16

7.3K 673 28
                                    

Mingyu POV

Sepulangnya dari Rumah sakit, aku tidak langsung pulang kerumah. Aku memilih untuk ke club malam bersama dengan Seungcheol Hyung.

"Gyu, cukup. Kau sudah menghabiskan lima botol soju" katanya.

Aku menggeleng.

"Bagaimana kalau kau mabuk?"

"Aku tidak akan mabuk Hyung" kataku yang mulai sedikit pening.

"Aish, sudah-sudah ayo kita pulang, ku antar kau pulang" katanya memaksaku.

"Aku masih haus Hyung" kataku yang sudah mulai ngawur. "Aku yakin itu bukan anakku Hyung, aku yakiiinn" teriakku.

"Aish kau ini. Ayo kita pulang saja" katanya seraya memapahku keluar.

                                                                                         ...........

Aku bangun dengan keadaan kepala pusing, badan lemas. Aku tidak ingat tadi malam aku berbuat apa. Aku juga sekarang tidak tau ada dimana.

"Sudah puas mabuknya?" tanya Seungcheol Hyung yang saat ini ada di depan pintu.

"Apa yang terjadi padaku, hyung?"

"Kau gila"

"Hyung, aku serius"

"Ya aku juga serius. Kau gila"

"Aaarrrgghh" aku menjambak rambut depanku. "Ah hyung, kemarin aku melakukan tes DNA denga Tifaany" sambungku.

"Lalu? Hasilnya?"

Aku tak buru-buru menjawab.

"Dia anakmu?" tebaknya.

Aku mengangguk lemas.

"Lalu? Apa yang harus kau lakukan?"

"Entah kenapa aku masih belum yakin kalau itu bukan anakku Hyung"

"Ya lalu kau ingin lakukan apa? Aku lelah Gyu, kau bertingkah seolah-olah hidupmu sudah berakhir, tapi kau tidak melakukan apapun"

Aku terdiam.

"Akuilah, itu sudah akurat kalau memang benar itu anakmu. Akuilah itu" sambungnya.

"Sudahlah, aku ingin pergi bekerja. Kau istirahat, biar urusan kantor aku yang mengurusnya" katanya.

"Tidak Hyung, gweanchana. Aku akan pergi bekerja. Terimakasih karena sudah membantuku, Hyung" kataku beranjak pergi



Hyomin POV

Entah kenapa semalam perasaanku tidak enak. Aku terus memikirkan Mingyu. Sampai-sampai aku itdur larut malam. Di sela-sela insomnia ku, aku memikirkan tentang anak di dalam kandunganku. Makin lama, perutku ini semakin membesar. Dan aku tentu tidak ingin MIngyu tau aku sedang mengandung anaknya. Jadi aku berfikir untuk meninggalkan Seoul dan tinggal bersama nenekku di Jeju.

Pagi ini tidak seperti biasanya, Mingyu terlambat datang ke kantor. Hari ini aku berniat untuk resign dari kantor ini dan segera meninggalkan Seoul.

"Apa kau yakin?" tanya Seungcheol oppa.

Ya, aku sudah memberi tau jika aku akan resign. Tentu saja awalnya mereka kaget dengan keputusanku ini.

Aku mengangguk mengiyakan.

"Lalu, kau akan tinggal dimana?" tanya  Seokmin.

Aku hanya tersenyum memberi isyarat kalau aku tidak mau memberi tau mereka.

My Fake Husband → K.M.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang