HYOMIN POV
Tak terasa usia pernikahanku dengan Mingyu sudah menginjak sepuluh tahun. Cepat bukan? Usia Jisung sekarang sudah sembilan tahun, dia sudah masuk sekolah dasar disini. Sedangkan Sora, dia sudah berusia lima tahun. Aku tidak menyangka kami akan bertahan selama ini. Aku fikir kalau awalnya sudah salah, kedepannya juga akan salah. Tapi ternyata tidak.
Teman-teman kami sudah menikah semua kecuali Vernon. Dia masih betah berpacaran dengan pacar bule-nya itu. Seokmin menikah dua tahun lalu dengan teman SMA-nya Yuju. Mereka menunda punya anak, katanya mau asyik-asyikan pacaran dulu. Seungcheol oppa juga masih sama seperti dulu. Namun sayangnya, Wonwoo oppa harus berangkat lagi ke Perancis beberapa tahun yang lalu karena ada pekerjaan yang harus di selesaikan disana.
Hari ini, kami berempat berencana untuk bermain ke kebun binatang, mumpung Mingyu libur hari ini. Jisung berjalan bergandengan dengan Sora di depan, sedangkan kami mengikuti mereka dari belakang. Dia benar-benar melindungi adik perempuannya dari dulu. Bahkan jika Sora menangis, yang bisa menenangkannya hanya Jisung seorang.
"Sora, kita menyebrang ya" kata Jisung menggandeng erar Sora. "Hati-hati jalannya, hati-hati" kata Jisung.
Kami terkekeh karena melihat mereka berdua.
"Lihatlah, Jisung betul-betul mirip appa-nya" kata Mingyu merangkulku.
Aku meliriknya. "Kau yakin? Aku sih tidak" kataku enteng yang membuatnya mencibirku.
"Appa, aku ingin naik roller coaster" kata Jisung.
"Andwae! Kau masih kecil. Nanti kalau kau sudah besar baru boleh naik itu" kata Mingyu yang membuat Jisung memanyunkan bibirnya.
****
Tak terasa kami sudah menghabiskan seharian ini di Taman hiburan. Sebenarnya ini kemauan Mingyu, karena katanya ia ingin menghabiskan hari liburnya bersama kami."Sora capek tidak? Mau appa gendong?" tanya Mingyu.
"Aniyo appa. Aku ingin bersama oppa" jawab Sora.
Mingyu tersenyum mendengarnya. "Baiklah! Jisung, jaga adikmu ya" kata Mingyu ke Jisung..
"Baik appa" katanya. "Gaja Sora, kita ke mobil" kata Jisung menggandeng Sora.
Sungguh aku bahagia sekali melihat mereka berdua. Aku tidak bisa menyembunyikan wajah bahagiaku.
"Bahagia?" tanya Mingyu sembari merangkulku.
"Sangat! Aku sangat bahagia menjalani kehidupan aku sekarang bersamamu dan bersama anak-anak" kataku menoleh ke arahnya.
"Hmm.. Bagaimana kalo nanti malam kita buat adik untuk Jisung dan Sora? Aku yakin pasti kau akan lebih bahagia" katanya memberikan smirk andalannya.
"Ya! Bisakah kau melupakan sifat byuntae mu itu?" tanyaku sebal.
"Wae? Bukankah kau senang?" tanyanya mendekatiku.
"Kau mau apa? Jangan macam-macam Gyu. Ini tempat umum" kataku mundur.
"Wae? Kamu kan istriku, memang tidak boleh?" katanya makin mendekat.
"Gyu, ini sungguh tidak lucu" kataku makin mundur.
"Aku sedang tidak melucu chagi" katanya lagi. Saat dia mendekat, Jisung datang menghampiri kami. "Appa, Sora ingin ice cream katanya" ucap Jisung yang membuatku bernafas lega.
"Anak ini selalu saja menganggu" gumam Mingyu yang masih bisa kudengar dan membuatku tertawa. "Gaja, kita beli ice cream" katanya menggandeng Jisung.
"Sora, kau ingin rasa apa?" tanya Jisung.
"Coklat oppa" jawab Sora.
"Ahjussi, berikan kami ice cream coklat dua ya" kata Jisung sopan.
"Kamu mau ice cream?" tanya Mingyu padaku.
"Boleh"
"Eomma ingin ice cream rasa apa?" tanya Jisung.
Aku menimbang-nimbang. "Hmmm.. Strawberry" jawabku pada akhirnya.
"Baiklah! Ahjussi berikan eomma-ku rasa strawberry ya" kata Jisung.
"Appa tidak di tanya mau rasa apa?" tanya Mingyu pada Jisung dan di jawb dengan gelengan olehnya. "Appa sudah gemuk, tidak boleh" jawabnya enteng yang membuat kami tertawa.
"Baiklah, appa akan minta dari eomma nanti" kata Mingyu. "Dan memintanya langsung dari bibir manisnya eomma" bisiknya yang membuatku bergidik ngeri.
"Kita pulang ya" kataku pada mereka.
"Iya eomma. Sora, ayo kita ke mobil" ajak Jisung lagi sembari menikmati ice creamnya.
Kami berdua berjalan di belakang mereka.
"Aku mau dong" kata Mingyu.
"Ini" aku memberikan ice creamnya. Mingyu adalah tipe orang yang kalau makan ice cream, tidak ingat dengan sekitar. Ia selalu memakan lebih dari setengah ice cream-nya.
"YA! Jangan habiskan. Aku mau" kataku memukul pelan lengannya."Aish! Ini, aku suapi" katanya.
Saat aku ingin makan ice cream itu, tiba-tiba dia menyampingkan ice creamnya, dan otomatis bibir kami menyatu. Aku ingin mundur tapi pinggangku di tariknya agar semakin mendekat. Dia melumat bibirku. Aku rasakan ada rasa manis ice cream di bibirnya. Entah kenapa aku selalu terbuai dengan permainan bibirnya, aku membalas ciuman itu. Kurasakan senyum Mingyu di sela ciuman kami. Sampai aku tersadar, kami ada di tempat umum.
Aku mendorong kuat badan Mingyu. "Bodoh, ini tempat umum" kataku menghapus bekas ice cream yang menempel di bibirku.
"Eomma, appa. Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Jisung yang entah sejak kapan berdiri di samping kami.
"Ha? Tidak, tadi ada bekas ice cream di bibir Eomma, jadi appa bersihkan" jawab Mingyu.
Sungguh, kami seperti ketauan berbuat mesum oleh polisi saat ini.
"Benarkah? Berarti kalo di bibir Sora ada sisa ice cream, aku bersihkan seperti itu?" tanyanya polos.
Aku membulatkan mataku saat mendengar pertanyaannya. "Aniyo, bukan seperti itu. Kau tidak boleh melakukan itu pada Sora. Dengar itu Jisung" kataku panik yang membuat Mingyu tertawa lepas. Aku meliriknya kesal. Bisa-bisanya dia tertawa disaat seperti ini.
Tbc.
Hallooooooooo.....
Singkat aja sekarang ya..
Masih ada yang baca story ini ga sih? Wkwk
Kalo masih ada, aku lanjutin nih bonchap-nya heheKalo mau baca story ku yang lain boleh banget lho.
Ada yang mau nanya ga? Boleh ke aku, boleh ke Mingyu, boleh ke Hyomin, boleh ke semuanya deh.. Kalo ada, tanya aja ya.. Ntr di jawab sama mereka 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Husband → K.M.G
FanfictionPaksaan orang tua untuk menemukan kekasih sekaligus calon istri yg membuat Mingyu membayar karyawan baru-nya utk menjadi istri pura-puranya. Apakah kepura-puraan itu akan menumbuhkan benih-benih Cinta yg sesungguhnya? Highest ranking #1 FFseventeen...