MR. GANG LEADER

Twenty Five

MR. GANG LEADER TRAILER

***

Anna menselanjarkan tubuhnya di atas tempat tidur,setelah Charlie datang untuk memeriksanya malam ini. Sekarang ia terpikirkan soal apa yang baru saja Samuel katakana padanya soal Trey. Ia menjadi bertanya-tanya dalam hati, apakah benar keluarga Darius adalah orang yang membunuh kedua orang tua Trey? Gumamnya dalam hati. Itu berarti, selama ini apa yang ia pikirkan terjawab sudah, kedua orang tua Trey telah tiada dan itu bisa sangat menjelaskan mengapa Trey begitu marah saat Anna membelanya, Trey bahkan mengancam soal ia yang akan membawa Theo pergi darinya jika ia masih saja berhubungan dengan Darius. Tak lama, pintu kamar terbuka dan memunculkan Trey di ambang pintu, "Anna, kita akan pergi ke Russia malam ini. Charlie bilang, hal itu tidak masalah selama kandunganmu baik-baik saja," ujar Trey.

"Trey.." Panggil Anna, yang dipanggil pun menoleh.

"Ada apa, Anna?" Trey melangkahkan kakinya memasuki kamar, mendekati Anna. Kemudian, Anna beranjak dari tempat tidurnya dengan hanya berandalkan pakaian dalamnya saja.

"Aku mau bicara berdua denganmu," ujar Anna, matanya menatap mata Trey lurus.

"Oh sekarang ia mau bicara padaku semenjak kejadian tadi? Dengan memperlihatkan tubuhnya yang setengah telanjang, dan aku yang bahkan belum melakukan hubungan seks selama satu bulan!" Gerutunya dalam hati. "Apa yang mau kau bicarakan, Anna?"

"Soal Darius, apa benar keluarganya telah membunuh kedua orang tuamu?"

"Siapa yang memberitahumu soal itu?!" Seru Trey membulatkan kedua bola matanya.

"Sam, dia pikir aku sudah tahu soal ini. Mengapa tak kau katakan padaku, Trey?"

Trey menghela napasnya sebelum ia menjawab, "Aku harusnya memang memberitahumu soal itu, tapi aku tak ingin kau memikirkannya. Lagipula, kau sedang hamil dan aku tak ingin kau stress karena hal itu sekarang."

Kemudian, Anna menangis, ia merasa bersalah sekarang ini pada Trey, "Maafkan aku karena tak percaya padamu soal Darius."

"Hey, kau tak perlu menangis." Trey kemudian memeluk tubuh Anna hangat, "Kuberitahu kau satu hal yang aku tak suka Anna, aku tak suka melihat perempuan menangis."

"Memangnya kenapa?"

"Aku tak merasa nyaman melihatnya. Bahkan jika itu adalah istriku yang sedang hamil. Aku tak suka melihatmu menangis, Anna." Selang beberapa detik kemudian saat Trey telaj melepaskan pelukannya, kedua tangan Trey bergerak ke udara, yang satu memegang dagu Anna, dan yang satunya lagi menarik pinggul Anna kearahnya. Anna bisa merasakan hembusan napas Trey yang menerpa kulit wajahnya.

Selama beberapa menit mata mereka saling berpandangan, Trey kemudian mencium tiap inci tulang rahang Anna hingga ke leher dan menjelajahi bahu dan punggung Anna dengan jari-jarinya. Anna mendesah, merasakan sentuhan Trey yang begitu membuatnya terbang di udara. Lalu, Trey mendorong tubuh Anna ke atas tempat tidur, setelah tubuh Anna merebah di atas ranjang, Trey kembali memandangi wajah Anna beberapa detik. Wajah Trey terlihat sangat jelas akibat lampu tidur yang berada di dekat mereka, membuat Anna menyadari lagi betapa tampan suaminya itu. Lantas, Trey menempelkan bibirnya di bibir Anna dengan cepat, dan sedikit kasar. Anna tidak menolak, ia bahkan membalas ciuman itu. Yang ia inginkan hanyalah Trey, maka ia membiarkan segalanya berlangsung begitu saja.