Ten

5.9K 409 8
                                    

Siang ini, matahari begitu menghujam mata. Semua anggota The Dragons sedang dalam keadaan berkabung, terutama Trey. Mereka bahkan menangis saat peti mati Aldenn sudah terkubur dalam tanah. Adik satu-satunya Trey itu kini sudah pergi untuk selamanya. Berjajar dengan mengenakan baju hitam, semuanya menyaksikan bagaimana proses pemakaman berlangsung. Anna pun berada disana, ia menangis sejadi-jadinya. Ia bisa rasakan bagaimana hati Trey saat ini, remuk sudah rasanya. Walaupun Anna baru mengenal Aldenn, tetapi ia sudah menganggapnya sebagai adik kandungnya sendiri. Baginya, Aldenn anak baik, walaupun sering sekali terkena amukan Trey, Aldenn tidak pernah melawan.

Saat itu, Trey begitu ingin teriak sekencang-kencangnya. Matanya berlinang air mata, namun orang-orang disana tak dapat melihatnya sebab Trey menutupinya dengan kaca mata hitam yang ia pakai. Ia tak mau terlihat bersedih di depan semua anggotanya. Rahangnya mengatup, tangannya mengepal sempurna. Trey benar-benar tak akan memberi ampun pada siapapun yang menjadi dalang dari semua ini. Siapapun orangnya yang menyebabkan Aldenn mati akan mendapatkan ganjarannya. Lelaki itu jelas tak akan tinggal diam, membunuh orang bukanlah untuk yang pertama kali untuknya.

Acara pemakaman pun telah selesai, tanpa ingin menyapa Anna, Trey hanya berjalan cepat melewati perempuan yang sedang menangis tersedu-sedu di belakangnya itu. Lelaki itu langsung menaiki mobilnya yang sudah berada disana bersama Samuel. Namun Anna tak begitu menghiraukannya, ia hanya berjalan bersama anggota yang lain menjauhi tempat peristirahatan terakhir Aldenn. Gerald lalu mengantarkan Anna pulang menuju penthouse, sesuai perintah dari Trey.

**

Anna terbangun dari tidurnya di malam hari. Udara yang dingin membuatnya menggigil. Baru saja akan menarik selimutnya untuk melanjutkan tidurnya, ia tiba-tiba saja mendengar percakapan beberapa orang dari lantai bawah. Kontan, dengan cepat ia pun menyibakkan selimut tebalnya itu dan berlari menuju tempat dimana suara itu berasal. Langkah kakinya begitu menggebu ingin segera tahu apakah itu adalah Trey?

Turun dari lantai dua, Anna sudah mendapatkan Trey bersama Samuel, Will dan Dave disana. Namun, sial. Saat ia baru saja akan mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan, Samuel dan yang lainnya terlihat sudah akan meninggalkan penthouse dengan terburu-buru. Merasakan ada sesuatu yang aneh, Anna pun berjalan perlahan menghampiri Trey. Ia hanya ingin tahu apa yang mereka rencanakan.

"Trey?" panggil Anna pelan, "Ada apa?"

"Ini urusanku, kau tak perlu tahu." Jawabnya ketus.

"Aku adalah anggota The Dragons, Trey. Aku berhak tau apa yang kau rencanakan."

Trey diam sejenak sebelum akhirnya bicara, "Kami sudah tahu siapa pelaku penembakkan Aldenn."

"Apa?!" pekik Anna, "Siapa yang melakukannya?"

"Mereka adalah John dan Clegg. Dua orang yang menjadi targetmu waktu itu. Mereka yang telah membunuh Aldenn dan menyusup masuk ke dalam penthouseku."

"Mereka? Lalu— apa yang akan kau lakukan pada keduanya?"

"Mereka berdua kabur, bersembunyi di suatu tempat. Namun yang pasti, cepat atau lambat pun aku akan menemukannya. Dan aku akan membunuh keduanya!"

"Kau— bagaimana cara kau menemukan mereka?"

"Aku akan memulainya dengan cara menjadikan istri John maupun Clegg sebagai sebuah umpan. Aku akan mengunci mereka dibawah tanah warehouse terlebih dulu, agar John dan Clegg terpaksa harus keluar dari persembunyiannya nanti. Setelah itu, aku akan membunuh mereka satu persatu."

Anna membulatkan matanya seketika, "Kau— akan membunuh istri John dan Clegg? Tapi— kau bilang kau tak akan membunuh orang yang tak bersalah?"

Kedua tangan Trey kontan dilipatkannya di dada, matanya menatap tajam mata Anna, "Menurutmu mereka tak bersalah setelah mereka membunuh adikku, Anna? Apakah itu yang kau katakan?"

MR. GANG LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang