Bonchap 15

3.4K 346 40
                                    

Mingyu benar-benar di buat pusing setelah mendengar kata-kata Myungho tadi. Bagaimana bisa Hyomin di culik ketika masih ada di lingkungan sekolah?

Tanpa pikir panjang ia bergegas untuk menuju tempat dimana Hyomin menghilang. Saat Mingyu keluar ruangan, bertepatan sekali dengan Seungcheol yang keluar dari ruangannya.

"Mau kemana, Gyu?" tanya Seungcheol

"Aku akan ke sekolah Jisung.
Tadi Myungho menghubungiku memakai ponsel Hyomin. Dia bilang Hyomin menghilang ah bukan maksudnya kemungkinan Hyomin di culik" ucap Mingyu panik

"Mwo? Bagaimana bisa terjadi?"

"Mollayo. Oleh karena itu aku ingin kesana untuk memastikan"

"Aku ikut"

Tanpa pikir panjang, mereka segera menuju sekolah Jisung. Disitu sudah ada Myungho yang menunggu mereka.

"Mingyu-ya" panggil Myungho dengan melambaikan tangan

Mereka berdua menghampirinya dengan segera.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Seungcheol to the point

"Aku juga tidak tau, hyung. Tadi kami berencana ingin mencari pelaku dibalik masalah ini. Saat aku mengambil mobilku di parkiran tiba-tiba saja Hyomin tidak ada disini. Dan aku menemukan ponselnya terjatuh disini" jelas Myungho

"Kau sudah mengecek CCTV-nya?" tanya Mingyu yang di jawab anggukkan oleh Myungho
"Kata guru disini, CCTVnya tidak menjangkau hingga ke jalan"

Mingyu mengacak rambutnya kasar
"Brengsek! Siapapun yang melakukan ini, aku tidak segan untuk membunuhnya dengan tanganku sendiri" kata Mingyu dengan mengepalkan tangannya

"Tenang! Sebaiknya kita lapor polisi. Serahkan semuanya pada polisi" kata Seungcheol menepuk pundak Mingyu

"Aku setuju dengan Seungcheol hyung. Lagi pula Seoul itu kota yang luas, Gyu. Kita tidak mungkin dengan cepat menemukannya tanpa bantuan polisi" kata Myungho

"Aku bodoh. Seharusnya aku mengantarnya tadi. Kalau aku mengantarnya, pasti ini tidak akan terjadi" kata Mingyu

"Sudah tenanglah. Tidak ada gunanya kau seperti itu. Lebih baik kita cari Hyomin" kata Seungcheol

Mingyu benar-benar tidak bisa berpikir jernih saat ini. Ia benar-benar menyesal atas kejadian ini.

Sementara itu, Hyomin terbangun dari tidur panjangnya dengan keadaan tangan terikat kebelakang dan duduk di sebuah kursi di dalam gudang yang sangat asing.

Tidak ada seorang pun disini.

"Toloooong" teriak Hyomin

Tiba-tiba dua orang berbadan besar menghampirinya.

"Sudah bangun rupanya kau nona manis" kata salah seorang dari mereka

"Siapa kalian? Lepaskan aku" teriak Hyomin

"Ssstt.. Jangan teriak-teriak, nanti suaramu yang indah itu akan habis" kata yang lain sembari mengusap pipi Hyomin

Hyomin berontak
"Lepaskan aku brengsek" teriak Hyomin. Sungguh, ini adalah kata kasar yang untuk pertama kalinya seumur hidup Hyomin terucap dari bibirnya.

"Bos kami sebentar lagi akan datang. Bersabarlah. Kau akan senang setelah ini sayang" katanya mengusap kepala Hyomin

"Brengsek kalian! Aku akan melaporkan kalian ke polisi agar kalian semua membusuk di penjara" ucap Hyomin kesal

"Diam kau" salah satu diantara mereka menampar pipi Hyomin dengan keras hingga Hyomin pingsan. Samar-samar ia mendengar pintu dibuka. Ia sedikit mendengar pembicaraan mereka

My Fake Husband → K.M.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang