Thirty

4.9K 396 20
                                    

Anna membulatkan kedua matanya sempurna saat melihat apa yang ada di hadapannya sekarang. Ia lalu kembali menangis, menangis bahagia. Kemudian, kontan pun ia memeluk tubuh seseorang yang masih terbaring disana cepat. "TREY!"

"Did you miss me, baby?" tanya Trey, kedua tangannya memeluk tubuh Anna yang kini ada di atasnya.

"Apakah aku bermimpi sekarang, Trey? Kau hidup?!"

Trey tertawa kecil, "Tentu saja. Aku bahkan sudah bangun dari kemarin malam. Dan, Dylan menceritakan semuanya yang sudah terjadi padaku."

"Trey, i miss you!" Seru Anna lirih.

"I miss you too, baby."

Anna tersenyum, "Ta— tapi kupikir kau.."

"Ya, kondisi Trey memang sempat sangat menurun kemarin. Namun, entah kenapa dan bagaimana, tak lama dari Dokter yang telah memompa jantungnya, kedua mata Trey tiba-tiba terbuka. Maka dari itu, kami semua berkumpul disini untuk melihat keadaan Trey." Jelas Dave.

Anna merasakan air matanya kembali mengalir di pipi, "Oh, thank god. Kau telah selamatkan suamiku." Lalu ia memukul pelan tangan Trey, "Kau menyebalkan, Trey! Aku begitu khawatir padamu!"

"Tenanglah, sayang. Aku tidak apa." Jawab Trey dengan suara yang parau, "Aku merasa bersalah sekarang karena tak bisa menghadiri pemakaman Adrik, maupun Chris. Aku bahkan tak menyangka kecelakaan kemarin itu akan menimpa kami."

"Trey, i'm sorry." Sahut Anna. Semua anggota The Dragons yang ada disana pun ikut merasa berduka.

Trey kemudian menghela napasnya, "Aku hanya ingin cepat pulang untuk berbicara dengan Dominik dan bertemu Theo."

"Boss, jika memang keadaanmu sudah membaik, Dokter bilang kau sudah diperbolehkan untuk di rawat di rumah." Ujar Sam, Anna bahkan baru menyadari jika Sam pun berada disana dengan memakai baju pasien. Ia pikir, Sam memang sudah membaik sekarang, semua itu bisa dilihat dari wajahnya.

"Katakan pada Dokter, aku harus pulang malam ini! Lagipula, aku memang sudah membaik. Dan katakan padanya, aku tidak meminta izin darinya, jadi, lebih baik dia datang kesini untuk mengurus semua kepulanganku." Perintah Trey. Sam tahu betul, bagaimana sifat Trey itu. Selain keras kepala, Trey memang tak bisa terlihat lemah seperti ini di hadapan semua orang. Terkadang, lelaki itu selalu berpura-pura kuat, karena menurut Trey, sebagai seorang pemimpin, ia tak boleh lemah, sekalipun dalam keadaan yang tak memungkinkan, pemimpin harus terlihat lebih kuat di bandingkan semua anak buahnya. Maka dari itulah, Sam selalu saja mengerti jika Trey tak pernah merasa senang berada di rumah sakit.

"Kau yakin kau sudah tak apa, Trey?" tanya Anna memastikan.

"Ya, Anna. Aku akan segera membaik saat aku bertemu dengan Theo nanti."

Maka, malam itu juga Trey segera meninggalkan rumah sakit dengan keadaan yang masih sedikit lemah. Ia bahkan sempat tak bisa menggerakkan kakinya karena telah koma selama beberapa hari kemarin. Namun, ia memaksakan kedua kakinya itu agar bisa berjalan tanpa harus menggunakan kursi roda atau pun alat yang lainnya, guna membantunya untuk berjalan. Trey hanya menolak semua itu dan tetap memaksa kakinya untuk berjalan.

Tanpa memakan waktu yang lama, ketiga mobil Trey berwarna hitam yang berisi seluruh anggota The Dragons kini sudah memasuki halaman depan rumah mewah miliknya. Tak sabar, Pria itu lalu turun dari mobil dengan di bantu oleh Anna, kemudian berjalan menuju kamar Theo bersamaan. Saat membuka kamar, Trey sudah dapat melihat anak lelakinya itu yang sedang bermain sendirian tanpa menyadari kedatangan Trey disana. "Hey, buddy." Sapa Trey.

Kontan, Theo pun menoleh, "Daddy?!" Setelah menyadari hadirnya Trey disana, ia pun langsung saja berlari pada Ayahnya itu dan memeluknya erat. "Daddy gone?"

MR. GANG LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang