Vanessha POV
Aku duduk di kursi balkon dengan benda pipih yang berhasil kuambil dari pemiliknya, lalu kutekan sisi kanan ponsel itu sehingga membuat layarnya menyala.
Aku memutuskan untuk tidur di kamar Felove tadi malam, dan entah karena bodoh atau baik hati, gadis itu mengizinkanku tidur bersama dirinya malam ini.
Tapi, sebenarnya aku memiliki tujuan lain.
Tadi aku sempat meminta nomor ponsel Reynard sebelum memutuskan untuk tidur bersamanya, dan entah kenapa aku merasa dirinya ragu untuk menjawab 'ya' kepadaku.Walaupun ia telah memberiku nomor ponsel Reynard, entah mengapa aku masih saja merasa tak puas hati.
Setelah lama berfikir, akhirnya aku sadar kalau lebih baik aku menggunakan ponsel Felove untuk menghubungi laki-laki itu.
Aku ragu, Reynard akan menerima panggilan dariku yang aku yakin hanya akan menampilkan nomor luar negeri tanpa nama di ponselnya.Omong-omong, aku sempat mendengar kalau Virlan berkata visa milik Felove hanyalah visa turis, bukan visa pelajar.
Itu tandanya, gadis itu tak akan lama berada di sini.
Lagipula, ini kan bukan saatnya tahun ajaran baru dimulai. Pasti gadis itu kesini hanya untuk sekedar melihat-lihat dan mengetahui tentang kampus impiannya lebih dalam.Kusentuh tombol telepon yang terpampang di layar, lalu kutempelkan ponsel tersebut ke telinga.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya terdengar suara dari seberang sambungan telepon.'Halo?'
Aku terkekeh kecil, ketika mendengar kembali suara dari laki-laki itu. "Hi, Reynard." Ujarku membalas perkataannya.
'Ini Felove kan?' Ucap Reynard sedikit merasa curiga.
"Kalo gue bilang bukan?"
'Ini siapa? Lo kenapa bisa--'
"Calm, bro. Ini gue, Vanessha."
'Vanessha? Lo ngapain pake hp Felove?'
Aku tersenyum kecil, "Kenapa? Gue gak boleh pake handphone calon kakak ipar gue?"
Terdengar suara Reynard yang mendengus, 'To the point aja. Lo ngapain nelpon gue?'
"Gue cuma mau nanya, kenapa lo nikah gak ngundang gue sama papi?"
Reynard terdiam sejenak, 'Nikah?'
Gotcha.
"Oh, gak nikah?"
'Nikah sama siapa? Sama lo? Ayok aja kalo lo mau.'
Tanpa sadar aku mengerutkan kening, setelah mendengar apa yang barusan ia katakan.
Hello, gue sepupu lo.
And i'm so sorry dude, i already have a bf."Lo tetep aja gak berubah ya?"
'Berubah? Ngapain gue berubah kalo gue yang kayak gini aja udah disukain sama banyak orang ya gak? By the way, i really really really really really really miss you.' Jawabnya disertai sebuah kalimat bernada seperti lagu.
"Lo gak nikah?"
'Ck. Nikah sama siapa sih? Gue punya pacar aja enggak.'
"Really? Gimana dengan Alicia?"
'Alicia?'
"Actually, gak penting sih siapa Alicia dan apa hubungan lo sama dia. Yang pasti, lo bohong ke Felove soal lo mau nikah sama Alicia khayalan lo itu kan?!"
'Gue gak--'
"Lo lupa kalo lo itu pinter mainin cewek tapi gak pinter boong--"
'Excuse me? Apa lo bilang? Gue gak pinter boong? You're so stupid, Vanessha. Lo pikir gimana gue bisa mainin cewek kalo boong aja gak bisa?'
"Okay fine. You're a liar, dan semua yang lo bilang ke Felove itu bohong, iya kan?"
'Mau lo apa sih?' Tanyanya, kembali ingin cepat mengakhiri percakapan ini.
"Masih kurang Chelsea buat lo, Reynard?"
'Chelsea? Kenapa ini malah nyambung ke Chelsea sih? Dan asal lo tau gue gak pernah--'
"Raga Chelsea, hati Chelsea, bahkan nyawa dia udah lo ambil tapi masih tetap aja kurang, Rey?"
'Jaga ya mulut lo! Gue gak--'
"Lo benci banget sama perempuan ya, Rey. Padahal mami lo perempuan dan dia membesarkan lo sendirian karena ditinggalin sama laki-laki gak bertanggung jawab yang sifatnya persis kayak lo!"
Bruak...
Buru-buru kusentuh tombol merah di ponsel itu, lalu kutolehkan kepalaku dan mendapati seorang perempuan jongkok dengan kardus berserakan di depannya.
**VOTE AND COMMENT**
Yey, Crocoboy udah chapter 50❤️
Maaf chapter ini cuma 500 words. Dikit amat emang maap wkwk.
Jangan Lupa VOTE ya
Jangan Lupa COMMENT juga.
Dan makasih sudah baca cerita ini.Salam sayang,
- Fina
KAMU SEDANG MEMBACA
CROCOBOY [COMPLETED]
أدب المراهقينBagaimana jadinya, bila kau sudah berulang kali menjadi mainan seorang laki-laki brengsek, tetapi tetap mencintainya dan ingin terus kembali bersamanya walau sakit telah berulang kali menimpa dirimu? Perkenalkan, Dia Reynard Saputra. Seorang laki la...