[54] Raja Tak Perlu Dikhawatirkan

2.2K 96 10
                                    

Felove langsung merebahkan badannya di kasur empuk setelah sampai di rumah tepat pukul 23.00. Ibundanya tak marah, karena Mama Reynard sempat menelfon dan memberi tahu bahwa gadis itu aman bersamanya.

Pikiran Felove kembali mengacu pada satu kalimat yang akan merubah segala alur hidupnya untuk beberapa saat kedepan. Atau mungkin, selamanya?

Setelah Reynard melontarkan pertanyaan kepada ibunya, Wanita itu tersenyum dan terkekeh dalam beberapa saat.
Wanita tersebut menatap anak laki-lakinya dan gadis di belakang laki-laki itu secara bergantian sebelum pada akhirnya berkata,

"Iya Rey. Dia pacar kamu yang sebenarnya. Bukan Syifa."

Ingin Felove menyangkal jawaban dari wanita itu. Namun entah mengapa, ia tak bisa. Ia senang dan bingung dalam satu waktu sehingga membuatnya terbungkam dan tak melakukan apapun selain berdiri menatap mantan kekasihnya.

Drrt...

Felove menolehkan kepala, menatap ponselnya yang tergeletak di atas meja belajar sebelum bangkit dan memeriksa ponsel tersebut.

1 pesan baru
Dari : Morgan

Gadis itu secara tak sadar mengerutkan keningnya, lalu menggeser layar dan membuka pesan masuk yang ia terima.

Dari : Morgan

Thanks a lot. Syifa ngomong ke gue kalau Rey udah tau semuanya. Tentang dia yang salah paham, dan tentang lo yang sebenernya adalah pacarnya dia. Gue tau kok lo masih sayang sama Rey. Ingat, Felove. Dia bukan Reynard yang lama. Dia gak akan nyakitin lo lagi. Jadi lo gausa takut. Sekali lagi, Thanks.

Felove menghembuskan nafasnya. Lalu mengetikkan sesuatu untuk menjawab pesan dari Morgan.

***

"Gue emang biasanya suka makan pizza ya?"

Felove mengangkat kepalanya, menatap Reynard sembari tersenyum dan berkata. "Enggak. Bukan lo, tapi gue."

"Terus gue sukanya makan apa?" Tanya Reynard lagi, membuat Felove bergumam memikirkan jawaban dari pertanyaan itu.

"Suka masakan nyokap lo." Jawab Felove mengarang. Ia terus mencoba untuk bersikap biasa saja pada Reynard. Biar bagaimanapun, laki-laki itu bukanlah pacarnya. Ia tak ingin banyak berharap.

"Kalau dulu gue sukanya ngapain? Jalan? Nongkrong? Atau belajar?"

"Nyakitin cewek-cewek." Batin gadis itu, masih berusaha tenang menghadapi laki-laki di hadapannya.

"Eh Rey. Brigitta gimana sama suaminya? Udah pindah?"

Reynard mengangguk. "Iya. Lo kenal Gitta? Deket ya berarti sama keluarga gue. Lo sering gue ajak ya kalau acara keluarga?"

Felove tersenyum, "Bukan gue yang lo ajak. Tapi Syifa."

"Iya gue sering ikut lo ke rumah Brigitta." Ujar Felove sedikit berbohong. Ia pernah diajak bertemu Brigitta. Tetapi tak sering. Tak seperti yang barusan ia ucapkan.

"Felove, gue--"

"Gue mau nanya nih. Kalau misalnya lo suka sama gue--"

"Itumah bukan misalnya. Itu emang kenyataan."

Felove mengerutkan keningnya, "Emang udah suka sama gue?"

CROCOBOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang