Axel
Beberapa hari ini aku melihat sesuatu yang berbeda dari Marla. Dia yang biasanya selalu bersemangat tampak menjadi sedikit lebih pendiam. Entahlah mungkin dia hanya sedang gugup mengenai pernikahan kami yang hari ini dilaksanakan. kami memang merancang pernikahan hanya 1 hari dimana paginya mengucap janji suci dan dilanjutkan dengan acara resepsi dri sore hingga malam. Sungguh acara yang sangat sederhana mengingat keadaan mama yang tidak mungkinn bisa berlama lama terbangun dari tempat tidurnya. Ya kondisi mama akhir-akhir ini sering drop. Dokter mengatakan kemungkinan waktu mama bertahan hanya tinggal 8 bulan paling lama. Tentu saja dokter hanya manusia yang tidak dapat menentukan usia seseorang. Hanya Tuhan lah yang mampu mengatur dan mengetahui segala rejeki,jodoh maupun usia segala yang ada di muka bumi ini. Namun tetap saja perasaan khawatir dan takut terus menghantui kami ketika mendengar langsung dari dokter bahwa usia mama paling lama hanya 8 bulan. Kami semua panik hanya mama lah satu satunya yang paling terlihat ikhlas dan tegar diantara kami. Aku sudah berusaha matin matian membujuk mama agar mau berobat ke Singapore. Bukannya bermaksud meremehkan pengobatan di dalam negeri hanya saja beberapa rekan merekomendasikan untuk mengajak mama menjalani pengobatan di sana dan sebagai seseorang yang awam di dunia kesehatan aku hanya menginginkan yang terbaik untuk mama berapapun biayanya aku tak akan pernah perduli. Bahkan Marla pun sudah berulang kali membujuk mama namun mama tetap tidak mau dan mengatakan jika beliau harus pergi meninggalkan dunia, beliau ingin menghembuskan nafas terakhirnya di rumah ini dan di kamar yang beliau tempati dari dahulu seperti mendiang Papa dulu. Mungkin ini juga salah satu penyebab Marla murung dri beberapa hari ini. Aku yang sebenarnya juga sedang bersedih tak ingin berlarut larut. Tak ingin menunjukan pada siapapun bahwa aku sangat tidak bersemangat dari beberapa hari ini. Biarlah mama merasakan kelegaan dan kebahagian karena cita citanya menikahkan ku dengan Marla terwujud. Aku yang tak ingin Marla juga murung mencoba menghiburnya dengan berbagai cara mulai dari bertingkah jahil hingga mencoba mengajaknya ngobrol. Namun rupanya tetap saja Marla tidak begitu merespon segala tindakan ku. Beruntung tamu tamu yang datang tidak terlalu sadar akan sikap Marla yang agak murung.
Sampai pada malam pengantin kami di mana yang seharusnya menjadi malam pertama bagi pasangan baru menikah pada umumnya,
Marla malah membuat ku panik karena menutup rapat dirinya dengan selimut tebal. Awalnya ku pikir dia sedang menyembunyikan tangisannya dari ku, tapi ternyata malah membuatku yang awalnya khawatir menjadi ingin tertawa sekencang kencangnya melihat Marla yang bertingkah konyol semata untuk menghindari malam pertama kami.Melihat Marla yang mulai bertingkah aneh, aku merasa dia mulai kembali ke sifat aslinya. Yah setidaknya begini lebih baik biarlah dia tetap dengan tingkah aneh dan konyolnya setiap hari daripada harus terlihat murung seperti beberapa hari ini. Sungguh aku tidak suka.
Tingkah Marla yang seperti ini membangkitkan sisi jahil ku. Sekali sekali ngerjain istri ga papa lah bisik setan di kepalaku.
Aku mulai memasang tingkah mesum ku padanya. Melihat ekspresinya yang ketakutan membuatku semakin bersemangat mengerjainya. Namun sial rupanya q termakan permainanku sendiri. Aku yang awalnya hanya berniat mengerjainya malah merasa terangsang hanya karena menciun aroma strawberry yang menguar dari tubuh dan rambutnya. Sesuatu yang tadinya sudah tertidur pulas dibawah sana perlahan terasa seperti akan terbangun.
Alarm tanda bahaya di otaku segera memperingatkan ku untuk menjauh dari Marla.
Beruntung aku bisa segera mengendalikan diri. Jika tidak bisa bisa aku memperkosa istriku sendiri malam ini.
Aneh akupun tak mengerti kenapa aku bisa berhasrat terhadap Marla malam ini. Biasanya aku tak pernah sedikitpun terpikir untuk bisa menyentuh Marla dalam artian khusus. Atau mungkin karena status Marla yang kini sebagai istriku?
Ah entahlah. Semoga saja aku bisa menahan hasrat ku agar tidak melukai Marla nantinya.Hai hai gimana ceritanya? Sejauh ini maaf ya banyak typo maklum baru belajar menulis dan ini tulisan pertama aku harp dimakluni😬😬😬😬

KAMU SEDANG MEMBACA
Marla
Любовные романыTerpaksa menikah dengan om sendiri tentu bukan hal yang mudah. Ini adalah kisah tentang Marla yang harus menikah dnegan om nya sendiri. Tentang Marla yang baru mengetahui jika pria yang selama ini dianggap sebagai om kandungnya, ternyata sama sekali...