Raja mengucek kedua matanya, saat ia melihat ada bayang-bayang seorang perempuan berdiri tepat di hadapannya.
Perempuan itu meletakkan sesuatu di atas meja belajar, lalu ia melipat selimut yang Raja tidak tau dari mana gadis itu dapatkan.
Raja merubah posisinya, menjadi duduk bersender sembari mengusap wajahnya, dan merapikan rambut yang menutupi sebagian pengelihatannya.
"Loh? Lo ngapain?"
Gadis itu menoleh ke arah Raja, lalu ia tersenyum sambil berjalan meletakkan selimut yang dilipatnya tadi di kasur Raja, kemudian mengambil nampan yang ia letakkan di meja belajar tadi.
"Nih gue buatin susu hangat buat lo."
Raja yang semakin bingung hanya bisa diam menatap gadis itu, sehingga membuat gadis tersebut ikut menatapnya kebingungan.
"Kenapa sih? Kayak gak pernah liat gue aja."
Raja mengusap rambutnya ke belakang. "Lo siapa?" Tanya-nya.
Gadis tersebut mendengus pelan. "Gue Felove lah. Yakali lo lupa ingatan."
Raja menurunkan kakinya dari atas kasur agar tak lagi terbalut oleh selimut, tanpa terlepas dari kedua pasang bola mata gadis tersebut. "Felove seriusan lo? Mana mungkin Felove mau bikinin gue susu pagi-pagi gini. Mana mungkin juga dia mau ngelipat selimut. Dan, gak mungkin juga dia bangun pagi. Yang gue tau dia kan kebo banget orangnya." Ujar Raja sambil menatap segelas susu yang Felove bawa.
"Iya ini kebetulan gue tebangun tadi. Maaf gue ketiduran dirumah lo."
Raja mengangguk. "Gapapa santai aja. Oh iya Bang Daniel mana?"
"Bang Daniel pergi lari pagi. Tadi pas dia nutup pintu gue tebangun."
"Oh," Raja mengangguk mengerti. "Terus itu susu buat apa?"
Felove menatap susu yang ia bawa, lalu ia menyodorkannya kepada Raja. "Buat lo. Minum susu pagi-pagi enak kok."
Raja hanya terdiam.
Ia tak menerima sodoran susu dari Felove, sehingga membuat gadis itu menarik kembali tangannya. "Gak mau ya? Kalo gak mau gapapa kok, gue gak maksa. Lagipula gue tau, gue gak ahli buat minuman—""Enggak bukan gitu." Jawab Raja memotong ucapan gadis di dekatnya. "Gue harus minum obat, jadi gue gak boleh minum susu dulu." Ujarnya.
Felove mengerutkan keningnya. "Obat apa?"
"Obat... dari Bang Daniel."
"Hah?" Felove semakin tak mengerti dengan apa yang Raja katakan. "Obat dari Bang Daniel? Obat apa? Lo sakit apa emang?"
"Um..." Raja bergumam pelan, "itu vitamin penjaga stamina tubuh doang sih. Tapi kan harus rutin minumnya."
"Oh... yaudah kalo gitu mana vitaminnya?" Felove mengulurkan tangannya, meminta Raja untuk memberikan vitamin yang ia maksud kepada gadis itu.
Mampus gue. Batin Raja.
"Ja!"
"Hah?"
"Mana?" Pinta Felove.
Raja menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sambil berfikir harus menjawab apa kepada gadis itu.
"Raja!"
"Iya-iya. Ada kok. Tapi nanti aja gue minum sendiri. Itu susu nya lo minum aja kalo lo mau."
Felove menatap curiga Raja yang bertingkah aneh, tetapi ia cepat-cepat membuang pikiran negatif dari otaknya. "Oh, yaudah."
Raja mengangguk lega.
"Yaudah kalo gitu gue—"
"Lo kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CROCOBOY [COMPLETED]
Fiksi RemajaBagaimana jadinya, bila kau sudah berulang kali menjadi mainan seorang laki-laki brengsek, tetapi tetap mencintainya dan ingin terus kembali bersamanya walau sakit telah berulang kali menimpa dirimu? Perkenalkan, Dia Reynard Saputra. Seorang laki la...