[28] Selingkuh

3K 106 5
                                    

"Ja, Lo bisa gak sih pelan-pelan bawa motornya. Kalo gabisa mending Gue deh yang bawa."

"Emang bisa?"

"Gak bisa sih. Tapi kan Gue ngerti gimana tata tertib lalu lintas yang bener. Ya seenggaknya, peluang Gue hidup lebih lama bisa bertam--"

Tiinnn.....

Bruakk.

"Felove bangun!!!"

Felove terbangun dari tidurnya dengan nafas yang terengah-engah, lalu ia menoleh ke kanan dan melihat seorang laki-laki sedang memegang pundaknya dengan raut wajah yang khawatir.

"Lo kenapa?"

Felove menggeleng. "Gue, gue, gue gapapa. Eh udah sampe ya? Aduh gue ketiduran. Maaf ya."

Virlando mendengus, "iya gapapa. Oh iya by the way, gue kan sisa dua hari nih di Indonesia. Besok temenin gue belanja ya?"

"Belanja?"

Virlando mengangguk.

"Belanja apa?"

"Baju, celana, tas baru, kebutuhan-kebutuhan gue buat disana lah intinya."

"Kenapa gak beli di Aussie aja?"

Lagi-lagi, Virlando mendengus. "Lo banyak tanya ya." Ucapnya.
"Gue mau beli disini aja, karena kalau disana gue gaada temen buat diajak keluar. Lagipula, disini kan lebih murah. Kualitasnya juga gak kalah bagus kok dari barang di Aussie."

Felove mengangguk pelan. "Jadi pengen main-main ke Aussie deh gue."

"Ayok."

"Ayok?"

Virlando mengangguk, "iya ayok."

"Ayok kemana sih?"

Virlan menarik pipi kanan Felove dengan gemas, sehingga membuat gadis itu sedikit meringis kesakitan. "Ke Aussie lah, Felove."

Felove mengusap pelan pipinya yang tadi dicubit oleh Virlando, sambil memandang sinis laki-laki tersebut.

"Matanya serem bener."

Felove melepas sabuk pengaman yang dikenakannya, lalu ia keluar dari mobil Virlan dan berjalan hendak masuk ke dalam rumahnya.

"Felove. Tar ikut gue ke Aussie mau?"

"Gak!"

***

Felove berjalan pelan sambil memegang tali tas sekolahnya, menuju halte biasa tempat ia menunggu Virlan menjemput dirinya disaat sepulang sekolah.

"Felove!"

Felove menghentikan langkahnya, lalu ia membalikkan badan dan melihat Reynard menepikan motor yang sedang dikendarainya.

"Lo pulang bareng siapa?"

"Dijemput." Jawab Felove singkat.

"Oh..." Reynard mengangguk pelan, "mau bareng gue gak? Gue antar. Gratis kok. Sampe depan rumah."

Felove tersenyum tipis, lalu ia menggeleng. "Gue mau banget, tapi sayang, gue dijemput."

"Felove?"

"Hm?"

"Lo manggil gue sayang?"

Felove mengernyit, lalu menggeleng dengan cepat. "Enggak!"

"Itu tadi?"

"Ck. Maksud gue, sayangnya gue dijemput. Bukan, sayang,,, gue dijemput. Jijik banget ih."

Reynard tertawa geli di depan Felove dan orang-orang di sekitarnya, tanpa merasa malu sedikitpun.

CROCOBOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang