PART 27

927 16 0
                                    

Happy reading.

Lima bulan sudah terlewati kandungan nana sekarang sudah berumur 6 bulan perutnya sudah membesar dan geraknya mulai berkurang.

Beruntung iya memiliki suami seperti bagas yang mau membantunya dalam hal pekerjaan rumah tanpa malu sedikitpun bagas membantu pekerjaan istrinya, seperti ngepel rumah, mencuci pakaian sampai menjemur lalu mungut pakaian dan na yang akan melipat jika ada yang perlu di setrika maka bagas yang akan menyetrika karena jika nana yang menyetrika maka selesai menyetrika nana akan seperti mandi kembali keringatnya bercucuran ntah apa hubungannya mungkin karena panas.

Skipp

Sore hari sepulangnya nana dari kampus iya sudah mendapati mobil suaminya nangkrinh di bagasi rumahnya, nana memang masih naik motor kekampusnya karena iya masih merasa kuat hanya untuk naik motor.

Sesudah nana mengucapkan salam nana langsung membuka pintu dan nyelenong masuk namun iya langsung mendengar teriakan suaminya itu.

"Stooopp disitu". Ucap bagas dengan suara keras yang mampu membuat nana terkesiap kaget.
"Lantainya masih licin sayang biar aku tuntun kekamarnya". Sambung bagas, namun bagas kaget karena nana langsung menangis.

"Aku kira kamu marah sama aku hikss hikss". Ucap nana sesegukan, bagas langsung melongo mendengar penuturan istrinya.

Sabar gas maklum hormon ibu hamil emang gitu "dewi batin bagas.

"Heyy udah jangan nangis lagi ya, aku nggak marah kok hanya sedikit kaget aja pas kamu langsung nyelenong masuk, aku nggak bisa bayangin apa yang akan terjadi bila kamu tetap jalan sendiri". Tutur baas lembut sambil menghapus air mata istrinya dan mengendong ala bridal style kedalam kamar mereka.

"Sekarang kamu mandi ya yang habis itu baru kita makan tadi aku udah masak" ucap bagas yang membantu istrinya berjalan kekar mandi.

Malam sudah kembali menyapa pasangan suami istri yang sedang duduk bersandar di kepala ranjang kamar mereka.

"Aku nggak sabar deh yang beli perlengkapan si baby". Ucap bagas sembari mengelus perut buncit nana
"Sabar hubby sebulan lagi baru boleh katanya membeli perlengkaan baby nya." Balas nana yang ikut mengelus perutnya. Rasanya sudah tidak sabar untuk melihat calon buah hati mereka.
"Nanti kamu mau lahiran di mna yang.? Di sini atau di pasangkatu atau di tolai.?" Tanya bagas yang memang sangat memperhitungkan segala sesuatunya.
"Di tolai aja deh hubby, soalnya kalau di sana lebih banyak yang bantu, kalau di pasangkayu hanya ada bapak dan mama bukan berarti aku nggak mau pas lahiran ada mama tapi aku kasian sama mama nanti mama pas acara 3 bulanan baby aja di suru dateng ketolai ya.?" Jawab nana yang memang merasa kasian pada mamanya jika haris menemani dirinya melahirkan, sedangkan iya tau mama dan bapaknya harus tetap berjualan di pasar demi menyekolahkan adiknya sekalipun sekarang sudah ada bagas yang membantu perekonimian kedua orang tua nana.
"Ya udah kalau emang kamu maunya kamu gitu yang aku nurut aja, iya nanti biar aku yang jemput mereka saat acara 3 bulanan baby nanti". Ucap bagas yang sebenarnya sangat tau bahwa istrinya itu sangat ingin di dampingi oleh orang tua kandungnnya.
"Udah malem hubby tidur yuk punggung nana udah pegel, tolong di elus-elus ya hubby". Pinta nana dan bahas langsung mengiyakan permintaan istrinya.

****Bersambung****

Maaf typo bertebaran
Penulis amatir

Maafkan baru sempet update lagi.

Dia HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang