PART 31

1.3K 12 0
                                    

Tak terasa sudah 1 minggu berlalu pasca nana melahirkan buah cintanya dengan bagas, bohong jika iya tidak merasakan sakit saat melahirkan anaknya namun selalu iya tanamkan dalam hatinya bahwa iya akan segera bertemu dengan buah cintanya sehingga rasa sakit itu di gantikan oleh semangat 45 untuk bertemu anaknya.

Selama seminggu ini proses hidup nana berubah drastis, dari mahasiswa, seorang istri, lalu hamil dan kini iya sudah menjadi seorang ibu sangat banyak perubahan yang iya alami dalam setahun ini.

Beruntung iya memiliki mertua dan suami yang amat pengertian, perhatian dan baik sehingga nana mudah dalam menghadapi status barunya menjadi seorang ibu, bahkan suaminya itu turut begadang juga saat bayi mungil mereka mengajak disko di malam hari.

Seperti malam ini bayi mungil mereka tidak mau lepas dari gendongan ayahnya padahal anak itu sudah tidur pulas tetapi jika di simpan di kasur akan merengek lalu menangis mengeluarkan suara cemprengnya.

"Ayah, pasti capek ya dedeknya gak mau lepas gitu.?" Tanya nana, iya merasa kasian sama suaminya jika malam ini harus begadang karena besok siang bagas akan kembali kepalu untuk mengajar di sekolahnya. Karena memang bagas hanya minta izin 7 hari saja.

"Nggak papa kok bu, mumpung ayah masih ada di sini jadi biarin ayah puas-puas dulu sama dedek, dedek tau ya ayah mau balik kepalu besok dek, adek disini dulu ya sama ibu jangan rewer ya sayang". Jawab bagas sembari bercanda dengan anaknya dan bayi mereka hanya menanggapi dengan senyuman khas bayi.

"Iya ayah dedek gak rewel kok, ayah kan mau kerja ya." Jawab bagas dengan suara imutnya seperti menggantikan anaknya.

"Ayah baring sini aja, biar ayah bisa sekalian baring." Sambung nana. Dan kini mereka bertiga sudah di atas tempat tidur king size bagas dengan bayi mereka berada di ujung dekat tembok lalu bagas di tengah dan nana di belakang bagas, karena nana tidurnya banyak gerak jadi iya takut jika iya yang berada di dekat anaknya. Baru malam ini mereka tidur bertiga pasalnya malam-malam kemarin mereka tidur berempat dengan ibu mertuanya karena nana masih butuh belajar mengurus bayinya.

"Yang, nanti kamu tidur sama ibuk ya di sini biar ada yang nemenin di malam hari saat dedek ngajak disko kayak gini."

"Iya ayah nanti aku ajak ibuk tidur di sini buat nemenin aku sama dedek, ayah di sana jangan panggil selimut tetangga ya, cukup pake selimut di dalam lemari aja." Jawab nana setengah bercanda.

"Ya ampun sayang, gak mungkinlah aku panggil selimut tetangga, sedangkan aku sudah memiliki selimut yang anget di rumah dan hanya aku yang punya." Jawab bagas sambil menjawil hidung nana, bagas mengerti keresahan hati istrinya itu belum ada sebulan melahirkan namun sudah di tinggalkan untuk mengajar namun mau di apakan lagi sudah begitu kewajiban bagas.

"Kamu gak usah mikir yang macem-macem ya bu, ayah di sana kerja buat cari nafkah untuk kamu dan dedek, aku gak macem-macem kok di palu kamu tenang aja ya ibu sayang, sekarang kita tidur mumpung bayi kita sudah pulas." Lanjut bagas.

Dan akhirnya mereka mengistirahatkan tubuhnya yang seharin beraktifitas agak besok bangun pagi lebih seger lagi.

****Bersambung****

Typo bertebaran.
Penulis amatir.

Dia HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang