21

6.5K 578 6
                                    

Hari ini adalah jadwalku periksa ke dokter kandungan. Namun sayangnya Mingyu tidak bisa ikut mengantarku karena ada kerjaan di kantornya. Jisung tadi aku sudah titipkan ke Putri Eonnie untuk menjemputnya.

Saat sampai di rumah sakit, kebetulan sekali aku langsung di panggil oleh dokter, karena memang sebelumnya aku sudah membuat janji dengan dokter disini.

"Selamat pagi ibu Hyomin. Tumben pak Mingyu ga ikut" kata dokter itu.

"Iya dok. Kebetulan suami saya lagi ada meeting di kantor"

"Baiklah. Mari tiduran dulu, kita lihat apa jenis kelamin anak ibu"

Aku mengikuti perintah dokter.

"Wah seperti keinginan pak Mingyu, anaknya perempuan" kata dokter itu sembari melihat ke komputer

"Benarkah?"

Dokter itu mengangguk. "Pasti anak ibu nanti cantik seperti ibunya. Dan syukur keadaannya sangat sehat sekarang. Di jaga ya bu, nanti saya Kasih vitamin untuk jaga-jaga"

"Terimakasih dok"

Setelah menyelesaikan pemeriksaan, aku berinisiatif untuk mampir ke kantor Mingyu untuk segera memberi tau jenis kelamin anak kami kali ini tanpa memberi taunya dulu.

Sesampainya di kantor, beberapa karyawan tampak menyapaku dan tentunya aku balas dengan senyuman manis.

"Tumben sepi sekali" gumamku saat sampai di lantai tempat Mingyu dan yang lain bekerja.

Terlihat pintu ruangan Mingyu terbuka sedikit, dan aku langsung menghampirinya.

"Apa? Kau hamil?"

Terdengar suara Mingyu dari dalam sana. Sepertinya dia sedang berbicara dengan sekretarisnya. Tapi kenapa dia bilang kalo sekretarisnya hamil?

"Iya pak. Saya takut" kata sekretaris itu menangis.

Aku mencoba mendengarnya dengan seksama.

"Lalu mau kamu sekarang apa? Menikah?" tanya Mingyu.

"Harus pak. Saya malu dengan semua keluarga saya kalau saya tidak menikah" jawabnya.

Mingyu membuang nafas kasar. Setelah sesaat, Mingyu menyadari kehadiranku karena dia melihatku sekarang.

"Hyomin" ucapnya kaget.

"Mian, aku sudah menganggu kalian. Aku pergi" kataku berlalu

Ternyata Mingyu tidak berubah, dia masih sama seperti dulu. Aku beranjak keluar dengan menangis. Persetan dengan orang yang melihatku sekarang. Terdengar suara orang mengejarku dari belakang, sepertinya itu Mingyu.

"Hyomin, dengarkan aku dulu" katanya menahan tanganku dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Lepaskan aku Gyu" kataku sarkas.

"Kau salah paha. Ini tidak seperti apa yang kamu dengar. Dengarkan aku dulu, jebal" katanya memohon.

"Aku tidak mau dengar apapun. Sekarang lepaskan aku, aku lelah" kataku memaksa melepaskan tanganku dari tangannya.

Baru aku selangkah pergi, perutku terasa sakit sekali. "Aarrgghh"

"Hyomin, kau kenapa?" kata Mingyu menopang badanku.

Aku masih terdiam dalam sakitku.

"Ayo kita ke rumah sakit aja"

Setelah itu pandanganku gelap, aku tidak ingat apapun lagi.

°
MINGYU POV

Hyomin pingsan.

Aku yakin sekali tadi dia dengar pembicaraanku dengan Yoona tadi. Aku langsung membawanya ke UGD RS tempat biasa Hyomin memeriksakan kandungannya.

My Fake Husband → K.M.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang