Tak terasa matahari pagi sudah menyinarkan sinarnya menusuk jendela kamar rawat Sora. Terhitung sudah 3 hari Sora di rawat disini. Sora masih tertidur dengan selang infus di tangannya. Semalam ia tidak tidur dengan nyenyak karena terus mengigau memanggil nama Mingyu.
Myungho dengan setia-nya menemani Hyomin yang tengah tertidur di bahunya itu. Terhitung baru 3 jam Hyomin tidur nyenyak seperti ini. Myungho tidak tega untuk membangunkannya.
Perlahan mata Hyomin terbuka, sesekali ia mengedip-ngedipkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke kornea matanya. Ia baru tersadar bahwa saat ini ia masih betah menaruh kepalanya di bahu Myungho
"Astaga. Mianhae. Aku tidak sadar" kata Hyomin membenarkan posisinyaMyungho tersenyum
"Gwaenchana. Asal kau tidak membiarkan air liurmu jatuh di bajuku, aku tidak apa-apa" canda Myungho yang berhasil mendapatkan pukulan di lengannya dari Hyomin"Apakah aku tidur lama sekali? Kau pasti pegal. Mianhae" ada perasaan tidak enak pada Hyomin. Setaunya, Mingyu selalu mengeluh tangannya pegal jika Hyomin tertidur di bahu-nya
Myungho menggeleng
"Tidak. Kau baru tidur 3 jam. Tenang, bahuku masih kuat walaupun kau tertidur 5 jam lagi" kata Myungho yang membuat Hyomin terkekeh
"Kau mau sarapan apa? Biar aku belikan" sambung Myungho"Tidak perlu. Aku tidak lapar" jawab Hyomin
"Hyomin-ah. Kau harus makan, nanti kau bisa sakit kalau telat makan. Lagipula Sora belum bangun kan? Lebih baik kau makan dulu"
"Baiklah. Tapi nanti. Sungguh aku belum lapar" kata Hyomin meyakinkan
"Arraseo arraseo. Tapi nanti kau harus makan. Aku tidak mau kau sakit" kata Myungho mengusap kepala Hyomin
Entah kenapa perasaan Hyomin betul-betul nyaman saat ini. Ia jadi merasakan apa yang dulu mereka rasakan. Memang Mingyu memperlakukan hal yang sama pada Hyomin, tapi Hyomin merasakan hal yang berbeda saat dengan Myungho.
"Kau pulang saja. Kau pasti lelah kan?" tanya Hyomin
Myungho lagi-lagi menggeleng
"Aku akan menemanimu disini sampai Sora sembuh" kata Myungho yang tak terasa membuat Hyomin tersenyumObrolan mereka berhenti sampai disitu karena dokter yang memeriksa Sora masuk. Ia memperbolehkan Sora untuk pulang siang ini karena kondisinya sudah mulai membaik. Syukurlah Sora bukan anak yang manja terhadap penyakit. Meskipun masih kecil, ia bisa meminum obat yang diberikan dokter untuknya.
"Eomma, apakah appa tidak meneleponku?" tanya Sora saat Hyomin tengah berkemas
"Belum. Mungkin nanti sore. Disana kan masih pagi sekali sekarang" jawab Hyomin
"Apakah appa tidak merindukanku? Aku sangat merindukannya" kata Sora menekuk wajahnya
"Hei, appa pasti merindukanmu princess. Tapi kan appa sibuk. Lagipula disini ada Myungho samcheon yang bisa menggantikan appa-mu kan?" kali ini Myungho yang bicara
"Aniyo. Samcheon tidak bisa mengantikan appa. Aku tidak sayang pada Samcheon" ucap Sora
"Sora-ya. Tidak boleh seperti itu. Myungho samcheon sudah baik mau menjagamu disini" kata Hyomin
"Aniyo. Aku tidak suka samcheon. Samcheon akan mengambil eomma dari appa. Aku tidak suka" teriak Sora
"Sora-ya. Kau ini bicara apa" kata Hyomin meninggikan suaranya
"Hyomin-ah" ucap Myungho sembari menggelengkan kepalanya tanda agar Hyomin tidak memarahi Sora
"Samcheon tidak akan mengambil eomma-mu dari appa-mu, Sora. Samcheon hanya menemani eomma-mu untuk menjagamu disini" kata Myungho lembut pada Sora
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Husband → K.M.G
FanfictionPaksaan orang tua untuk menemukan kekasih sekaligus calon istri yg membuat Mingyu membayar karyawan baru-nya utk menjadi istri pura-puranya. Apakah kepura-puraan itu akan menumbuhkan benih-benih Cinta yg sesungguhnya? Highest ranking #1 FFseventeen...