Entah karena apa dan mengapa,
Satu kelas dengan Reynard adalah hal yang paling Felove tidak percayakan sampai saat ini.Dirinya, seorang Felove Tamara, mulai hari ini hingga kurang lebih satu tahun kedepan, ia akan berada di satu kelas yang sama dengan seorang Reynard Saputra.
"Lo suka sama dia Pe, gue yakin." Cinta meletakkan semangkuk bakso yang baru ia pesan di depan Felove, lalu berjalan memutar untuk menduduki bangku yang berada tepat di hadapan sahabatnya itu.
"Darimana lo yakin kalo gue suka sama dia? Gue aja nih, belum pernah ngomong sama dia. Belum pernah Cin belum pernah--"
"Jadi lo mau ngomong sama dia?"
Felove mengerutkan kening, lalu menggelengkan kepala saat mendengar ucapan Cinta "ya enggak lah! Pokoknya ya, Gue gak suka dia!"
"Buknnya suka liat matanya?"
Felove memasukkan sesendok bakso ke dalam mulutnya, lalu mengunyah bakso itu sembari mengangguk pelan ke Cinta. "Iya gue suka. Tapi gue benci gitu kalo liat matanya. Bawaannya pengen marah mulu gua."
"Nah, itu tuh. Kayak di lagu lagu kan, dari mata, jatuh ke hati." Cinta membentuk love dengan jari jari tangannya di depan dada, sembari mengangkat angkat kedua alis matanya.
"Gue mana percaya gituan sih. Lagipula lo ngada-ngada. Yakali gue suka sama Reynard cuma gara gara matanya?"
Cinta mendengus, lalu memasukkan sesendok bakso ke dalam mulutnya "lo gangerti apa yang gue maksud"
Felove mengangguk "emang gue gak ngerti. Tapi yah Cin, gak tau kenapa, gue sekarang bener bener gak suka sama matanya. Bukan cuma matanya, tapi lirikannya, Bulu matanya, senyumnya, apalagi ketawa--"
"Dan lo gaboleh ngelupain lesung pipi nya yang dalem banget itu. Lesung pipi itulah yang membuat dia terlihat manis di mata cewek manapun Pe." Potong Cinta.
"Tapi--"
"Dan sebaiknya, lo gak ngebohongin perasaan lo sendiri buat cowok yang satu ini. Lo, gasuka ngeliat mata dia, karna lo gak mau jatuh terlalu dalam kan?"
"What the--"
Cinta menyodorkan telapak tangannya tepat di depan wajah Felove sebelum gadis itu mengucapkan kalimat protes panjang nya.
Cinta kembali fokus kepada bakso dan es milo di depannya, lalu mengabaikan Felove yang saat ini masih menatapnya kesal.***
Seperti mendapat suatu keuntungan besar baginya, hingga membuat Felove saat ini tersenyum sendiri di bangkunya yang berada paling depan tepat di hadapan papan tulis kelas XII-MIPA-7.
Beruntung, karena ternyata ada beberapa orang yang ia kenal dekat dari kelas sebelas atau bahkan dari kelas sepuluh.Ada Jesselyn, si cewek ganas tetapi mengasyikkan jika diajak berteman.
Ada Syahnada, si pacar ketua osis yang memiliki wajah cantik dan otak yang cerdas.
Ada Kara, si tomboy yang suka sekali mencari keributan.
Juga ada si Gena, gadis yang tingkat keganasannya melebihi Jesselyn, tetapi memiliki sikap dan perilaku yang dewasa untuk memimpin teman temannya memilih jalan yang benar.Bukan suatu beban untuk Felove, mendapatkan teman sebangku seperti Taufik.
Laki laki tinggi nan cerewet, yang mulutnya tidak bisa diam dan tidak pernah mau mengalah dengan lawan bicaranya.Walau Taufik ngeselin, setidaknya ia tidak akan memaksa-maksa Felove untuk memberi contekan PR ataupun ulangan harian nantinya.
Felove memutar badannya, lalu menatap bangku Jesselyn dan Syahnada yang berada tepat di sisi kiri belakang bangku nya.
Bukan malah melihat ke teman temannya, mata Felove malah terfokus kepada laki laki yang sedang asik tertawa di sisi kiri belakang Syahnada.
KAMU SEDANG MEMBACA
CROCOBOY [COMPLETED]
أدب المراهقينBagaimana jadinya, bila kau sudah berulang kali menjadi mainan seorang laki-laki brengsek, tetapi tetap mencintainya dan ingin terus kembali bersamanya walau sakit telah berulang kali menimpa dirimu? Perkenalkan, Dia Reynard Saputra. Seorang laki la...