Bersama kelabu, ku lepas hatiku dengan asap abu abu
***
Berdiri di balkon kamar membuat dingin menusuk kulit dengan sepoi angin, malam ini aku kembali pada mata arang yang sengaja aku jauhi.
Bulan bersinar dengan Bintang yang bergelantung manja di langit gelap. Hadirkan remang remang cahaya kota yang sedikit terkikis perumahan.
Pertemuan terakhir kami di depan kelasnya, itu saja harus main petak umpet dengan Alan. Padahal cuma mau balikin buku.
Bingung, ingin marah. Tapi aku siapa? Ingin kesal. Tapi aku kenapa? Tidakkah ada yang bisa memberiku alasan sedang apa hatiku disana?
Semuanya terasa kaku begitu aku tahu aku hanya kalimatnya yang tidak baku.
Elang dan Agnes
Hubungan mereka berakhir karena perselingkuhan Agnes yang di sebabkan kemerosotan kepedulian dari Elang.
Alay memang.
"Apasih, Nggi"
Aku menjambak rambutku dengan frustasi, apa efek mata arang itu begitu hebatnya hingga aku harus tersungkur merasakan sakit seperti ini.
Saat ini aku butuh seseorang untuk tempatku melupakan semuanya.
Angga, dia satu satunya teman kecilku yang menjadi sandaranku. Dengan segera aku mengambil ponsel dan mengetikkan pesan disana.
Angga ketos sarap:
Ngga, jalan yuk. Pengen main
Tumben, bu kos mau jalan sama ketos ganteng
Mau nggak? Mumpung gue mau nih
Oke, tunggu ya gue jemput.
Eh gausah Ngga, gue yang kerumah elo aja.
Kok gitu, kan elo cewek yakali nyamperin cowok
Santai aja kali, kayak baru kenal aja.
Lo kesini mau naik apa? Angkot, bahaya Nggi gue gamau sampe lo kenapa²
Lebay amat, masih jam stngh 8 juga, angkutan umum masih rame sarap.
Pokoknya gue gamau lo kesini sendirian, gue jemput lo di pos satpam aja. Gaada penolakan ya ibu kos galak.
Aku masuk kamar, pasrah dengan paksaan Angga. Ada satu cerita yang selama ini tidak pernah aku ceritakan pada Angga atau siapapun. Biarlah jadi rahasia, tapi aku berjanji hanya pada malam yang sepi aku akan membebaskan mereka semua.
Pilihanku malam ini jatuh pada celana jeans dengan sweeter putih, aku segera turun dari tangga. Minta izin sama Mama terus pergi.
Aku berlari sambil sesekali menengok kanan kiri, nyaris seperti maling ayam mau kabur dari kandang pemilik.
"Eh, ibu kos. Ngapain celingukan kaya gitu?"
Aku memutar bola mata malas. Angga itu dari dulu emang hobi banget ngajak berantem.
"Jangan lo pikir gue gatau ya, lo ganti nama gue di kontak lo jadi ibu kos galak kan?"
Aku menatap Angga tajam, biar dia sadar kalo nama dia di kontakku sebelumnya bagus, tapi dia yang mulai duluan dengan mengganti namaku di kontak hpnya dengan 'ibu kos galak. Dia pikir dia doang yang bisa ganti nama di kontak hp, aku juga bisa. Makanya nama dia di kontak hp ku jadi 'Angga ketos sarap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang [PROSES PENERBITAN]
Teen FictionCerita ini sudah tamat diharapkan vote dan komen, jangan lupa follow author, thank u 🌻 [International High School Sky Blue Series] Mencintai Elang Samudera itu seperti kupasan kulit jeruk, asam dan pahit tertuang ke dalam mangkuk. Sekalinya kau jat...