Cinta itu tidak mengenal kapan dan dimana kita tau orang itu,
Dan cinta juga tidak mengenal sesingkat apa waktu mempertemukan dua hati yang saling melengkapi.***
Author POV
Papan pengumuman penuh dengan desakan murid murid yang ingin melihat warta berita ter-new dan ter-hott dari perbuatan seorang Anggita Adelia.
"Ishh, gila ini puisi buatan Anggita anak MIPA 1 itu? Buat siapa nih puisi? Keren abis..."
"Ga mungkin kalo buat Angga, harusnya kalo Anggi suka sama Angga, ngapain dia nulis puisinya sekarang?"
"Ah, buat Angga pasti.."
"Kok berani ya? Sumpah nekat banget ini"
Dari pojok kejauhan, Anggi menahan nafas.
Anggita POV
"Sumpah, kenapa puisi gue jadi bahan tontonan sih?"
Sibuk dengan pemikiranku, sebuah tangan menepuk pundakku.
"Kak Rin..." sontak aku terlonjak.
"Apaan sih lo! Kaget tau gue"
Si perkedel berondong ini dengan bangganya menampilkan senyum ala iklan pasta gigi.
"Santai Kak, eh itu puisinya buat aku kan?"
Tebakan yang luar biasa...
"Sok tau lo, bukan buat lo lah"
Elang mendekat, lalu memajukan wajahnya.
"Aku tau Kak Rinjani boong, aku bisa liat dari mata Kakak. Tapi ya Kak, aku kasih tau, sebenernya pas aku bilang Dare nya buat puisi aku cuma bercanda Kak, aku ga serius..."
".........." zonk?
"Kan aku udah bilang kemaren pas Kak Rinjani mau masuk rumah"
Aku melongo mendengar pernyataanya, tapi kapan dia menarik tantangannya?
"Kapan? Kok aku gatau"
"Iya, soalnya kan aku bilangnya bisik bisik sambil hidupin motor, ahahahhaha....."
Tawanya menggelegar membelah kedua gendang telingaku.
Sialan!!
"Lang..." tawanya terhenti ketika seseorang memanggil namanya.
Deg....
Alan berjalan menghampiri kami, lalu dia mengkode Elang untuk pergi dari tempat pijakannya.
Kemudian tatapannya beralih kepadaku. Dengan segera aku menunduk.
"Permisi Kak"
Baru saja aku ingin melenggang pergi, suara beratnya menghentikanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang [PROSES PENERBITAN]
Genç KurguCerita ini sudah tamat diharapkan vote dan komen, jangan lupa follow author, thank u 🌻 [International High School Sky Blue Series] Mencintai Elang Samudera itu seperti kupasan kulit jeruk, asam dan pahit tertuang ke dalam mangkuk. Sekalinya kau jat...