PART 29

992 19 0
                                    

Hari demi hari semakin berlalu di mana tiba saatnya nana akan melahirkan buah cinta mereka yang pertama, nana dan bagas sudah memutuskan jauh-jauh hari perihal di mana tempat yang mereka pilih untuk melahirkan.

Bagas dan nana memilih melahirkan di rumah sakit yang berada di kampung halaman bagas agar dekat dengan keluarga dan ada yang menemani mereka nantinya saat proses persalinan maupun proses mengurus bayi new born.

Di usia 7 bulan kemarin pun nana sudah melaksanankan rutual di rumah mertuanya dan sudah membeli peralatan untuk bayi mereka sebagian mereka beli di palu dan sebagian lagi di tolai kampung halaman suaminya.

Seperti pagi ini mereka sudah sibuk mengepak semua peralatan yang akan di bawanya pulang kampung agar tidak ada yang tertinggal.

"Hubby udah semua kan masuk bagasi jangan sampe ada yang ketinggalan loh.?" Pesan nana pada suaminya yang sibuk memasukkan barang kedalam bagasi mobil mungil kesayangan mereka.
"Udah sayang, kamu duduk aja gih, ngeri aku liat perut kamu yang.!" Ujar bagas penuh perhatian sambil menuntun istrinya untuk duduk di kursi yang ada di teras rumah mereka.

!" Ujar bagas penuh perhatian sambil menuntun istrinya untuk duduk di kursi yang ada di teras rumah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap perut nana lebih besaran lagi ya 😃😃)

"Nah kamu anteng aja ya duduk sini, kamu liatin aku aja yang". Ujar bagas lagi, sebelum beranjak bagas berbisik di perut nana.
(Adek sebentar lagi kita ketemu kamu yang anteng dulu ya sampai kita sampai di rumah nenek nanti, ayah sayang kamu.). Lalu bagas kembali melakukan aktifitasnya.

**************************
Setelah menempuh perjalanan 3 jam kini mereka sudah sampai di kediamn bagas dan mereka sudah di sambut oleh keluarga besar bagas yang tampak gembira dan tidak sabar menunggu bayi bagas tersebut.

"Kapan HPL nya sayang.?" Tanya ibu bagas sambil mengelus perut besar nana.
"Kata dokter sih seminggu lagi ma, doain ya bu.!" Jawab nana
"Iya sayang ibu pasti doain terus, kamu harus semangat jangan takut dan stres ya bayangin aja nanti kamu bakal seneng-seneng sama anak kamu kelak. Oh iya udah ngabarin mama kamu na.?" Tanya ibu
"Belum bu, baru mau ntar malam di kabari.! Bu nana mau baringan ya rasanya nana capek banget.?" Pamit nana.
"Ayok sayang ibu bantu kekamar." Jawab ibu sambil berdiri.

Setelah membantu nana berbaring, ibu keluar kamar untuk mencari bagas agar menemani nana untuk beristirahat.

"Dek, kakakmu mana.?" Tanya ibu bagas kepada anak ceweknya.
"Di depan bu.!" Jawab wilda dan ibu langsung nyelenong keluar.

"Gas, temenin gih istrimu istirahat di kamar dia lagi kecapean banget.!" Perintah ibunya tanpa di suru dua kali lagi bagas langsung menuju kamarnya.

Bagas membuka pintu kamar dan mendapati nana sedang mengusap punggungnya sambil sesekali meringis.

"Yang sini aku usapin kamu tidur aja." Ucap bagas mengusap punggung nana.
"Gak usah hubby, aku mau di peluk aka sama kamu". Jawab nana berkata lirih.
"Ya udah aku peluk kamu tidur ya, kalau ada yang sakit ngomong yang.!" Ujar bagas dan memeluk istrinya.

Selang beberapa menit iya sudah mendengar deru nafas teratur istrinya yang mendakan nana sudah tertidur dengan lelapnya, lalu bagas memutuskan untuk ikut memejamkan mata dan menuju ke alam mimpi bersama istrinya.

****Bersambung****

Typo bertebran.
Penulis amatir.


Dia HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang