PART 35

901 18 0
                                    

Hujan deras tampak mengguyur desa tolai pada pagi ini sehingga membuat semua orang di rumah bagas tampak malas untuk beranjak dari kasur empuk dan selimut tebal, seperti bagas dan nana yang malah mencari kehangatan satu sama lain mumpung buah hati mereka masih tampak damai tidur di dalam box bayinya.

Kebetulan hari ini weekend sehingga semua orang tidak perlu khawatir akan terlambat bangun, biarlah untuk satu hari ini mereka semua malas untuk melakukan aktifitas masing-masing.

Karena kebetulan nenek bagas sudah tua jadi sarapannya tidak boleh lambat sehingga nana hanya bangun untuk membuatkan bubur dan sop jagung di jam 5 subuh tadi dan melanjutkan untuk tidur setelah mengantaran makanan kekamar neneknya itu.

"Sayang sabtu depan ayah gak pulang ya." Ucap bagas sambil memeluk nana erat dari belakang.

"Loh emang mau kemana.? Ada acara di sekolah.?" Tanya nana yang mengelus tangan bagas yang nangkring di atas perutnya.

Jangan berfikir mereka masih polos di balik selimut ya, mereka sudah sama-sama membersihkan diri di jam 5 subuh tadi walau harus melawan dinginnya air.

"Nggak ada acara di sekolah ko bu, hanya saja ayahkan mau kepasangkayu udah lama gak kesana sekalian kan dengan acara potong giginya adek kamu sabtu depan." Jelas bagas dengan lembut, iya yakin pasti istrinya itu akan sedih karena tidak bisa ikut tapi mau gimana lagi mereka tidak mungkin membawa bayi mereka yang belum genap tiga bulan dan itu dilarang keras oleh orang tua jaman dulu.

"Sabtu ini ya.? Kok mama gak ada nelfon ya yah.? Gak bisa hadir dong aku.!" Ucap nana

"Kemarin pas aku perjalanan kesini mama nelfon kasi kabar dan mama bilang kalau belfon kamu nanti pasti nangis minta ikut, sedangkan dedek belum bisa di bawa-bawa." Jawab bagas.

"Iya juga sih, mau gimana lagi walau aku nangis se ember pun gak akan mengubah keadaan. Gak papa deh nanti 3 bulannya dedek kan mereka mau datang semua. Ayah sendiri aja kesana.?" Tanya nana.

"Iya nanti mereka semua kesini kok, nggak cuman ayah aja, nanti wilda dan ayahku, tante serta om juga kalau ibu belum pasti ibu masih di lema karena mau ninggalin kamu sendiri sedangkan harus ngurus nenek dan dedek." Jawab bagas.

"Gak papa ko yah kalau ibu mau ikut, ikut aja kan masih ada mamanya sinta dan bapaknya sinta gak ikut kan jadi mereka suru ngunep aja di sini." Jawab nana.

"Iya nanti kita rundingkan di bawah ya sekarang lanjut tidur aja mumpung hujannya awet." Ucap bagas yang di angguki nana.

Tepat pukul 11 siang hujan berhenti dan membuat seisi rumah bagas bangun dengan perut keroncongan karena tidak sarapan pagi mau memasak pun sudah malas rasanya.

Nana keluar dari kamar dengan menggendong buah hatinya yang sudah melek sempurna iya duduk di depan tv sambil menonton acara anak-anak walau anaknya belum mengerti tapi paling tidak iya tidak menonton tontonan dewasa.

Sebenarnya iya sangat lapar nmun tidak ada yang menjaga putrinya jika iya tinggal kedapur. Selang bebarapa menit akhirnya penghuni rumah semua sudah keluar dengan muka fresh ala habis mandi.

"Nah dedek sama opa dulu ya, ibu mau masak dulu". Ucap nana mengangsurkan putrinya pada ayahmer yang lebih dulu duduk di sofa.

"Eehh gak usah nak, tadi ibu sudah pesan makanan sebentar lagi sampai, kamu duduk aja lagi." Cegah ibumer yang baru keluar kamar.

Kini mereka semua kumpul di ruang kelarga sambil bertukar cerita satu sama lain dan tak lupa mereka membahas siapa aja yang akan ikut kepasangkayu jumat depan.

"Ibu nanti ikut aja kepasangkayu, dirumah kan ada mama sinta nanti dengan bapak sinta jadi gak papa di tinggal 3 hari doang kan.?" Ucap nana di tengah obrolan mereka.

"Gak papa ibu ikut nih, nanti kamu kerepotan lagi." Tanya ibumer

"Iya nak nanti kamu repot apalagi sekarang dedek udah tambah gak bisa di tinggal kan.?" Sambung ayahmer.

"Atau wilda aja yang tinggal". Sahut nenek bagas menggoda cucunya dan hal tersebut membuat wilda cemberut.

"Wilda udah packing nek, masak gak jadi ikut." Ucap wilda cemberut.

"Ya udah kalau gitu ibu ikut jadinya, nanti kita berangkat jumat pagi dari sini singgah di palu ambil bagas baru lanjut pasangkayu ya." Ucap ibumer yang di angguki oleh semuanya.

"Sayang yah nana belum bisa ikut, andai udah bisa di bawa kemana-mana ini sikecil pastia kita rame kepasangkayunya." Ucap ayahmer.

"Gak papa opa nanti kalau udah bisa di ajak berpergian kita rame-rame ya liburannya." Ucap nana sambil tertawa walau dalam hati kecilnya ingin sekali menyaksikan adeknya potong gigi.

****Bersambung****

Typo bertebaran.
Penulis amatir.

Dia HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang