setiap mereka bertemu, pasti kelahi.
Entah karena apa sebabnya, tapi mereka selalu saja kelahi."Kalo ada kalian tuh ganggu! Kalian tuh ribut tau gak! Bikin orang gak konsen aja." Balas Jake.
"Eh! Lagipula ya--" ucapan Jesselyn terhenti ketika Felove mengusap pundak perempuan itu dan menenangkannya.
Kalau tidak dilerai, bisa-bisa mereka berdua beradu argumen hingga tak ingat waktu.
"Udah main Jake?" Tanya Felove sambil menatap Jake datar.
Laki-laki itu diam.
Dari yang awalnya ia ribut dan ketus sekali melawan Jesselyn, ia langsung berubah menjadi orang yang lebih kalem saat berhadapan dengan Felove.
KAMU SEDANG MEMBACA
CROCOBOY [COMPLETED]
Teen FictionBagaimana jadinya, bila kau sudah berulang kali menjadi mainan seorang laki-laki brengsek, tetapi tetap mencintainya dan ingin terus kembali bersamanya walau sakit telah berulang kali menimpa dirimu? Perkenalkan, Dia Reynard Saputra. Seorang laki la...