[5] Heartbeat

5.9K 190 4
                                    

Felove berjalan keluar dari kelasnya yang saat ini sedang dibersihkan oleh teman temannya, lalu ia berdiri disamping Jesselyn yang saat ini sedang berdiri sendirian. "Sendirian aja mbak, kayak jomblo."

Jesselyn hanya menyenggol pundak Felove, tanpa menjawab ucapan temannya itu dengan sepatah kata pun.

"Je, coba liat ke kelas XII-MIPA-2. Ada Bima." Ucap Felove sengaja memancing amarah Jesselyn.

Bima adalah orang yang pernah Jesselyn suka sewaktu ia kelas XI. Waktu itu, Bima memang disukai banyak wanita dikelasnya.
Bagaimana tidak disukai banyak orang,
Bima mempunyai postur tubuh yang tinggi, tingkat kecerdasan yang lumayan, juga wajah yang tampan dan iman yang kuat dalam agama nya.

Hal itulah yang membuat Jesselyn pernah menyukai seorang Bima.
Tetapi, sekarang rasa suka itu sudah hilang.
Ia tidak suka dengan sikap Bima yang sekarang. Sikap Bima yang cuek, yang jutek, dan sikapnya yang sangat sombong.

Bukan hanya Jesselyn saja yang tidak menyukai perubahan sikap Bima.

Sebagian teman yang pernah sekelas dengannya, juga tidak menyukai perubahan sikap Bima yang sekarang. Sikap baru yang dimiliki laki-laki itu benar-benar membuat kesal setiap orang yang melihatnya!

"Apa mau gue salamin nih ke Bima? Kali aja lo kangen sama dia."

Jesselyn langsung menatap tajam kedua mata Felove, lalu tanpa hitungan apapun, mereka bedua langsung saling kejar-kejaran seperti kucing dan tikus dalam kartun tom and jerry.

"Eh, lo!"

Teriakan itu membuat kejar-kejaran antara Felove dan Jesselyn berhenti seketika.
Mereka menoleh bersamaan, lalu melihat Reynard yang berdiri bersama satu teman laki-lakinya.

"Manggil siapa? Manggil gue?" Jesselyn menunjuk dirinya sendiri, lalu Reynard menjawabnya dengan anggukan. "Eh eh, gak jadi. Lo aja deh. Siapa nama lo?"

Felove langsung menunduk cepat untuk mengindari tatapan mata secara langsung dari Reynard, lalu ia menggeleng gelengkan kepala dengan dirinya sendiri.

"Namanya Felove." Ujar laki-laki disebelah Reynard.

Felove dan Jesselyn tidak mau ambil pusing. Mereka langsung memilih pergi berjalan, dan meninggalkan Reynard yang sibuk sendiri entah karena apa.

"Eh! Felove!" Panggil Reynard.

Felove menoleh, lalu mengangkat pelan kepalanya untuk kembali menatap Reynard. "Apa?" Tanya nya dari kejauhan.

"Sini dulu." Ucap Reynard.

Jantung Felove berdetak lebih kencang.

Ada perlu apa Reynard sama gue?

Felove kembali menatap kedua bola mata Reynard dari kejauhan, lalu ia melihat laki-laki itu menunjukkan sedikit senyum tipis kepadanya. "Yang butuh kan elo, ya lo lah yang kesini." Jawab Felove.

Reynard tetap kekeh pada pilihannya. Ia tidak mau mendatangi Felove, dan ia tetap ingin Felove mendatangi nya detik ini juga. "Sini bentar." Ucap Reynard.

Felove melirik sekilas ke arah Jesselyn, lalu Jesselyn menertawakannya sambil berucap sesuatu. "Cie dipanggil sama doi."

Dengan tingkat keberanian yang sebenarnya kecil, Felove melangkah dengan posisi kepala yang menunduk.
Jantungnya berdegup lebih kencang saat ia akan mendatangi Reynard.
Entah karena hal apa, ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres pada anak laki-laki itu.

CROCOBOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang