PART 36

765 13 0
                                    

Hari demi hari semakin berlalu bagas pun sudah kembali kepalu untuk melakukan aktifitasnya dan besok iya sekeluarga akan kekampung halaman nana di pasangkayu tentunya nana tidak bisa ikut karena anaknya belum genap 3 bulan.

Sejujurnya bagas merasa berat meninggalkan nana namun dia juga merasa tidak enak jika tidak hadir di acara mertuanya sedangkan nana sudah mengabdikan hidupnya pada suami dan mertuanya.

Untuk menebus kesedihan nana karena tidak ikut pulang kampung maka bagas akan memboyong mertuanya untuk ikut nanti ya walaupun mertuanya laki-laki nya tidak dapat ikut karena adik ipar bagas tidak libur sekolah jadi yang ikut hanya mama mertuanya namun itu sudah dapat membuat rindu nana terobati.

***************************
Pagi kembali menyapa dan tepat hari ini bagas sekeluarga akan berangkat kekampung halaman nana.

Via wa

"Pagi sayang, udah bangun belum.?" Pesan bagas.

"Pagi juga yang, iya ini lagi antar ibu dan yang lain kedepan mereka udah mau berangkat, yah jadi ibu di tinggal betul nih.?" Balas nana.

"Lah kok sedih lagi sih ibu, kan kemarin udah ngomong baik-baik, yang kirimin bekal dong sama ibu aku belum makan yang males masak." Balas bagas.

"Hihihi bercanda kok yah, iya aku udah kirim kok bekal sama ibu, nanti kalau bawa mobil hati-hati yah jangan ngebut-ngebut, kalau udah sampai kabari ya, love you ayah cium dari ibu dan dedek." Balas nana dan mengakhiri pesan chat nya karena mertuanya sudah berlalu dari pekarangan rumah.

Nana langsung merasa sepi di rumah bagas yang besar ini karena hanya iya dan anaknya, sedangkan nenek bagas sedang istirahat di kamarnya, rasa kantuk langsung menghampiri nana apalagi tidak ada yang dia temani ngobrol akhirnya nana memilih kekamarnya.

****************************
Bagas sudah selesai berberes rumahnya dan pekarangannya kini iya kembali kekamar untuk membersihkan diri agar saat rombongan ibunya datang iya hanya tinggal makan dan melanjutkan perjalanan.

Saat bagas asik memilih baju yang akan di bawanya nanti terpaksa harus terhenti karena ponselnya berdering dan itu panggilan dari mama mertuanya.

"Pagi ma, iya kenapa ma.?" Jawab bagas.

"Berangkat jam berapa nak.?" Tanya mama mertuanya.

"Jam 10 an lah ma ini bagas masih nunggu ibu dulu baru kami lanjut." Jawab bagas.

"Oohh mama kira bagas beda mobil nak, ya udah hati-hati di jalan ya, sampai ketemu nanti". Jawab mamer.

"Iya ma sampai ketemu nanti". Bagas mengakhiri panggilannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi dan keluarga bagas sudah tiba di rumahnya dan bagas sedang sarapan di jam 9 pagi.

"Emang gak masak nak.?" Tanya ibunya.

"Males aja bu, mumpung mau pergi juga sih." Tadi dedek nangis gak bu di tinggal semua sisa sama ibunya dan nenek buyutnya". Sambung bagas bertanya.

"Awalnya gak nangis, tapi kamu taukan kelakuan adekmu wilda mana tenang dia kalau tidak mendengar nyanyian merdunya dedek." Sahut ibunya sambil terkekeh dan di balas gelengan oleh bagas, iya hafal betuk tabiat adik semata wayangnya itu.

Setelah selesai sarapan dan mencuci bekas sarapan, kini bagas sekeluarga sudah siap menuju kampunh halaman nana dan tentunya dengan bagas yang akan mengemudi mobilnya.

****Bersambung****

Typo bertebaran.
Penulis amatir.

Dia HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang