AUTHOR POV
Sedari kemarin, tidak ada pembicaraan diantara Mingyu dan Hyomin. Sepertinya Mingyu cemburu melihat ke akraban Hyomin dengan Myungho, teman kecilnya itu. Yang keluar dari kemarin hanya kata 'ya, tidak, baiklah'.
"Sudah mau berangkat?" tanya Hyomin yang melihat Mingyu sudah rapi dengan pakaian kerjanya itu
Mingyu hanya mengangguk meng-iya-kan.
"Appa, sudah mau berangkat?" tanya Jisung
Mingyu mengangguk dan tersenyum
"Jisung nanti sekolah kan? Sekolah yang betul ya" nasihat Mingyu"Baik appa" Mingyu mengacak rambut anaknya
"Appa berangkat ya. Jaga eomma dan Sora" pamit Mingyu tanpa menoleh ke arah Hyomin dan langsung meninggalkan mereka."Eomma antar papa dulu ya. Jisung jaga Sora sebentar" pinta Hyomin yang di iyakan oleh Jisung.
Hyomin mengejar Mingyu yang jalannya secepat kilat itu.
"Gyu" hyomin menahan tangan Mingyu dan sontak Mingyu menoleh kearahnya
"Ada apa?" tanyanya dingin
"Tidak menciumku dulu?" tanya Hyomin. Mingyu mencium bibir Hyomin sekilas dan kembali melangkah pergi.
Lagi-lagi Hyomin menahan Mingyu
"Kau marah padaku?""Tidak" jawabnya singkat
"Aaaakkkk... Dadaku sakiiitt" renguh Hyomin sembari berjongkok. Sontak Mingyu terkejut karenanya
"Wae? Gwaenchana? Dimana yang sakit? Ayo kita ke rumah sakit" ucap Mingyu sekali nafas dengan berjongkok mengikuti Hyomin. Ia benar-benar panik melihat Hyomin kesakitan seperti ini.
"Dimana yang sakit chagi-ya?" tanyanya lagi"Dadaku. Sakit sekali. Dadaku sakit karena kau mendiamkanku seharian kemarin" jawab Hyomin dengan tersenyum.
"Mwo? Kau main-main? YA! Itu sungguh tidak lucu" kata Mingyu kesal dan berdiri
"Tolong aku bangun" pinta Hyomin mengulurkan tangannya. Mingyu menarik tangannya agar ia terbangun. Saat berhasil berdiri, Hyomin langsung memeluk Mingyu dengan erat
"Jangan marah padaku lagi" ucap Hyomin"Aku tidak marah" ucap Mingyu yang masih belum membalas pelukannya
"Jangan bohong, aku tau kau marah padaku" kata Hyomin mempererat pelukannya
"Kau tau, aku sungguh sedih jika kau marah padaku. Maafkan aku, hmm?"Mingyu membuang nafasnya kasar dan membalas pelukan Hyomin
"Akupun seperti itu. Aku hanya kesal kau tampak akrab dengan temanmu kemarin. Sampai kau lupa padaku"Hyomin melepas pelukannya
"Ah ternyata ada yang cemburu disini rupanya?" goda Hyomin"Ani. Siapa bilang aku cemburu?" sangkal Mingyu.
Hyomin tau betul jika suaminya itu berbohong. Ia tau jika telinga Mingyu merah, artinya ia sedang berbohong.
"Baiklah kalau kau tidak cemburu. Nanti aku akan makan siang dengan Myungho, boleh kah?" goda Hyomin
"YA! Awas saja kau berani pergi. Aku akan menghabisimu di ranjang, hingga besok kau tidak bisa berjalan, mau?" tanya Mingyu berbisik yang membuat Hyomin bergidik ngeri. Jika Mingyu sudah mengatakan ini, itu artinya dia sungguh-sungguh.
Hyomin mendecak
"Sudah sana berangkat saja" ucap Hyomin sebal"Dari tadi juga aku sudah mau berangkat, tapi istriku yang cantik ini menahanku terus" kata Mingyu mencolek dagu Hyomin
"Ah iya, jangan lupa bicarakan rencana pindahmu pada yang lain" kata Hyomin
"Baiklah. Kau hati-hati nanti saat mengantar Jisung dan Sora. Jangan bicara pada si Minghyo"
![](https://img.wattpad.com/cover/125409112-288-k771268.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Husband → K.M.G
ФанфикPaksaan orang tua untuk menemukan kekasih sekaligus calon istri yg membuat Mingyu membayar karyawan baru-nya utk menjadi istri pura-puranya. Apakah kepura-puraan itu akan menumbuhkan benih-benih Cinta yg sesungguhnya? Highest ranking #1 FFseventeen...