Six

6.8K 453 6
                                    

Trey menoleh saat mendengar suara perempuan yang benar-benar ia kenali. Ia langsung saja mendapatkan Anna tepat di belakang tubuhnya. Melihat itu, Elena yang merasa terganggu pun langsung saja menyipitkan kedua matanya seraya menyilangkan kedua tangan di depan dada. Trey lalu menghampiri Anna yang saat itu merasa salah tingkah karena telah memergokinya dan Elena yang sedang berduaan di ruangan itu.

"Anna? Kau butuh sesuatu? Ada apa?" tanya Trey.

Anna menggeleng ketakutan, ia malah takut jika Trey akan marah karena kelakuannya, "T-tidak. A—ku hanya mau bilang terimakasih. Aku benar-benar tak tahu kalau kau sedang bersama Elena. Maaf, Trey."

"Tak perlu meminta maaf, lagipula Elena sudah akan pulang sekarang."

"Iyakah?" Sela Elena memotong pembicaraan, "Really, Trey? Aku ada disini untukmu. Kau tahu itu."

Trey menghembuskan napasnya panjang, "Elena, apa yang kau bicarakan itu sudah selesai!"

"Tapi, Trey. Aku belum merasa semua ini telah selesai, aku disini untukmu, kau membutuhkanku, kau—"

"Elena! Kau tahu dengan siapa kau sedang bicara? Apa perlu ku ingatkan padamu siapa Bossnya? Pantaskah kau mengaturku?" ujar Trey membuat Elena menegang dan mengunci mulutnya seketika. "Jika saja kau bukanlah anak buahku, aku pasti sudah membunuhmu. Jadi, sekarang pergilah dari sini!"

Mendengar ancaman itu, Elena lalu segera berlari keluar ruangan itu dengan kesal. Ia hanya tak habis pikir Trey akan membentaknya di depan Anna. Apa yang terjadi malam ini sungguh membuatnya kesal, dan makin saja membenci Anna. Ia menyalahkan Anna karena sekarang Elena merasa telah dibuang begitu saja oleh Trey. Ia berpikir, mungkin dengan cara menghilangkan Anna, ia akan bisa kembali bersama Trey dan semua berjalan sesuai dengan apa yang ia harapkan.

Dilain tempat, Trey lalu memberikan sebuah minuman pada Anna. "Minumlah, kau terlihat tegang sekali."

"Aku hanya terkejut saat kau bilang akan membunuh Elena, Trey." Jawab Anna dengan perlahan.

"Kenapa? Jika dia tak bisa menghormatiku, aku tak akan tinggal diam."

Anna diam sejenak, lalu kembali bicara, "Kupikir— kau jatuh cinta padanya?"

"Aku sudah pernah bilang, aku tak akan jatuh cinta, Anna. Apalagi dengan Elena. Dia hanya anak buahku, dan aku tidur hanya satu kali dengannya. Itupun karena aku sedang mabuk, begitupun dia. Dia bukanlah siapa-siapa untukku. Dan lagi, peraturannya sudah di catat, aku tak akan pernah meniduri siapapun yang bekerja denganku." Papar Trey menjelaskan.

Anna hanya menelan ludahnya sendiri, dalam hatinya ia bergumam, "Trey sudah tidur dengan Elena?"

"Kau cemburu, Anna?" tanya Trey membuat Anna tersedak saat sedang meminum birnya.

"Apa?!" pekik Anna.

"Kupikir— kau cemburu?"

"T—tidak! Tentu saja tidak."

Trey mendekati tubuh Anna, dengan perlahan tangannya melingar di pinggang perempuan di hadapannya itu sebelum ia makin merapatkan tubuhnya dengan Anna. Lalu, tiba-tiba saja Anna merasakan sesuatu yang hangat di bibirnya. Ya, Trey sekarang sudah menciumnya. Lelaki itu kini menyusupkan jari-jarinya ke rambut Anna dan menarik wajah perempuan itu ke arahnya. Anna merasakan tekstur bibir Trey yang lembut dan juga hangat. Ia seakan terbawa oleh suasana kali ini. Dalam hitungan detik, bibir mereka berdua pun beradu dan kedua tangan Anna ia simpan di dada bidang milik Trey. Ini adalah pertama kalinya Anna mencium seseorang, dan begitu menikmatinya. Anna bahkan membalas ciuman Trey itu dan membiarkan semuanya terjadi.

"Kau ingin melakukannya, Anna?" tanya Trey dengan napas yang tak beraturan.

"Ya, Trey." Jawab Anna.

MR. GANG LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang