What do you want, Darren?
Anna membalas pesan Darren dengan tangan yang bergetar. Ia bahkan merasakan jantungnya sempat berhenti berdetak saat melihat nama Darren di layar ponselnya. Anna tahu persis siapa Darren, dia adalah lelaki yang egois dan keras kepala. Ia bahkan akan melakukan apapun yang ingin ia lakukan, persis seperti Trey. Bedanya, Darren adalah laki-laki yang senang bermain fisik. Bahkan ia berani memukuli Anna tanpa peduli. Itulah yang membuat Anna tak bisa lagi menjalin hubungan dengannya.
Tak lama, ponsel Anna kembali berbunyi.
Darren
Datanglah kerumahku, Anna. Atau tidak, aku akan datang kesana dan menyeretmu keluar! Aku akan lakukan sesuatu yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya. Kau pikir Trey keparat itu akan menyukaimu? Kau jelek, Anna. Kau buruk rupa. Ia tak akan mau denganmu.
Anna merasakan sesuatu telah mengalir di pipinya. Ya, ia menangis. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Lagi-lagi posisi seperti ini menimpanya. Apakah ia harus melaporkan hal ini pada Trey? Atau membiarkannya saja? Berpikir keras, akhirnya Anna memilih untuk merahasiakan ini dari Trey dan bertekad untuk pergi menemui Darren besok. Dengan begitu, ia akan tahu apa yang Darren sebenarnya ingin lakukan. Ia hanya tak mau mantan kekasihnya itu melakukan hal yang membuat Trey marah dan malah membunuhnya.
**
"Anna! Kau sudah bangun?" Teriak Trey dari luar kamar sambil mengetuk pintu, "Aku akan pergi ke warehouse."
Anna terbangun karena suara ketukan pintu berkali-kali dari luar. Ia tertidur pulas sekali hingga baru menyadari kalau ia terbangun pukul 12 siang. "Oh, shit! Pergilah, Trey!"
"Kau akan berada dirumah sendirian, jika perlu sesuatu kau telepon aku, mengerti?" Teriak Trey lagi.
"Ya! Pergilah, kau menganggu tidurku!"
Beberapa saat kemudian, Anna rasa Trey pun sudah pergi dari rumah. Dengan begitu, ia bisa dengan leluasa pergi menemui Darren. Berjalan dengan sedikit sempoyongan, Anna lalu bergegas untuk membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya. Setelah dirasa siap, pun ia berjalan keluar dari penthouse. Semoga saja Trey tak akan tahu soal ini.
Pergi dengan memakai taksi, akhirnya Anna telah sampai di depan rumah yang sederhana namun minimalis milik Darren. Kedua kakinya ia langkahkan masuk ke dalam rumah, sambil berharap jika Darren tak akan melakukan hal yang tak di inginkannya. Tetapi, langkahnya terhenti seketika saat matanya menangkap mata Darren diujung ruangan. Nampaknya, ia pun sudah menunggunya datang, ia menyeringai pada Anna dengan kedua tangannya yang ia lipat di dada.
"Apa yang kau inginkan, Darren? Kau hanya berurusan denganku, jangan libatkan Trey!" Seru Anna dengan penuh keberanian.
"Kau datang. Kau takut aku menghampiri penthouse mewah mu bersama Trey?" ujar Darren, ia lalu mendekatkan tubuhnya pada Anna. "Kemana saja kau, Anna? Lama tak berjumpa."
Di lain tempat, Trey sedang menunggu Lucas datang dari penthousenya. Ya, ia menyuruh Lucas untuk memeriksa keadaan Anna ketika siang tadi ia meninggalkannya. Sebenarnya, Trey pun tak mau meninggalkan Anna seorang diri, hanya saja ada hal yang juga tak bisa ia tinggalkan. Ia pun tak ingin mendengar Anna menyalahkannya lagi, karena ia akan tambah semakin merasa bersalah.
"Jadi, Anna tidak apa Boss? Kupikir peluru itu benar-benar menembus tubuhnya." Ucap Will sambil mengusap dadanya berkali-kali merasa lega.
"Kau benar-benar tak melihat siapa orang yang menembaki bar malam itu?" tanya Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. GANG LEADER
RomanceMeet Trey Alexander, He's mafia gang leader. A billionaire, sexy, hot, and he's the most ruthless and heartless man in the world. Hidup Anna berubah saat ia bertemu dengan Trey. ©2017.