[25] Putus?

3.2K 124 9
                                    

Felove berjalan pelan menuju kantin, disertai dengan tatapan tajam dari beberapa murid yang dilewatinya.

"Sok cantik banget lu ngerebut Reynard dari Kak Syifa. Masih cantikan juga Kak Syifa daripada lu. Kegatelan sih, jadi ngerebut cowok orang."

"Secara Kak Syifa cantik, sexy, semok, bohai, ya jelas lah lebih cantik Kak Syifa daripada dia. Kalo dia gak nge-goda Reynard nih ya, gak akan Reynard sama Syifa putus!"

"Iya dah bener banget. Kalo diibaratkan nih ya, Kak Syifa tuh kayak kue cupcake. Lah dia. Jadi kue aja udah untung-untung. Bantet gitu mau dapet lebih. Mengenaskan banget sih."

"Susah deh kalo masalahnya sama cewek yang mainnya pelet-pelet an. Cantik gak seberapa, mau nya dapat yang lebih. Lucu gak sih, kalo dia ngedate berdua Reynard? Kasian banget Rey, pasti diliatin banyak orang karena pasangannya kayak gitu."

Secepat itukah?
Bahkan ia jadian dengan Reynard belum lebih dari 5 jam, dan beritanya sudah tersebar kemana-mana?

Memang Syifa itu cantik, dan dia sangat terkenal sehingga memiliki banyak teman yang sudah jelas pasti akan membelanya walau ia salah sekalipun.
Dan Reynard, Reynard dan Syifa sudah terkenal dengan sebutan 'pangeran dan tuan puteri' sejak mereka masuk ke SMA ini. Jadi walau bagaimana pun, tetap Syifa lah yang akan mereka anggap sebagai ratu-nya Reynard.

Felove duduk bersama kedua temannya di salah satu bangku kantin, lalu ia menopang dagu sambil mengaduk-aduk sambal yang ada di atas meja.

"Kenapa lu baru jadian cemberut gitu?"

Felove mendengus. "Kalian udah tau gue jadian sama Reynard?"

Jesselyn dan Cinta mengangguk sambil memakan bakso mereka masing-masing.

"Tau dari mana sih?"

Jesselyn terkekeh. "Tau dari mulut-mulut orang." Jawabnya.

"Apa gue emang gak cocok ya sama Reynard, sampe mereka segitu bencinya sama gue."

Jesselyn mengangguk. "Emang iya! Lo gak cocok sama dia. Mana cocok sih, lo sama cowok brengsek macam Reynard gitu. Masa depannya kelam tauga. Sayangin diri lo, Lope."

Cinta mengacungkan jari jempolnya. "Sangat sangat tidak sepadan." Ucapnya.

"Tapi ya Jess, Cin. Gue tadi malam dimimpiin sama Raja. Dia bilang, Reynard lah yang sementara ini jagain gue. Dan dia bilang, semoga gue langgeng sama Reynard. Gitu."

Jesselyn memajukan wajahnya. "Serius?!"

Felove mengangguk.

"Kok gue gak dimimpiin ya, sama Raja." Ucap Jesselyn pelan, tetapi masih bisa terdengar di telinga Felove.

"Mau banget?"

"Hah?" Jesselyn menggeleng. "Enggak, gue tuh--"

"Udah, udah. Santai aja. Kalo suka ya bilang aja gapapa. Gue mah santai orangnya. Lagipula ya Jess, gue restuin kok kalau lo jadian sama Raja."

Jesselyn berdecak. "Gue? Sama Raja? Gak lah."

"Tiati lo kemakan omongan sendiri." Ujar Cinta tanpa melirik ke arah Jesselyn sedikitpun. Ia masih sibuk dengan ponsel di genggamannya. "Oh iya by the way, ini yang ngasih nomor gue ke Dokter Daniel siapa ya?"

"Uhukk.." Jesselyn menggenggam gelas di depannya, lalu ia meneguk isi dan kembali meletakkan gelas tersebut ke atas meja. "Dokter Daniel abangnya Raja?"

Cinta mengangguk pelan.

"Kok lo bisa berhubungan sama dia sih?"

Cinta mengangkat kedua bahunya. "Ada yang nambah kontak WA gue. Terus dia bilang namanya Daniel. Gue tanya deh Daniel mana. Eh taunya Daniel abangnya Raja." Cinta mengangkat kepalanya menatap tajam Felove, lalu ia memutar malas kedua bola matanya. "Lu ya yang ngasih nomor gue?"

CROCOBOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang