Cinta berjalan dari kelasnya menuju kelas Felove yang hanya bersebelahan, lalu ia mendatangi gadis yang sedang sibuk mengurus benda yang ada ditangannya.
"Ngapain?" Tanya Cinta kepada Felove yang masih saja sibuk mengutak-atik barangnya.
"Ini? Praktek buat pelajaran TIK." Jawab Felove.
Cinta hanya mengangguk pelan, lalu ia mengeluarkan ponsel dari saku roknya. "Gak istirahat?"
Felove mengangguk. "Bentar. Bentar lagi jadi nih." Jawabnya.
Cinta menempelkan ponselnya ke telinga, lalu ia berbicara dengan seseorang sambil sesekali tertawa.
Cinta berjalan untuk pergi dari kelas Felove, tetapi Felove berhasil menahan perempuan itu dengan cara meneriakinya.
"Mau kemana?" Tanya Felove dari tempat duduknya.
"Mau ke kantin. Ntar lo gue beliin aja terus gue bawain ke sini. Gue mau ketemu sama seseorang." Jawab Cinta sembari pergi meninggalkan Felove yang masih sibuk dengan tugas prakteknya.
Felove mendengus kesal.
Selalu saja, disaat ia hampir selesai untuk menyelesaikan tugasnya dengan benda itu, lagi-lagi susunan kabelnya terbalik-balik saat hendak dipotong.Menurut dia, itu bukan salahnya.
Itu adalah kesalahan dari guntingnya yang tumpul, sehingga membuatnya kesusahan untuk bekerja dengan cepat.Felove menoleh ke arah laki-laki yang berada tepat di sisi kiri tempat ia duduk, lalu ia melihat Reynard yang sedari tadi sibuk dengan kabel miliknya yang sama sekali belum diapa-apakan.
"Ini tuh diapain sih, ah!"
Keluhan Reynard membuat Felove tidak tahan dengan laki-laki itu.
Bukan apa-apa.
Felove hanya merasa, laki-laki itu sama sekali tak mau berusaha agar ia bisa menyelesaikan pekerjaannya. Laki-laki itu hanya bisa mengeluh, mengeluh, dan terus mengeluh.Dasar cupu! Umpat Felove dalam hatinya.
Saat perempuan itu hendak melanjutkan kembali pekerjaanya, ia kembali mendengar Reynard mengeluh, bahkan ia mendengar Reynard memerintahkan orang untuk menyelesaikan kabel miliknya.
"Itu tuh ada caranya, bego. Kalo lo cuma ngeluh, ya gak mungkin bisa selesai!"
Reynard yang awalnya berposisi membelakangi Felove langsung berbalik badan, dan ia tersenyum kepada gadis yang ada di hadapannya saat ini.
"Terus caranya gimana?" Tanya Reynard sambil tersenyum dan menatap Felove dengan serius.
"Ya gitu lah caranya. Pokoknya kabel luarnya dipotong dulu terus tuh kabel yang warna-warni disusun sesuai susunannya terus nanti sisa dipasang connectornya terus nanti di--"
"Bentar-bentar." Reynard berjalan ke depan meja tempat Felove duduk saat ini, lalu ia membungkuk dan menyanggah kepalanya dengan tangan kanan yang ia letakkan di atas meja Felove.
Laki-laki itu kembali menatap Felove setelah nyaman dengan posisinya, lalu ia tersenyum dan menatap kedua mata Felove dengan tatapan gila miliknya. "Gimana-gimana?"
Felove mematung.
Jarak wajah Reynard saat ini benar-benar dekat dengan wajahnya.
Ia tak bisa berkutik, bahkan ia tak bisa berkata apa-apa.Entah karena apa, kedua pasang bola mata Reynard selalu berhasil membuat gadis itu terdiam.
Matanya berpancar saat terkena cahaya matahari maupun cahaya lampu.
Dan tatapannya, tatapan gila dari laki-laki itu selalu sukses membuat Felove tak dapat bertingkah normal seperti biasanya."Kok diem? Ayo jelasin gimana."
Felove langsung mendorong untuk menjauhkan muka Reynard dengan telapak tangan kanannya, lalu ia mengambil dan membuka buku catatannya yang berada di dalam tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
CROCOBOY [COMPLETED]
Teen FictionBagaimana jadinya, bila kau sudah berulang kali menjadi mainan seorang laki-laki brengsek, tetapi tetap mencintainya dan ingin terus kembali bersamanya walau sakit telah berulang kali menimpa dirimu? Perkenalkan, Dia Reynard Saputra. Seorang laki la...