Dua insan manusia yang sama-sama belum pernah mengenal cinta namun berusaha mengarungi bahtera rumah tangga.
bagaemana kah kehidupan dua insan manusia ini, berhasilkah atau sebalikanya??
Pagi ini di kediaman bagas semua orang sedang sibuk untuk menyiapkan segala sesuatu yang di butuhkan dalam acara syukuran pupus pusar anak bagas dan nana.
Namun ini bukan acara yang besar, hanya mengundang sanak keluarga, kerabat serta tetangga mereka karena nanti juga pada saat 3 bulan akan ada lagi acara turun tanah anak mereka serta pemberian nama.
Seperti rutinitas setiap pagi mereka semenjak lahirnya buah cinta mereka, setelah nana beres dalam urusan dapur dan perkakas lainnya iya menuju kamar untuk menjemur putrinya walaupun ibumer sudah melarang nana untuk turun kedapur karena merasa kasian akan anak menantunya itu yang semakin kurus dan kurang tidur namun nana tetap menjalankan kewajibannya.
"Sayang kamu tidur aja gih, biar ayah yang nemenin dedek berjemur, coba liat mata kamu itu." Ucap bagas penuh perhatian, iya merasa tidak berguna sebagai suami karena tidak turut membantu istrinya tiap hari.
"Lahh gimana ceritanya masih pagi tidur yah, lagian banyak keluarga yang datang, aku malu kali mau tidur sepagi ini." Jawab nana sambil melepas pakaian putrinya dan menyisakan diaper yang dari semalam. Jika malam hari nana memang memakaikan diaper agar iya tidak terlalu sering bangun malam namun namanya masih punya bayi ya mana bisa tidak berdisko ria.
"Gak papa kali bu, pokoknya nanti habis dedek mandi trus asinya kamu pumping aja biar ayah yang jaga satu hari ini, ayah gak nerima penolakan ya bu." Ucap bagas dengan nada tegas dan nana tidak berani membantah ucapan suaminya jika sudah seperti itu.
*************************** Seperti apa yang di katakan bagas pagi tadi benar-benar di turuti oleh nana kini iya sudah siap berbaring di kamar dan putrinya entah di bawa kemana oleh suaminya.
Tapi nana percaya suaminya bisa mengurus putri mereka, iya juga berterimakasih sekali kepada suaminya karena sudah bersedia membantu dia menjaga putri mereka.
"Nana udah tidur gas.?" Tanya ibunya yang melihat bagas dari teras samping sambil menggendong cucunya yang sedang tidur.
"Iya bu, itupun harus bagas tegasin baru mau nurut, alasannya malu lah mau tidur sepagi ini." Jawab bagas sambil menggoyang"kan tangannya agar anaknya lelap.
"Lohh ngapain harus malu coba gas, lagian istri kamu kurang tidur banget itu." Tante bagas menyahut dari pintu dapur.
"Mungkin karena banyak keluarga kali yang datang makanya nana malu mba." Sambung ibu bagas. "Ya udah tidurin gih anak kami di box nya tapi jangan di kamar kamu nanti nana keganggu." Ucap ibunya.
Bagas langsung ngacir kekamar tamu dan membaringkan putrinya lalu mengatur suhu AC di kamar itu dan mengelilingi tubuh putrinya menggunakan guling agar tidak jatuh walaupun putrinya belum bisa gerak sana sini tapi hanya sekedar antisipasi.
Lalu bagas keluar kamar namun tidak menutup pintu terlalu rapat agar bisa mendengar jika anaknya tiba-tiba bangun.
Skip jam 7 malam.
Semua sudah berkumpul di rumah bagas, keluarga kecil bagas pun sudah siap begitupun keluarga besar bagas.
Setelah melalui proses menurut Agama mereka kini semunya sudah menyantap hidangan yang telah keluarga bagas sediakan.
Putri kecil mereka masih asik dengan dunia mimpinya, entah sudah sampai mana mimpinya, sehingga membuat tamu keluarga bagas mendesah kecewa karena tidak bisa menggendong anak bagas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yahh tidur ya si kecil, sayang banget." Ucap keponakan bagas.
"Iya bibi kerjanya mah sehari ini tidur mulu ntar malam baru deh ngajak disko, tau kali kalau ada ayahnya di rumah." Jawab nana, sontak hal tersebut membuat bagas tersenyum karena itu memang benar adanya bahwa nanti malam harus siap berdisko ria.
"Hahaha pinter banget sih ponakan bibi ini, gemes banget aku."
Syukuran tersebut berjalan dengan lancar dan kini semua sudah kembali kerumah masing-masing karena sudah jam 10 malam, dan putri bagas kini sedang melek secara sempurna di gendongan ayahnya padahal yang lainnya sudah pada istirahat semua.
"Mau main apa kita dek.? Tanya bagas sambil menguyel" pipi anaknya yang seperti bakpao itu.
"Iihh senyum anak ibu lebar banget, rindu banget ya nak sama ayah, iya rindu.
Anak mereka semakin senyum mendengar obrolan dari orang tuanya, sampai pada jam menunjukkan pukul 1 dini hari baru putri mereka tidur, namun bagas melarang nana untuk tidur terlebih dahulu karena bagas berkata bahwa iya rindu istrinya. Nana yang mengerti arti rindu dari bagas pun pipinya sudah merona dan menundukkan kepalanya.
Malam ini tak terelakan hubungan suami istri dari kedua pasangan ini yang sama-sama melepas rindu.