Hari-hari di Perancis aku lalui dengan cepat. Hari ini adalah hari aku dan Mingyu harus pulang dan bekerja seperti biasa. Sebenarnya aku enggan untuk pulang, tapi pekerjaanku disana masih sangat banyak.
"Kalian hati-hati ya, kabari jika sudah sampai" kata Wonwoo oppa.
"Pasti Hyung, terimakasih sudah memperbolehkan kami berkunjung kesini" kata Mingyu.
"Tidak masalah, kami senang kok. Terlebih Daeul, selama kalian disini kalian terus bersama dengan" kata Putri Eonnie.
"Justru kita senang noona, Daeul anak yang baik"
Mereka tersenyum.
"Yasudah kami berangkat dulu ya Oppa, Eonnie" pamitku.
"Hati-hati ya, eonnie pasti akan rindu padamu" kata Putri eonnie memelukku.
"Iya, aku juga" kataku balas memeluknya.
"Oiya, berarti apartement kita kosong kan?" tanya Wonwoo oppa padaku.
Aku mengangguk. "Sepertinya aku akan tinggal di apartement Mingyu"
"Sesekali datang kesana ya, jangan biarkan itu kotor, tahun depan masa dinas oppa berakhir berarti kita akan stay di Korea"
Aku mengangguk senang.
"Benarkah Hyung?" tanya Mingyu.
"Iya, dan aku harap kalian sudah punya sepupu untuk Daeul ya" canda oppa.
"Hahaha doakan yang terbaik Hyung. Sampai sekarang aja, aku blm dapet malam pertama Hyung"
Aku meliriknya. "Byuntae"
"Dia tidak byuntae, wajar. Kalian itu sudah menjadi suami istri. Sudah tiga minggu kalian menikah. Tidak boleh seperti itu Hyomin" kata Wonwoo oppa.
"Oppa, tidak usah membelanya" protesku sebal.
"Yasudah yasudah, masukla, nanti kalian terlambat" kata Eonnie menghentikan perdebatan kami
"Kami pergi dulu Hyung, Eonnie. Daeul, oppa pasti akan rindu padamu" kata Mingyu berjongkok seraya memeluk Daeul yang membuatku tersenyum.
Setelah berpamitan, kami segera masuk untuk bersiap take off dari Charles de gaulle menuju bandara Incheon.
"Paris sangat menyenangkan ya, nanti kita harus kembali kesini dengan anak kita" katanya saat kami sudah take off.
Aku tersenyum. "Mudah-mudahan kita ada kesempatan ya untuk kesini lagi"
"Nanti saat sampai di Korea, kita jalan-jalan ya. Kita habiskan waktu berdua"
"Tidak bisa. Pekerjaanku pasti menumpuk"
"Itu bisa nanti. Aku kan boss-nya. Santai saja"
"Tidak bisa seperti itu Mingyu. Kita harus profesional"
"Sepertinya itu hanya alasanmu saja untuk bertemu Vernon" katanya sebal.
Aku menoleh ke arahnya. "Memang Vernon sudah kembali?"
Dia mengangguk. "Dia kembali lagi. Karena kita lebih membutuhkan dia disini daripada di sana"
"Syukurlah. Kantor jadi ramai kembali"
"Iya, senang kan kamu sekarang?" tanyanya ketus.
Aku menatapnya. "Kau cemburu?"
"Tidak" jawabnya tanpa menoleh.
"Hmm, kau yakin? Yasudah, nanti aku dengan Vernon saja" candaku.
"Silahkan saja. Paling-paling nanti dia kukirim ke Afrika"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Husband → K.M.G
FanfictionPaksaan orang tua untuk menemukan kekasih sekaligus calon istri yg membuat Mingyu membayar karyawan baru-nya utk menjadi istri pura-puranya. Apakah kepura-puraan itu akan menumbuhkan benih-benih Cinta yg sesungguhnya? Highest ranking #1 FFseventeen...