[49] Ex

2.1K 80 4
                                    

Vanessha menarik Felove ke balkon dan mempersilahkan gadis itu untuk duduk, lalu ia menatap Felove dengan tatapan yang tak terlepas sedetikpun.

"Well, Tamara. Lo ini sebenarnya pacar Virlan, or—"

"Enggak, gue bukan pacarnya. Gue temen dia. Lebih tepatnya, temen dia dan temen sepupu dia." Ucap Felove memotong perkataan Vanessha.

"Sepupu? Maksud lo, Brigitta?"

Felove menggelengkan kepalanya, kemudian ia mengangguk ragu. "Ya, iya gue temennya Brigitta. But, i mean—"

"Yang lo maksud, lo itu temennya Reynard, right?"

Felove tersenyum sembari mengangguk. "Bahasa Indonesia lo lancar juga. Sama kayak kakak lo."

"Iya. Gue kan lumayan lama di Indonesia, sama kayak Virlan. Tapi gue sekarang udah gak di Indonesia lagi." Ujar Vanessha, semangat sekali bercerita kepada Felove yang baru dikenalnya.

"Lo tinggal sama Virlan?"

Vanessha menggeleng. "No, I'm not. Gue di Perth."

"Perth???"

"Yeah, gue rasa gue harus mandiri dan tinggal di Perth adalah jalan terbaik agar gue bisa mencapai apa yang gue tuju."

Felove mengangguk, lalu menyalipkan rambutnya ke belakang telinga. "Gue numpang disini untuk sementara waktu. Sebelum gue masuk sekolah dan dapat tempat tinggal—"

"It's okay, Tamara. Lo bisa disini sampai kapan aja. Untill you and Virlan get—"

"Hey Nathan, what are you talking about?"

Felove menolehkan kepalanya, lalu ia melihat Virlan yang datang membawa cangkir dengan asap menggebu diatasnya.

"Felove, ini cokelat panas buat lo." Virlan meletakkan cangkir itu di meja balkon, membuat Felove tersenyum untuk balasan atas apa yang telah laki-laki itu lakukan untuknya."

"Nathan, bukankah—"

"My name is Vanessha. Vanessha!" Tegas gadis berhoodie pink tersebut.

"Really?"

Vanessha mengerang kesal, membuat Virlan terkekeh pelan dibuatnya.

"Oh iya, Felove. Lo sama Rey—"

"Bentar. Tamara, lo tadi bilang kalo lo temenan sama Reynard kan?"

Felove menganggukan kepalanya. Sedikit bingung dengan apa yang Vanessha tanyakan.

"Lo gak mungkin kan temenan sama dia tanpa pernah jadi pacarnya?"

"Vanessh—"

"Shut up, Virlan! I'm not talking to you." Balas Vanessha dengan tatapan yang tak beralih dari kedua bola mata Felove.

Demi apapun, gadis itu membuatnya teringat akan Jesselyn yang tak pernah lepas menatap seseorang yang sedang diintrogasi olehnya.

Dengan ragu-ragu, Felove membuka mulutnya, lalu perlahan gadis itu berkata, "ya sebenernya—"

"Gotcha! You're Reynard's ex girlfriend, right?"

"Enough, Vanessha. Lo harus kasi dia kesempatan buat istirahat."

Vanessha menarik cangkir yang ada di atas meja, menyeruputnya selama beberapa detik, lalu beranjak pergi dari kursi yang sedang ia duduki.

"Maaf ya, Princess. Adek gue emang gitu. Agak rusak otaknya."

Felove mengangguk paham, lalu ia menyentuh ujung cangkir di meja yang masih berisi setengah cokelat panas buatan Virlan.

"Itu gak usah diminum. Kita ke coffee shop aja—"

CROCOBOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang