Kejadian itu bermula saat Mingyu tengah bekerja di kantornya siang hari. Setelah meeting selesai, ia kembali ke ruang kerjanya. Tiba-tiba ia melihat sebuah amplop berwarna coklat tergeletak diantara tumpukan kertas-kertas yang ada di mejanya itu. Sontak ia membuka karena penasaran apa isi dari amplop itu. Tak di duga-duga ternyata isinya adalah sekumpulan foto-foto kebersamaan Hyomin dengan Myungho selama ini. Mingyu yang sangat kesal langsung menyuruh sekretarisnya untuk memesan tiket malam itu juga ke Korea.
Lelah Mingyu saat di perjalanan tadi seakan tertutup oleh rasa kesal yang ia rasakan. Ia segera menuju ke apartementnya. Rindu bercampur kesal, itu lah yang ia rasakan saat ini. Saat tiba di depan pintu, Mingyu di kejutkan lagi oleh amplop yang tergeletak di depannya. Dan saat di buka, isinya sama hanya berbeda moment. Mingyu benar-benar geram dibuatnya.
Mingyu benar-benar kalap. Ia mengeluarkan kata-kata yang bahkan ia anggap tidak pantas di ucapkan oleh seorang suami pada istrinya. Api cemburu sudah membakar seluruh tubuhnya.
Setelah berdebat cukup serius, ia memutuskan untuk menginap di sebuah hotel dekat apartementnya. Lihatlah tampilan dirinya saat ini. Baju berantakan, sepatu di letakkan sembarangan, dasi yang sudah kendur, bahkan rambutnya acak-acakan karena ia terus menjambak rambutnya melampiaskan kekesalannya.
"Aarrrrgghh, brengsek" umpatan-umpatan itu selalu keluar dari mulutnya. Sumpah serapah juga tak ketinggalan.
Mingyu benar-benar tidak habis pikir, bisa-bisanya Hyomin selingkuh darinya seperti ini. Tapi jika dipikir lagi, mungkin ini balasan untuknya atas sikapnya terdahulu. Ia jadi bisa merasakan betapa sakitnya hatinya saat mengetahui orang yang ia cintai berselingkuh di belakangnya.
Ia sebetulnya sangat rindu pada anak-anaknya. Tapi ia juga merasa bersyukur bahwa saat mereka bertengkar tadi, tidak ada anak-anaknya yang mendengarnya. Sebenarnya walaupun ada anak-anaknya, Mingyu tidak pernah membiarkan mereka mendengar percekcokan yang terjadi diantara dirinya dan juga Hyomin.
Siang ini, Mingyu berencana untuk makan siang di restaurant yang ada di hotel ini.
"Mingyu hyung" sontak Mingyu menoleh ke Sumber suara. Mingyu memutar bola matanya malas karena melihat orang yang memanggilnya itu sedang menghampirinya.
"Kau sedang apa disini?" tanyanya"Ini restaurant kan? Tentu saja aku disini untuk makan siang. Dan kita seumuran, tidak perlu memanggilku hyung" jawab Mingyu ketus
"Ah iya, aku lupa"
"Bukan itu maksudku. Bukankah kau sedang di London?" sambungnya"Aku ada urusan disini" jawabnya tak kalah ketus
"Ah" Myungho mengangguk mengerti
"Lalu kenapa tidak bersama Hyomin dan anak-anak? Ah iya, Jisung dan Sora ada di Busan kan? Beberapa hari lalu aku menjemput Hyomin di rumah orang tuanya saat ia tengah mengantar mereka" kata Myungho yang semakin membuat Mingyu geram"Sudah bicaranya? Kalau sudah silahkan pergi. Aku ingin menikmati makan siangku dengan nyaman" kata Mingyu dengan maksud mengusirnya
"Hei, kenapa kau seperti itu. Aku teman Hyomin dan itu artinya aku juga temanmu" kata Myungho
Mingyu menggeleng
"Aniya. Memang kau teman Hyomin, tapi kau bukan temanku""Ya, sebenarnya kau ini kenapa?"
"Baiklah kalau kau tidak mau pergi. Biar aku yang pergi" kata Mingyu seraya menjauh dari hadapan orang ah maksudnya musuhnya itu
Jika omongan itu diteruskan, Mingyu yakin akan terjadi baku hantam pada mereka berdua. Dan jika itu terjadi, Mingyu pasti akan kena masalah di kantornya, jadi ia memutuskan untuk pergi dari situ.
Setelah menimbang-nimbang akhirnya akhirnya Mingyu memutuskan untuk pergi ke kantor untuk mengambil beberapa berkas yang di perlukan. Ia benar-benar mengambil resiko meninggalkan kerjaan di London dengan janji akan menyelesaikannya tepat seminggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Husband → K.M.G
FanfictionPaksaan orang tua untuk menemukan kekasih sekaligus calon istri yg membuat Mingyu membayar karyawan baru-nya utk menjadi istri pura-puranya. Apakah kepura-puraan itu akan menumbuhkan benih-benih Cinta yg sesungguhnya? Highest ranking #1 FFseventeen...