Hari ini kami, aku, Wonwoo oppa dan juga Mingyu berangkat ke Perancis. Rencananya kami akan berlibur disana dua minggu. Lumayan melepas penat.
"Sudah siap semua?" kata Wonwoo oppa.
"Sudah oppa" jawabku.
"Mingyu mana?"
"Dia lagi siap-siap. Nanti aku panggil dia"
"Baiklah, oppa duluan ke mobil ya. Kalian jangan lama-lama"
Aku mengangguk.
Mingyu sedang bersiap-siap di dalam kamar, dia terlambat bangun tadi pagi. Karena semalaman dia sibuk menyiapkan berkas-berkas meeting, karena dia menyerahkannya pada Seungcheol dan Seokmin.
"Sudah siap?" tanyaku.
Dia mengangguk. "Sudah, oppa-mu mana?"
"Sudah ke mobil" jawabku singkat.
"Kau tadi menelepon siapa pagi-pagi?"
"Ayah dan ibumu, kau pasti belum memberitahunya kalau kita akan berlibur bukan"
"Ah iya, istriku baik sekali" katanya mencolek dagu-ku.
"Cih!" aku mendecih. "Sudah ayo cepat, nanti kita terlambat"
"Morning kiss?" katanya menahan tanganku.
Aku meliriknya tajam.
"Bercanda bercanda" katanya cengengesan.
Kalian jangan berfikir aku sudah melakukannya tadi malam ya. Aku selalu memegang prinsipku.
Kami sudah berada di dalam pesawat sekarang, perjalanan menuju Perancis sangat membutuhkan waktu lama. Entah kenapa aku merasa mual sekali di dalam pesawat, padahal sebelumnya aku tidak pernah 'mabuk udara'.
"Kau sakit? Mukamu pucat sekali" kata Mingyu yang duduk di sampingku.
Aku menggeleng. "Gwaenchana. Hanya pusing aja"
"Yassudah tidur saja, kau mungkin terlalu lelah"
Aku mengangguk mengiyakan.
Terlihat Wonwoo oppa yang duduk di belakangku sedang mendengarkan musik dengan mata terpejam.
Tiba-tiba wanita paru baya yang duduk bersebrangan dengan kami menegur.
"Lagi hamil muda ya nona? Seharusnya jangan naik pesawat dulu" katanya.
"Iya ahjumma, dia sangat memaksa ingin liburan" jawab Mingyu.
"Kalian romantis sekali, beda dengan saya dan suami saya. Kami menikah karena paksaan, bahkan kami sampai pura-pura menikah" lanjutnya.
"Lalu, sekarang suami ibu dimana?"
"Karena kami pura-pura menikah, kami juga tidak saling mencintai, akhirnya kami bercerai dan suami saya kembali bersama mantan kekasihnya dulu" katanya sedih. "Tapi ya sudahlah, apapun itu kalo karna sebuah paksaan pasti akhirnya tdk baik. Sy harap kalian langgeng sampai maut memisahkan kalian"
"Terimakasih banyak ahjumma" balas kami.
Aku jadi berfikir kata-kata ahjumma itu. Apa mungkin nasibku akan seperti ibu itu?
........
Tak terasa kami sudah sampai di negara yang mendapat julukan negara romantis ini. Sesampainya di Perancis, kami segera menuju apartement Wonwoo oppa. Kami di sambut oleh Putri Eonnie dan Daeul.
"Eonniieeeee" kataku memeluknya.
"Wah, kamu sudah besar ya" katanya membalas pelukanku.
"Tentu saja, dia sudah menikah" celetuk wonwoo oppa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Husband → K.M.G
FanfictionPaksaan orang tua untuk menemukan kekasih sekaligus calon istri yg membuat Mingyu membayar karyawan baru-nya utk menjadi istri pura-puranya. Apakah kepura-puraan itu akan menumbuhkan benih-benih Cinta yg sesungguhnya? Highest ranking #1 FFseventeen...