Bonchap 4

5.2K 518 3
                                    

AUTHOR POV

Hari ini tepat dua hari setelah Mingyu dinyatakan meninggal. Hyomin dan anak-anaknya masih belum tau keadaan yang sebenarnya. Teman-temannya masih merahasiakan semuanya dari mereka.

Saat ini Seungcheol sengaja datang kerumah Hyomin untuk menemaninya. Kemarin, ia di temani oleh Vernon. Tentunya Vernon tidur di ruang tengah. Vernon bilang bahwa semalaman, Hyomin tidak tidur, tidak makan, tidak minum sama sekali. Itu yang membuat Vernon khawatir, jadi ia memutuskan untuk menghubungi Seungcheol.

"Dia masih tidak mau makan?" tanya Seungcheol saat baru sampai di rumahnya

"Hmm.. Aku benar-benar frustasi hyung. Aku tidak tega melihat kondisi Hyomin nuna sekarang" ucap Vernon.

"Kau tenang. Lebih baik kau istirahat, kau pasti lelah seharian menjaganya. Kau pulanglah, biar aku yang menjaganya" kata Seungcheol yang buru-buru di jawab gelengan oleh Vernon. "Aku akan tetap disini sampai dia makan, hyung" kata Vernon tegas. Entah kenapa Vernon ingin sekali menjaganya. Biar bagaimanapun, Hyomin pernah mengisi hatinya selama beberapa tahun. Bahkan sampai sekarang. Namun sayangnya, Vernon harus merelakan Hyomin menemukan kebahagiannya dengan kembali bersama Mingyu.

"Baiklah. Aku akan coba bujuk dia untuk makan. Kau makanlah dulu" kata Seungcheol yang kali ini di jawab dengan anggukan oleh Vernon.

Seungcheol menghampiri Hyomin yang berada di Taman belakang. "Hyomin-ah, kau ternyata disini. Oppa mencarimu kemana-mana" kata Seungcheol yang duduk di samping. "Kau sudah makan? Tadi aku membelikan makanan kesukaanmu. Jjajangmyun di sebrang jalan sini. Kau menyukainya bukan?" tanya Seungcheol ceria.

Hyomin masih terdiam.

"Hyomin-ah, kau tidak mendengarku?" tanya Seungcheol lagi.

Masih belum aja jawaban dari Hyomin. Seungcheol benar-benar sedih melihat kondisinya saat ini. Lihatlah, rambutnya yang tidak tertata rapi, matanya yang bengkak, badan yang terlihat kurus menambah kesan menyedihkan di diri Hyomin.

"Hey, kau akan sakit jika tidak makan. Ayo makan bersamaku. Aku sangat lapar" kata Seungcheol tak mau menyerah.

Hyomin kali ini menggeleng. "Aniyo oppa. Aku akan pergi ke swalayn" katanya seraya berdiri.

Seungcheol mengikutinya berdiri. "Mau apa? Kau sudah baikkan?"

Hyomin mengangguk. "Aku harus membeli bahan makanan untuk Mingyu, oppa. Besok ia akan pulang. Dia berpesan agar membuatkan jjampong untuknya"

Seungcheol menutup matanya pasrah. "Hyomin-ah, istirahat lah dulu. Kau terlalu lelah" kata Seungcheol memegang tangan Hyomin.

"Aniyo oppa. Aku harus pergi. Mingyu akan marah padaku jika ak tidak membuatkan makanan untuknya. Aku titip Jisung dan juga Sora ya" ia melangkahkan kakinya menjauh dari Seungcheol.

Seungcheol menarik Hyomin kepelukannya. "Jangan seperti ini Hyomin-ah. Aku mohon. Sadarlah. Jangan siksa dirimu seperti ini" kata Seungcheol memeluk erat Hyomin
"Relakan saja Mingyu. Ia sudah tenang disana" sambungnya

"Apa maksudmu oppa?" tanya Hyomin.

"Tenang Hyomin, tenang"

"Oppa, jawab aku. Apa maksudmu?? Relakan apa? Mingyu kenapa oppa?" teriak Hyomin memberontak. Seungcheol semakin erat memeluknya. "Mianhae, Hyomin-ah. Mianhae" hanya itu kata yang bisa terucap dari Seungcheol. Hyomin yang mengerti maksud Seungcheol barusan, menangis sejadi-jadinya. "Andwae oppa.. Andwaee!!!! Ini tidak mungkin terjadi. Mingyu baik-baik saja oppa" teriak Hyomin sesenggukan.

"Tenanglah sayang, tenanglah. Masih ada aku, jangan bersedih" kata Seungcheol menenangkan. Tangis Hyomin semakin kencang. Vernon yang mendengar itu langsung berlari ke arah mereka berdua. Saat melihat Hyomin, tak disangka air mata Vernon berjatuhan. Sungguh ia tak tega melihat orang yang ia cintai menangis layaknya anak kecil.

My Fake Husband → K.M.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang