Anna diam seribu bahasa ketika ia dan Trey sedang dalam perjalanan pulang. Ia masih shock dengan kejadian tadi, kejadian dimana Darren tiba-tiba saja menemukannya dan berkata kasar padanya seolah ia membenci Anna. Kenapa? Apa yang salah? Batin Anna bertanya. Ia bahkan tak merasa pernah menyakiti hatinya. Jika ia memutuskan untuk pergi lalu apa haknya untuk seperti itu? Semua orang memiliki pilihannya masing-masing, bukan? Untung saja Trey menyelamatkannya, setidaknya lelaki itu pula yang membuat Darren menjauh darinya.
"Trey?" Panggil Anna.
Trey hanya diam dengan pandangan lurus ke depan, memperhatikan jalan.
"Kenapa tadi kau sebut aku adalah pacarmu?" tanya Anna lagi, kontan membuat Trey menoleh sesaat sebelum akhirnya kembali fokus menyetir.
"Kupikir dengan cara itulah ia akan takut untuk mendekatimu lagi," ujar Trey ketus.
"Oh.. Oke, aku bisa mengerti itu."
"Anna, jangan salah paham. Lagipula, aku tak mungkin memiliki seorang pacar. Aku tak akan pernah jatuh cinta." Papar Trey sambil tertawa kecil.
Anna hanya tersenyum, namun sedikit dipaksakan, "Oh— ba-baiklah."
"Kau sudah memiliki jawabannya, Anna? Aku menunggu jawabanmu soal bergabung dengan The Dragons."
Sontak Anna pun kembali menegang, "Uh— soal itu.. Bolehkah aku menjawabnya saat kita sampai ke rumahmu?"
Trey mengangguk, "Ya. Kau harus menjawabnya sekarang, Anna. Karena aku tak suka menunggu."
Tak lama dari perjalanan, Trey dan Anna telah sampai di penthouse. Masuk lebih dulu, Anna lalu berjalan mendahului Trey untuk mengambil sebuah minuman di lemari es sambil berusaha menjernihkan pikirannya. Lantas, lelaki bertubuh bidang itu dibuatnya keheranan, dengan santai ia pun berjalan mendekati tubuh Anna.
"Aku ada di ruang tengah jika kau mencariku, mengerti?" ujar Trey lalu berjalan menjauhi Anna.
Perempuan itu sekarang merasakan panas di sekujur tubuhnya. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia juga tak mau mati di tempat ini sekarang juga. Tapi Anna tak ada pilihan lain, ia harus mengikuti apa mau Trey jika tak ingin mati di tangan seorang mafia. Menghembuskan napas panjang, Anna dengan tegar lalu berjalan menuju ruang tengah. Telah ia dapati Trey yang sedang terduduk santai sambil meneguk bir miliknya. Mata hijaunya menangkap mata Anna saat Anna baru saja menghampirinya.
"Jadi? Apa jawabanmu?" tanya Trey santai.
"Ya, aku mau menjadi anggota The Dragons." Jawab Anna dengan penuh keberanian.
Trey tersenyum, "Kau tahu? Kau membuat suatu keputusan yang benar."
"Ya— mungkin saja. Tapi, Trey— apakah nanti aku harus membunuh seseorang seperti yang Dave lakukan? Karena kupikir aku tak akan bisa melakukan itu?"
"Kau tenang saja, aku beserta anggota The Dragons yang lain tak pernah membunuh orang yang tidak bersalah. Kami tak sembarang membunuh orang, Anna. Kau harus pahami itu." Papar Trey.
"Ba-baiklah kalau begitu." Ucap Anna terbata-bata.
"Oke, kalau begitu aku akan memperkenalkan dirimu besok pada anggota yang lainnya."
"A—apakah mereka setuju jika aku ikut bergabung?"
"Tentu saja," Jawab Trey, "Apa yang kau pikirkan? Aku adalah leadernya. Tak ada yang bisa mengaturku."
Anna hanya mengangguk tanda mengerti.
"Sekarang kau boleh tidur, Selamat malam." Trey mengedipkan satu matanya pada Anna. Sementara perempuan itu hanya tertunduk malu dan pergi menuju kamarnya. Ia hanya tak bisa membayangkan bagaimana jadinya besok itu saat semua anggota The Dragons tahu jika Anna akan bergabung bersama mereka. Ia hanya bisa pasrah dan berdoa, semoga saja tak terjadi hal yang tak di inginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. GANG LEADER
Любовные романыMeet Trey Alexander, He's mafia gang leader. A billionaire, sexy, hot, and he's the most ruthless and heartless man in the world. Hidup Anna berubah saat ia bertemu dengan Trey. ©2017.