Twenty Seven

4.9K 380 28
                                        

Irina memeluk tubuh Anna erat. Perempuan itu sama terlukanya dengan Anna, ia bisa merasakan kesedihan yang Anna rasakan saat ini. Hatinya hancur saat mendengar kabar jika jet pribadi Trey mengalami kecelakaan. Semua orang yang berada di ruangan itu menangis. "Anna, you okay?"

"Irina, dia tidak akan mati. Iya kan?" tanya Anna berusaha berpikir positif, "Ia sudah berjanji padaku, ia akan kembali secepat mungkin. Ia sudah berjanji, Irina.."

"Mereka belum menemukan tubuh Trey maupun yang lainnya, jadi cobalah untuk tenang!" Sentak Dominik yang juga merasa panik, "Mereka belum berbicara soal kematian siapapun. Harapan masih ada, mereka akan baik-baik saja."

"Tidak, Ayah! Mereka semua sudah mati!" Seru Kate sembari menangis, ia kemudian berlari menjauh darisana.

"Aku harus pulang, aku ingin bertemu Theo." Ujar Anna.

Irina mengangguk pelan, "Baik, kami semua ikut denganmu pulang. Untuk sekarang, kami semua akan ada di sampingmu selalu, Anna."

Sementara itu, di New York. Semua anggota The Dragons baru saja mendapatkan kabar tentang jet pribadi milik Trey yang terjatuh. Warehouse hari ini tiba-tiba saja berduka, semua anggota yang ada disana menangis, apalagi Elisa dan juga Mia. Semua ini terlalu mendadak, bahkan tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh mereka. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Will, wajahnya begitu kusut tak karuan.

Dylan menghapus air matanya, berusaha tegar, "Entahlah, Will. Sam is second in command. Sekarang, Sam hilang bersama Trey. Aku bahkan tak tahu lagi apa yang harus kita lakukan."

"Mengapa semua ini bisa terjadi?" Dave angkat bicara, "Jet itu termasuk baru, Chris pun merupakan pilot yang sangat diakui kehebatannya. Mengapa bisa jet itu jatuh secara tiba-tiba?!"

"Dave, kau tenanglah!" Sela Caleb, "Semua orang sedang kebingungan, sekarang yang harus kita pikirkan adalah apa yang seharusnya dilakukan jika Trey ada disini?"

"Kurasa, Will dam Dylan harus pergi ke Russia. Tanpa Trey, dan juga Sam, kita harus tahu siapa yang akan memerintah kita untuk melakukan sesuatu." Gerald berujar.

Lucas mengangguk, "Kurasa Gerald benar. Kalian berdua harus menemui Dominik di Russia. Dengan begitu, kita bisa mengikuti seluruh perintah yang ia berikan untuk mengurus seorang tikus yang harus segera di musnahkan!"

"Mia, aku mau kau beritahu semua anggota The Dragons tentang apa yang sudah terjadi." Perintah Dylan kemudian, "Dan, Leo, Lucas dan Dave. Aku ingin kalian tetap menjaga ruang bawah tanah selama aku dan Will pergi. Darius harus tetap kita awasi sebelum kita dapat perintah selanjutnya."

Leo mengangguk tanda mengerti, "Apakah Boss sudah tahu kalau kita bahkan sudah mendapatkan Darius disini?"

Wajah Dylan kembali menunduk, bersedih, "Tidak. Dia belum tahu soal Darius. Mengapa di saat Darius sudah kita dapatkan, Trey malah menghilang?"

"Sudahlah, jika kita terus bersedih, tak akan ada habisnya. Lebih baik kau hubungi Dominik, katakan padanya kalau kita akan pergi ke Russia malam ini." Ujar Will, yang langsung disambut anggukan oleh Dylan.

Kembali ke Russia. Keluarga besar Trey, dan juga Anna sedang berkumpul bersama di ruang tengah rumah milik Trey itu. Mereka masih dalam keadaan bersedih, begitu pun dengan Anna. Theo yang juga berada disana pun terus merengek, berkata bahwa ia ingin bertemu dengan Ayahnya, kontan saja hal itu membuat semua orang tambah bersedih. Mengingat Theo yang bahkan sangat dekat dengan Trey, mungkin menjadi alasan mengapa Theo bisa merasakan ada sesuatu yang salah pada Ayahnya itu.

Anna berulang kali mencoba menghubungi Trey lewat ponselnya, ia hanya berharap suaminya itu akan segera mengangkat teleponnya. Namun, apa yang ia harapkan hanya berujung kesedihan. Tak ada jawaban apapun dari Trey, itu semua sangat membuatnya frustasi, "Trey tak pernah mematikan ponselnya.."

MR. GANG LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang