36| Kembali Berjuang

137 19 2
                                    

Mulmed: BTOB Blue - Stand By Me.
Vote dan komen jangan lupa.

***

"Apa kabar kamu seorang laki-laki yang sedang aku rindukan? Bahagialah selalu, karena bunga tidak pernah membenci usilan tangan manusia yang membuatnya layu dan terluka."

***

Gadis itu memainkan sedotan jusnya yang masih berisi penuh. Tatapannya kosong padahal disekitarnya sangat ramai. Wajahnya sangat lesu seperti anak yang tidak terurus oleh Ibunya. Kantong mata yang hitam, dan wajah pucat menggambarkan sosok perempuan itu.

Di sebelahnya, Sahabatnya memandang dengan rasa kasihan. Ia sudah mengetahui apa yang terjadi dengan sahabatnya hingga berperilaku seperti ini. Fara menatap gelas Nola yang masih penuh, lalu memandang wajah Nola.

"La, jus lo nggak diminum?" tanya Fara basa-basi.

Nola menggeleng.

Fara menghembuskan napas. "Gue tahu perasaan lo. Tapi lo jangan menyakiti diri gini, emang dengan lo bersikap kaya gini masalah bakal selesai. Intinya lo terima semua aja dulu. Takdir gak ada yang tahu."

Nola menatap wajah Fara dengan lekat.

"Tinggal menghitung hari, Far." Ucapnya pelan hampir seperti bisikan.

"Sebentar lagi gue tunangan dengan mantan pacar gue. Orang yang udah lama gue lupain." Lanjutnya.

Fara memandang Nola dengan lekat. "La, kan gue udah bilang anggap tiga Minggu itu tahun. Dan dua hari itu dua bulan."

Brak!!

"LO ENAK NGOMONG!! DISINI GUE YANG MENDERITA!!" Setelah menggebrak meja, Nola pergi dari kantin yang sangat ramai.

Fara menggeleng, ia memaklumi sikap Nola sekarang yang lebih emosional. Dirinya menjadi sorotan dari anak-anak yang sedang mengantri di kantin. Tak terkecuali Galang yang sedang duduk mengobrol dengan ketiga temannya, tersentak kaget saat mendengar bentakan Nola yang baru pertama kali mereka dengar.

***

Bingung. Itu yang dirasakan Nola sekarang. Dengan kedua mata yang makin hari kian membengkak, gadis itu memainkan pucuk daun yang dia petik tadi. Kepalanya terus menunduk agar air matanya tumpah semua dan berharap akan habis biar Ia tidak merasakan kesedihan lagi.

Untung saja taman belakang sekolah sangat sepi sekali. Mungkin hanya ada satu dua orang siswa yang berlalu lalang namun tidak sadar kalau Nola menunduk sedang menangis. Ia bingung bagaimana saat hari tunangan itu dilaksanakan. Hari dimana sebuah ikatan perjanjian menyelimuti Nola dan Vanu. Ia tidak peduli dengan nanti Ia akan masuk kelas dengan mata yang sangat sembab. Pikirannya kacau kemana-mana.

Apa yang akan dirasakan jika dipaksa untung bertunangan dengan orang yang tidak dicintai walaupun itu adalah seorang mantan?

Nola mengusap wajahnya, menghapus air matanya yang terus jatuh. Matanya tak sengaja melihat selembar kertas yang terbang ke arahnya. Kertas itu masih bersih, hanya ada beberapa butir pasir dan daun-daun kecil yang menempel disana. Ia mengambil kertas itu, juga mengambil pulpen dari saku seragamnya.

Dalam diam dan air mata yang terus meluruh, Nola menuliskan isi hatinya disana.

***

"Dia kenapa?" tanya Galang.

Fara yang ditanya tidak bisa menjawab. Perempuan itu hanya diam sembari menatap kedua mata Galang yang menggambarkan sirat kekhawatiran.

Stories About Our Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang