Felove berjalan pelan melewati tepi lapangan basket yang saat ini sedang ramai ramainya, lalu duduk di pinggiran pagar yang berada tepat dibelakang ring basket tersebut berada.
"Gimana? Kelas XII apa? Sekelas sama gue gak?"
Felove terus menyedot milkshake vanilla yang ada di tangannya, kemudian memutar bola mata untuk menatap Cinta yang kini berada tepat di sebelah kirinya.
"XII-MIPA-7. Lo sendiri?"
Cinta mendengus pelan, lalu kembali menatap permainan yang sedang berlangsung di lapangan basket sembari menjawab pertanyaan Felove "XII-MIPA-8. Kenapa mesti beda kelas si? Coba kalo kita sekelas. Kan asik."
Felove terkekeh pelan "yauda sih gapapa. Walaupun kita gak sekelas, kita istirahat nya bakal terus sama sama kan?"
Cinta mengangguk.
"Tapi seriusan loh ya. Soalnya ya, kalo lo sampe istirahat sama orang lain, gue gabakal ada temen buat istirahat bareng. Lo gak kasian apa sama gue. Ntar gue kayak anak ilang gitu ke kantin sendirian."
Cinta mengambil milkshake yang ada di tangan Felove, menyedot cepat minuman milik sahabatnya itu, lalu mengembalikan minuman itu kembali kepada Felove "iya iya gue bakal istirahat sama lo. Janji deh janji"
Felove yang terlihat puas akan ucapan Cinta langsung tersenyum, lalu melihat-lihat ke daerah sekitarnya.
Entah apa atau siapa yang gadis itu cari saat ini, tapi yang jelas, Felove memutar bola matanya ke kanan, kiri, depan, maupun belakangnya.
Tak ada satupun yang terlewat dari pandangannya.Hingga seseorang yang sedang berdiri tepat di sisi kiri belakangnya, membuat lirikan mata Felove berhenti bergerak.
Gadis ini benar benar menatap serius laki laki yang sedang berdiri di belakang nya itu."Hayo liatin siapa." Ucapan serta sentuhan tangan Cinta di pundak Felove membuat gadis itu tersentak kaget, tetapi Felove tidak memperdulikannya. Felove terus menatap laki-laki yang berdiri di kiri belakangnya itu.
"Eh anjir liatin siapa sih kok gue dicuekin gitu." Cinta menolehkan kepalanya ke arah bola mata Felove memandang, lalu tersenyum singkat saat ia mengetahui siapa yang sahabatnya itu pandangi sedari tadi.
"Oh, ngeliatin Reynard?"
Felove menoleh, lalu mengerutkan keningnya saat cinta menyebutkan nama laki laki itu "lo kenal Reynard?"
Cinta mengangguk "dia temen SD gue waktu kelas 5. Dulu dia sekelas sama gue, terus kalo ada PR atau kerja kelompok, gue sering gitu kerumah dia. Ya gitu lah pokoknya. Cuma temen loh ya. Gak lebih."
Felove mengangguk "oh gitu."
"Kenapa? Lo suka sama dia Pe?"
"Hah? Enggak lah. Kemaren dia tiba tiba ngefollow instagram gue gitu. Gue tuh sebenernya kenal sama dia. Eh, bukan kenal sih. Tapi tau. Jadi, gue tuh sejak pertama kali masuk ke wilayah SMA ini, yang pertama gue liat tuh ya, dia. Dan setelah itu, gue liat dia mulu gitu. Gak tau kenapa, gak sengaja ketemu mulu aja gitu."
Cinta tertawa, lalu memukul pelan paha Felove yang masih saja memandangi Reynard dari jarak yang lumayan jauh dari tempat laki laki itu berdiri "cie. Ntar suka lo sama dia. Cie Pelope (Felove)"
"Ih enggak. Lo kira gue gak tau kalo dia itu cowok nakal? Ilmu sedengkul. Menang tampang doang dia tuh" Felove kembali menoleh untuk melihat Reynard yang ada di belakangnya, dan Felove menangkap kedua mata Reynard yang saat ini juga melihat ke arahnya. Lebih tepatnya, Felove melihat langsung kedua mata Reynard yang saat ini juga sedang menatap kedua bola matanya.
Demi apapun, ini aneh sekali buat Felove.
Jelas ini bukanlah kali pertama ia bertatap mata secara langsung dengan Reynard. Tetapi entah karena apa, tatapan Reynard yang barusan membuat jantungnya berdegup dua kali lebih kencang dari biasanya.
Mungkin Felove bukan deg-degan karena cinta.
Tetapi karena ia malu, telah kepergok memperhatikan Reynard secara diam diam dibalik pagar belakang ring basket saat ini."Aduh mati gue. Matanya aduh"
Cinta menatap Felove yang menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan sambil menggerak gerakkan kakinya kesana kemari, lalu ia mendorong pelan bahu gadis itu "kenapa lo anjir hah. Kesambet apa sampe kayak cacing kepanasan gitu?"
Felove menurunkan telapak tangan dari wajahnya, lalu menatap Cinta yang saat ini sedang memperhatikannya dengan ekspresi bingung. "Matanya Reynard kok bagus gitu sih, Cin?"
Cinta menganga, lalu terkekeh pelan "bagus lo bilang? Mata lo selek"
Felove menelan salivanya, lalu kembali berbicara "iya serius. Mata dia tuh, bagus banget--"
Tenggg.... Tenggg... Tenggg...
Cinta mengangkat bahunya sambil tersenyum ke arah Felove, lalu berdiri lebih dulu untuk menarik gadis pemalas itu agar ia mau beranjak dari duduk nya "buruan masuk kelas. Ini ada obrolan antara murid baru dan wali kelas baru nih. Biasanya sih gak berfaedah. Biasanya loh ya. Tapi gapapa lah. Ikutin aja."
Cinta menarik Felove pergi dari tempat itu, lalu membawa sahabatnya ke kelas mereka masing masing yang hanya berbeda beberapa langkah.
***
"Gimana-gimana? Wali kelas lo siapa?"
Felove duduk di depan kelas barunya, lalu memulai lagi obrolannya dengan Cinta setelah berbincang bincang dengan wali kelas masing masing selama kurang lebih satu jam.
"Wali kelas gue bu Wahyu, Cin. Lo?"
Cinta mengusap kasar wajahnya, lalu kembali menatap Felove "gue bu Wayan co. Bayangin ga lo?!!"
Felove mengangguk "ada yang lebih parah dari sekedar wali kelas."
"Hah? Apaan?"
Felove menelan salivanya, lalu menatap dalam kedua bola mata Cinta yang kini berada tepat di hadapannya "lebay gak sih, kalo gue bilang, gue bener bener gak kuat buat ngeliat matanya??"
Cinta terkekeh "anjir, lebay banget lah. Emangnya--"
"Gue sekelas sama Reynard."
**VOTE AND COMMENT**
TERKHUSUS nih buat chapter yang awal banget ini.
Kasih gitu Comment nya.
Vote nya juga dikasih :"
Apa yang kurang di cerita aku bagi kalian, tolong kasih tau.
Karna itu bener bener ngebantu dan aku bakal bener bener berterima kasih sama kalian :*Mungkin awalnya emang gajelas, tapi semakin lama, aku bakal usahain agar cerita ini semakin baik, baik, dan lebih baik lagi.
Salam sayang,
- Fina.
KAMU SEDANG MEMBACA
CROCOBOY [COMPLETED]
Novela JuvenilBagaimana jadinya, bila kau sudah berulang kali menjadi mainan seorang laki-laki brengsek, tetapi tetap mencintainya dan ingin terus kembali bersamanya walau sakit telah berulang kali menimpa dirimu? Perkenalkan, Dia Reynard Saputra. Seorang laki la...