Trey begitu berpikir keras soal pesan yang ia dapatkan dari ponsel Anna. Sekarang, ia tahu ada seseorang yang mengancam nyawa istrinya itu. Entah untuk apa dan kenapa, Trey sudah tak bisa menerka siapa orang di balik semua ini. Akhirnya, Pria itu menelepon Sam beserta yang lain untuk datang menemuinya di ruangan pribadi miliknya itu. Tanpa menunggu lama, Sam, Dylan, Leo, dan Will sudah hadir disana.
"Ada apa, Boss?" tanya Samuel.
"Anna diancam oleh seseorang lewat sebuah pesan. Entah dari siapa, tidak ada nomor yang tertera. Ini aneh, bukan?" Jawab Trey dengan wajah yang kusut. "Dylan, apakah kau yakin kita semua sudah membunuh anggota The Blackwell?"
"Tentu saja, Boss. Aku yakin siapapun yang mengirim pesan itu pada Anna bukanlah berasal dari The Blackwell." Jelas Dylan.
Will seperti berpikir lalu angkat bicara, "Mungkin saja semua pesan itu berasal dari mantan Anna?"
"Apa maksudmu? Yang kutahu hanya ada satu mantan Anna yaitu Darren. Tapi dia sudah mati." Trey kemudian menghela napasnya, berusaha tenang dengan semua yang ia hadapi sekarang. "Dylan, tugasmu sekarang mencari tahu apakah Darren mempunyai keluarga atau sebagainya? Seseorang yang bisa saja melakukan hal ini."
Dylan mengangguk, "On it, Boss."
"Will, kau jaga Anna. Jangan biarkan dia keluar dari rumah ini tanpa seizinku."
Will yang sedang menyulut rokoknya pun mengangguk, "No problem, Boss."
"Leo, kau tetap jaga Theo. Jangan membawa dia keluar rumah, sama dengan perintah yang pernah ku katakan padamu kemarin."
Leo menjawabnya dengan anggukan.
"Dan, Sam. Aku mau kau menelepon Gerald, Dave, Caleb dan Lucas. Aku mau keamanan yang sangat ketat di gerbang atau pun di belakang rumah. Mengerti?" Perintah Trey pada semua anak buahnya. "Aku akan mencoba melacak pesan itu berasal darimana."
Trey berjalan keluar ruangan pribadinya menuju kamar malam ini. Ia merasa tubuh dan otaknya sudah sangat lelah sehingga ia butuh beristirahat. Namun, begitu memasuki kamar, Anna sudah berdiri didepan pintu seperti menunggunya datang.
"Trey, maafkan aku. Aku akui aku salah, seharusnya aku memberitahumu soal pesan itu saat pertama kali aku mendapatkannya." Ujar Anna dengan sangat berhati-hati.
"Yes, you damn well should have!" Sentak Trey penuh penekanan.
"Ok, tenanglah. Ini bukan akhir dari dunia."
"Ini bukan akhir dari dunia katamu?! Kebodohanmu sudah membuat kau dan calon bayiku dalam bahaya!" Amarah Trey makin memuncak.
"Bayi kita, Trey!" Anna sempat ingin melawan namun ia tak bisa, kemarahan Trey karena kebodohannya itu memang patut disalahkan, "Baiklah, maafkan aku, Trey. Aku tak berpikir panjang hari itu."
"Permasalahannya adalah kau memang tak pernah berpikir, Anna! Menyingkirlah dari hadapanku, aku perlu tidur!" Trey kemudian berjalan menuju tempat tidur tanpa ingin menatap wajah Anna lebih lama. Sebenarnya ia merasa tak tega karena telah menyentak Anna, namun jika tidak begitu, Anna akan kembali melakukan hal yang sama dan Trey tidak mau Anna seperti itu.
Pagi harinya, Trey terbangun karena suara ponselnya yang berdering berkali-kali. Padahal, ini masih jam 7 pagi tetapi ponselnya itu sudah ramai. Dengan kesal, akhirnya Trey mengangkat teleponnya itu. "Halo?"
"Boss, lihatlah berita di TV pagi ini."Ucap Sam dari dalam telepon. Trey kemudian mematikan ponselnya dan segera menyalakan TVnya.
'Berita dari New York pagi ini. Seorang mayat perempuan telah ditemukan oleh polisi di suatu tempat terpencil sudut kota. Polisi memberitahu bahwa identitas mayat tersebut adalah bernama Claire Jones.'

KAMU SEDANG MEMBACA
MR. GANG LEADER
RomanceMeet Trey Alexander, He's mafia gang leader. A billionaire, sexy, hot, and he's the most ruthless and heartless man in the world. Hidup Anna berubah saat ia bertemu dengan Trey. ©2017.