Stories About Our Love.

37| Secarik Kertas

Mulmed: Ellie Goulding - Beating Heart.
Vote dan komennya jangan lupa.

***

Apakah perasaan yang sudah lama menetap bisa dihilangkan dalam waktu sekejap?

***

Jakarta, 04 April 2018.
01:15am.

Hai, apa kabar? Pasti baik, kan? Karena udah nggak ada gue yang ganggu hidup lo. Tentram ya hidup lo, seperti laut tanpa ada ombak yang menjadi penghiasnya. Iya penghias, yang cuma dibutuhkan doang. Gue pun gitu, hanya menjadi penghias lo.

Bagaimana hubungan lo dengan Geyra? Agak aneh, sih, gue, lo jadian sama rival gue. Apa nggak ada cewek lain? Kenapa harus rival gue, Lang?

Gue pernah bilang kalau gue membenci titik. Saat lo tanya kenapa gue membenci titik, gue diam nggak tahu jawabannya. Tapi kini gue udah mempunyai jawaban dari pertanyaan itu. Lo tahu kenapa gue membenci titik? Gue membenci titik karena titik tidak berseru, tidak juga bertanya, namun mengakhiri. Seperti hubungan ini yang berakhir begitu saja.

Lo bilang, gue udah melupakan lo. Iya, gue dengar saat lo mengatakan kalau gue udah melupakan lo. Tapi nyatanya, Lang. Gue belum melupakan lo. Diam-diam gue masih berdoa perihal perpisahan kemarin hanyalah sementara dan perjodohan ini hanyalah candaan semata.

Oh, iya dalam hitungan hari gue bakal tunangan dengan Vanu. Menyakitkan, sih, tapi mau bagaimana lagi. Jujur tujuan gue kirim surat ini, karena gue minta tolong buat ketemu sekali ini saja. Ada yang ingin gue bicarakan. Tenang aja ini bukan tentang hubungan kita. Melainkan apa lo bisa membantu gue agar terlepas dari perjodohan ini?

Gue percaya ada banyak cara mencintai, dan cara mencintai yang gue pilih adalah melepaskan. Gue melepaskan lo. Karena lo tetap ada, gue sudah cukup bahagia.

Refanola Aretha.

Galang memejamkan matanya setelah membaca surat yang diberikan oleh Nola. Saat memasuki kelas tadi, ia melihat ada secarik amplop berwarna merah muda yang terlipat berada di atas mejanya.

Galang mengambil daun yang hampir kering yang tadi berada di dalam lipatan kertas itu. Di daun tersebut ada emoticon yang ditulis dengan pulpen yang hampir hilang. Emoticon tersenyum.

Galang menoleh ke arah pintu, saat ada yang membukanya. Nola dengan sekotak susu strawberry nya masuk ke dalam kelas. Perempuan itu melirik Galang sebentar lalu kembali menunduk, dan duduk di tempatnya.

Galang memperhatikan gerak-gerik perempuan itu. Tidak menyangka kalau beberapa hari lagi, perempuan yang pernah mengisi hatinya akan terikat oleh cinta orang lain. Ia ingin menghampiri Nola sekarang juga dan memeluknya dengan berkata gue kembali, dan gue selalu ada disisi lo. Tapi itu hanya angan semata, nyatanya untuk melangkah sedikitpun Ia tak sanggup.

Apapun kenyataan yang ada di antara lo dan gue, La. Gue senang pernah hadir walau tak lama. Gue suka melakukan semua untuk lo meski tak pernah berbalas apa-apa.

***

Sesuai janji, pulang sekolah ini Fara sudah duduk manis di cafe depan sekolah. Sembari menenggak choco latte yang ia pesan, ia sesekali melirik pintu masuk.

Beberapa menit kemudian, orang yang sedari tadi ditunggu, datang langsung menuju meja Fara.

"Hai." Sapanya dengan senyumnya yang manis.