Felove menerobos maju ke depan. Menabrak orang-orang tinggi yang tadi menghalanginya.
Gadis itu mendorong laki-laki besar di hadapannya, tetapi ia malah terpental jatuh dan membuat gaduh keadaan di sekitar panggung itu."Kalo jalan yang bener dong!" Teriak laki-laki besar itu, menatap Felove yang tersungkur jatuh di tanah.
Kegaduhan mereka membuat penyanyi tadi lompat dari atas panggungnya, lalu ia masuk ke tengah-tengah kegaduhan yang sedang terjadi.
Ia membulatkan mata, ketika menatap gadis dengan piyama tidur tersungkur jatuh di tanah, disertai rambut panjangnya yang berantakan tak ter-urus seperti gadis yang tak mandi lebih dari seminggu.
"Ada apa ini?"
Si pria berbadan besar menoleh, lalu ia menunjuk Felove yang masih terduduk lemas. "Ini. Cewek goblok ini tiba-tiba ngedorong gue karena dia pengen ke depan. Enak aja. Gue disini udah dari semalem dan dia datang langsung mau ngambil tempat gue."
Penyanyi laki-laki itu menoleh ke arah Felove, lalu ia berlutut, dan menyingkirkan secara lembut rambut panjang Felove yang menutupi wajah.
"Felove?!"
***
Reynard kembali mengusap rambut Felove yang berantakan, membuat tenang gadis yang sedang menyesap teh hangat itu.
"Lo kenapa kesini tiba-tiba?"
Felove meletakkan cangkir tehnya, lalu ia menatap Reynard yang juga sedang menatapnya. "Bukannya gue ya yang harusnya tanya, kenapa lo hilang tiba-tiba?"
Reynard tersenyum kecil. "Ya, jawabannya pasti lo tau. Karena gue ada masalah sama bokap gue malam itu—"
"Sampe sekarang?"
Reynard menggeleng.
"Terus hp lo kemana?"
"Hilang." Jawab Reynard sesingkat mungkin.
Felove hanya mendengus, lalu meneguk kembali teh nya tanpa berucap apapun.
"Jadi kapan lo mau mutusin gue?"
Felove tersedak, membuat teh di tangannya sedikit tumpah ke pakaian yang ia kenakan.
"Gak usah kaget karena gue tau. Gue gak akan marah kok sama lo."
Gadis itu mengusap mulutnya dengan tangan, lalu ia menatap Reynard yang menunduk di hadapannya. "Kenapa lo gak marah sama gue?"
"Kenapa gue harus marah sama lo?"
Felove terdiam.
"Gue mau nepatin janji gue hari ini. Sebelum lo pergi beberapa jam lagi kan?"
"Janji... apa?"
Reynard tersenyum kecil. "Tempat yang mau gue kasih tau ke lo habis ujian." Laki-laki itu berdiri dari duduknya, lalu ia mengulurkan tangan kepada Felove untuk membawa gadis itu ke suatu tempat.
***
Mereka berjalan bersamaan, melewati rumput-rumput liar tinggi yang memenuhi tempat itu.
Banyak pohon-pohon besar dan berbagai tumbuhan liar disana.
Sangat mengerikan.
Felove bahkan yakin pada dirinya sendiri, bahwa ditempat yang ia dan Reynard datangi itu banyak sekali hewan berbahaya yang bisa kapan saja menerkam mereka.Mereka berhenti di ujung danau, yang Felove rasa tak asing lagi baginya, padahal ia sangat yakin, ia tak pernah ke tempat ini sebelumnya.
Reynard duduk di ujung danau itu, lalu ia menatap danau di hadapannya.
Felove pun hanya bisa ikut duduk, kemudian ia terdiam karena merasa de javu dengan apa yang dilakukannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CROCOBOY [COMPLETED]
Fiksi RemajaBagaimana jadinya, bila kau sudah berulang kali menjadi mainan seorang laki-laki brengsek, tetapi tetap mencintainya dan ingin terus kembali bersamanya walau sakit telah berulang kali menimpa dirimu? Perkenalkan, Dia Reynard Saputra. Seorang laki la...