Munafik memang jika Mingyu tidak mau menerima jabatan tertinggi di kantornya. Namun jika dipikir lagi, ia lebih memilih untuk menemani Hyomin dan anak-anaknya disini. Ia sangat egois jika hanya mementingkan dirinya sendiri.
Hyomin selalu bilang jika ia bisa ditinggal sendiri disini menjaga anak-anak. Tapi Mingyu sangat yakin itu tidak berasal dari dalam hatinya.
"Chagi-ya, aku berangkat" teriak Mingyu terburu-buru
"Eoh, tidak sarapan dulu?" tanya Hyomin sembari menghampirinya
"Aku baru ingat, hari ini ada meeting pagi dengan yang lain. Aku sudah telat, jadi aku harus segera berangkat. Kau baik-baik, dan hati-hati saat mengantar anak-anak. Arrachi?"
Hyomin mengangguk pelan
"Kau juga hati-hati"Mingyu mengangguk dan mengacak rambut Hyomin
"Aku pergi" pamitnya sembari mencium bibir Hyomin sekilasBelum sempat Mingyu beranjak, ia membalikkan badannya lagi.
"Ada apa?" tanya Hyomin bingung
Mingyu berlari kecil ke kamar Jisung dan Sora dan kembali ke luar
"Aku lupa mencium mereka. Aku pergi sayang. Saranghae" ucapnya yang kali ini benar-benar pergiMingyu melajukan mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi. Ia benar-benar terlambat saat ini.
Saat sampai, Mingyu segera berlari keruang meeting. Ia sangat terburu-buru karena selain dengan teman-temannya, ia juga akan meeting dengan petinggi-petinggi perusahaan dari berbagai cabang.
"Chesonghamnida, aku terlambat" ucap Mingyu saat memasuki ruangan
Sontak para 'bawahan'nya berdiri dan segera menundukkan badannya menyapa Mingyu. Ia segera duduk di dekat Seungcheol yang sudah siap sedari tadi.
"Semalam habis berperang dengan Hyomin, sampai kau telat seperti ini?" bisik Seungcheol
"Aniyo hyung. Aku lupa jika ada meeting penting pagi ini" jawab Mingyu dengan nafas yang masih terengah-engah
Setelahnya mereka kembali fokus untuk mendengarkan CEO perusahaan pusat yang tengah menjelaskan materi meeting.
Mereka tampak serius mendengarkan berbagai hal yang di bahas saat ini. Mingyu tak menyangka jika perusahaan yang ia rintis dari bawah, sudah besar seperti ini berkat kerja kerasnya dan juga teman-temannya.
"Bagaimana Mingyu-ssi? Sudah memutuskan untuk pindah ke London?" tanya CEO yang di ketahui bernama Mr. Lee itu
"Saya sedang memikirnya Mr. Lee. Saya akan mengabarkan anda secepatnya" jawab Mingyu
Ah, kenapa mengingatkanku tentang ini? -batin Mingyu
••
Setelah menyelesaikan meeting panjang dengan para CEO itu, Mingyu, Seungcheol, Seokmin dan Vernon memutuskan untuk makan siang di kantin kantor.
"Kalian sudah membicarakan tentang kepindahanmu, Gyu?" tanya Seungcheol di sela makannya
"Entahlah hyung. Aku benar-benar pusing. Hyomin sebenarnya mengizinkan, tapi aku yakin sekali di dalam hatinya ia tidak mengizinkanku untuk pergi" jawab Mingyu
"Lalu bagaimana kelanjutannya? Kau harus buat keputusan Gyu. Kau harus pergi 3 hari lagi jika kau menyetujuinya" ucap Seokmin
Entah apa yang harus di lakukan Mingyu saat ini. Disaat ada kesempatan yang sangat bagus, ia justru harus memilih antara mengambil kesempatan yang ia yakin tidak datang dua kali itu, atau harus memilih keluarganya.
••
Hari ini Mingyu pulang agak larut malam. Ia harus membuat laporan hasil meeting hari ini dan mengirimnya pada pimpinan perusahaannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/125409112-288-k771268.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Husband → K.M.G
FanfictionPaksaan orang tua untuk menemukan kekasih sekaligus calon istri yg membuat Mingyu membayar karyawan baru-nya utk menjadi istri pura-puranya. Apakah kepura-puraan itu akan menumbuhkan benih-benih Cinta yg sesungguhnya? Highest ranking #1 FFseventeen...