5| Unmood

280 34 5
                                    

"I like too smell your perfume, Lang."

***

Nola merenggangkan otot-ototnya. Tubuhnya terasa pegal karena tertidur di sofa. Ia mengucek kedua matanya, tatapannya langsung tertuju ke arah jam dinding besar yang berada di sudut ruangan. Nola pun membulatkan matanya. Sudah pukul 8 malam. Ia segera berdiri hendak meninggalkan rumah Galang namun suara derap langkah membuatnya melihat seseorang yang baru saja datang.

"Gimana, enak tidurnya?" Ucap Galang dengan senyumannya.

"Enak dan sekarang gue harus pulang." Nola meraih gagang pintu tetapi ditahan oleh Galang.

"Emang berani?"

"Emang menurut lo gue nggak berani?" Nola balik bertanya.

Galang mengangkat bahunya.

"Udah minggir! Gue terlambat nih!"

"Mau kemana?"

"Mau pulang, lah!" Nola meraih gagang pintu dan Galang lagi-lagi menahannya.

"Apaan, sih, lo?!"

"Gue antar, sekalian gue mau beli martabak buat Rani."

Nola diam. Nggak apa-apa deh, selain irit ongkos dia pun akan lebih cepat sampai ke rumah jika bareng dengan Galang.

Nola membuka pintu lalu berlari keluar. "CEPATAN! NGGAK PAKAI LAMA!!" Teriaknya lalu naik ke motor Galang.

"Nggak jelas! Guenya aja masih di sini, dia udah nangkring aja!" Gerutu Galang lalu mengambil kunci motor di atas meja.

"Lama lo!" Sembur Nola.

"Bawel lo!" Balas Galang. Lelaki itu pun menjalankan motornya membelah kota pada malam hari berdua dengan Nola.

Namun, tidak ada pembicaraan lagi diantara keduanya.

***

Nola turun dari motor Galang. Dia sedikit gugup ketika melihat mobil yang entah dari kapan sudah terparkir di halaman rumahnya. Galang pun ikut turun memperhatikan gerak-gerik Nola yang sedikit gelisah. Pintu mobil itu terbuka, yang membuat Nola panas dingin seketika.

"Itu ketua osis, kan?" Bisik Galang tepat di telinga Nola.

Nola mengangguk pelan, dia memperhatikan Julian yang lama-kelamaan berdiri di hadapannya.

"Lo bohong?" Sembur Julian kepada Nola.

"Bukan gitu, Kak."

"Lo bilang lo dikasih tugas sama Bu Julia, kenapa lo sama dia?" Julian menunjuk Galang.

"Karena ngerjainnya bareng gue, kenapa emang?" Dengan santainya Galang menjawab yang membuat tubuh Nola seketika menegang.

"Gue nggak nanya lo!"

"Oke." Galang memasukkan kedua telapak tangannya ke dalam saku jeans, menyenderkan punggungnya ke motor.

Julian tertawa mengejek. "Lagi pula, nggak bakal ada yang ngerjain tugas sampai semalam ini. Lo ngapain aja sama dia, La?"

Stories About Our Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang