11| Tamu Tak Diundang

196 25 1
                                    

"Biarkan aku mencintai dengan caraku sendiri, dengan apa yang tidak pernah mereka lakukan padamu. Dengan rasa percaya bahwa, mencintaimu bukanlah kesalahan."

***

Cahaya matahari pagi masuk melalui celah gorden. Kedua gadis itu sama sekali tidak terganggu. Semalam, saat Nola pulang dari rumah Galang, Fara menyarankan untuk maraton drama Korea. Alhasil, mereka berdua baru tidur saat jam menunjukkan pukul 3 pagi, dan laptop masih menyala hingga pukul 5 pagi saat Azra masuk ke kamar Nola karena tidak sengaja mendengar suara dari film tersebut saat melewati kamar Nola. Ia mengetuk kamar perempuan itu namun tidak ada jawaban dan Azra memutuskan untuk membuka pintu. Ia menatap jengkel dua gadis itu karena sedang tertidur dengan laptop menyala yang tersambung dengan charger-nya. Ia segera mematikan laptop sepupunya itu dan menaruhnya di meja belajar lalu keluar dari kamar Nola.

Ketukan pintu tidak mereka hiraukan, rasanya sangat lelah seperti tidak tidur satu minggu.

"LA!!!" Teriak Noval seraya menggedor-gedor pintu.

"IYA MAMI!! FARA MASIH NGANTUK!" Perempuan itu menggeliat, lalu menaruh sebelah kakinya ke atas perut Nola.

"MAMI PALA LO!" Teriak Noval lagi. "BANGUN WOI!! JODOH LO DI PATOK AYAM BARU TAHU RASA!!" Noval menggedor-gedor pintu kamar lagi.

Nola menggeliat, dia mendengus saat kamarnya seperti club yang dipenuhi dengan suara dentuman. Namun ini beda, dentumannya berasal dari pintu yang digedor oleh Noval.

"BERISIK ANJIR!!" Perempuan itu memejamkan matanya lagi.

Noval tidak menghiraukan, dia tetap menggedor pintu dengan kencang. Nola pun kesal, dia berdiri, memutar kunci dan langsung menampar pipi Noval.

"Niat gue baik, bangunin lo. Kenapa gue malah ditampar." Noval mengusap-usap pipi sebelah kanannya yang sedikit terasa panas.

"Ngapain sih lo? Biasanya juga nggak pernah bangunin gue gini!"

"Ada teman lo di bawah."

"Siapa?"

"Mana gue tahu."

"Yaudah nggak usah ngegas!" Nola segera menggeser tubuh Noval yang menghalangi dirinya untuk berjalan keluar.

"Lo mau kemana, La?"

"Ke bawah, lah."

"Najis, gue punya kakak gini amat." Gumam Noval. "Lihat penampilan lo, sih, La. Rambut kaya singa, iler kemana-mana, pantas aja Vanu putusin lo!"

"Bacot! Udah suruh pulang aja sana tamunya. Bilang aja gue lagi pergi ke alam mimpi." Nola kembali masuk ke dalam kamarnya, menutup pintu dan kembali tidur.

Noval menggelengkan kepalanya. "Ngidam apaan emak gue sampai punya anak kaya dia."

***

Perempuan itu mengikat rambutnya, kakinya berjalan menuju meja makan. Nola menarik satu kursi untuk didudukinya, di sampingnya terdapat Noval yang juga sedang makan siang. Jam menunjukkan pukul 2 dan Nola baru bangun tidur sesiang itu.

"Tadi siapa yang nyariin gue, Pal?" Ucap Nola, dia bertopang dagu menatap Noval yang sedang makan.

"Katanya sih teman lo."

"Cowok?"

Noval menggeleng. "Bukan, cewek. Cakep banget, La."

Nola mengernyit bingung. "Siapa, ya? Gue rasa yang paling cakep di kelas itu cuma gue."

Noval melirik Nola dengan wajah jijik. "Pede gila! Kata dia tadi, dia nggak bakal datang kesini lagi. Dia juga nggak mau nyebutin namanya. Terus sebelum pulang dia juga minta maaf udah ganggu lo tidur." Noval menegak air putih. "Teman lo mana? Belum bangun?"

Stories About Our Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang