Hari ini aku dan Mingyu berencana untuk menghabiskan waktu dirumah. Belakangan ini, aku dan Mingyu full tidak di rumah karena harus keluar kota untuk bekerja. Sebagai sekretaris dan istri Mingyu tentu mau tidak mau, aku harus ikut mendampinginya.
Saat ini aku sedang memasak makan siang. Mingyu masih tidur di kamar, karena kami baru sampai rumah pagi tadi.
"Kamu sudah bangun?" tanya Mingyu menghampiriku dengan mata masih setengah terpejam
"Tentu saja. Aku harus memasak untukmu"
"Itu nanti saja sayang. Kau pasti lelah" sambungnya.
"Aku tidak lelah" sahutku. "Kau mandilah dulu, setelah itu baru kita makan bersama" sambungku.
"Kau sudah mandi?" tanyanya yang kuangguki. "Sayang sekali. Padahal kita bisa mandi bersama untuk menghemat air"
Aku meliriknya. "Tidak usah macam-macam"
"Memang kenapa? Kemarin selama di luar kota saja, kita selalu melakukannya setiap malam"
Aku memberikan lirikan tajam untukmya. Setiap pagi, ia pasti seperti ini. Tidak ada pembahasan lain.
"Ani, ani. Aku hanya bercanda" katanya.
Aku memutar bola mataku malas. "Sudah sana cepat mandi"
"Baiklah. Aku mandi dulu ya" katanya sembari mencium pipiku dan berlari ke kamar mandi.
Aku menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkahnya. Aku menyukainya memang. Tapi kadang dia seperti itu tidak tau waktu.
..........
Setelah makanan selesai, aku menunggunya di ruang TV. Aku menonton drama kesukaanku.
Ting Tong.
Suara khas bel apartement terdengar.
"Sebentar" kataku berjalan ke arah pintu.
Saat kubuka pintu apartement, ternyata yang datang adalah Tiffany. Kalian masih ingat dia kan? Dia adalah mantan Mingyu yang datang saat kami pergi Jeju.
"Annyeonghaseyo" sapanya.
"Eoh, annyeonghaseyo. Silahkan masuk" kataku. "Kau tiffany kan?"
Dia mengangguk mengiyakan.
"Silahkan duduk" kataku menyilakan.
Dia tersenyum dan ikut duduk denganku di ruang TV.
"Kau mau minum apa?" tanyaku basa-basi.
"Tidak perlu. Aku hanya sebentar disini" jawabnya.
Aku mengangguk mengerti. "Ada perlu apa?" tanyaku to the point.
"Apa Mingyu ada?"
"Ada. Dia sedang mandi"
"Apa aku boleh menunggunya disini?"
Aku mengangguk dan tersenyum. "Tentu saja" jawabku. "Kalo boleh tau, ada keperluan apa kau kesini?" tanyaku lembut.
"Nanti saja kalo Mingyu sudah selesai" katanya.
Belum sempat aku meresponnya, Mingyu keluar dari kamar mandi dengan rambutnya yang masih basah.
"Sayang, makanannya sud---" Omongannya terhenti saat ia melihat tiffany. "Mau apa kau kesini?" katanya ketus
"Mingyu, jangan seperti itu. Kemari"
Dia menuruti permintaanku dan duduk di sampingku.
"Aku kesini inginminta pertanggungjawabanmu, Gyu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Husband → K.M.G
FanfictionPaksaan orang tua untuk menemukan kekasih sekaligus calon istri yg membuat Mingyu membayar karyawan baru-nya utk menjadi istri pura-puranya. Apakah kepura-puraan itu akan menumbuhkan benih-benih Cinta yg sesungguhnya? Highest ranking #1 FFseventeen...