Marla begitu terpana melihat kamar pengantinnya dihias dengan mawar merah berbentuk hati di tengah ranjang nya. Luar biasa indah itulah hal pertama yang ada di benaknya. Namun niatan untuk mengagumi keindahan kamarnya tersebut berganti menjadi sesuatu yang menegangkan untuknya. Bagaimana tidak malam ini adalah malam pertamanya dengan om Axel yang sekarang sudah menjadi suaminya. Membayangkannya saja sudah membuat Marla bergidik. "Astaga apa yang harus aku lakukan sekarang?" desahnya panik.
Di tengah kecemasan yang melanda, tiba2 saja melintas sebuah ide konyol di benaknya. Tanpa berfikir panjang langsung saja dia berlari ke kamar nya yang dulu lalu mengambil beberapa perlengkapan seperti jaket serta celana jeans panjang. Tak lupa dengan memperburuk penampilannya mengacak acak rambut dan membuat make upnya berantakan. "Ah sempurna. Dengan begini om Axel gak bakalan nafsu untuk menyentuh ku malam ini". jeritnya kegirangan
"Cklek" terdengar suara pintu terbuka. Buru buru gadis tersebut membungkus dirinya ke dalam selimut tebal hingga menyerupai kepompong raksasa.
"Axel yang melihat tingkah polah unik keponakan yang sekarang sudah menjadi istrinya tersebut hanya bisa geleng geleng kepala. Bukan hal baru baginya melihat tingkah nyeleneh istrinya yang bisa dibilang di luar batas normal.
"Apa kau tidak kepanasan tidur dengan selimut setebal itu membungkus badanmu heh?" Axel mencoba menarik selimut yang di pakai Marla
Ya selimut berhasil ditarik namun Axel tak mampu menahan tawa geli melihat badan Marla yang terbungkus jaket tebal, celana jeans panjang lengkap dengan sarung tangan dan kaus kaki di tambah make up dan rambut yang super berantakan. Mirip seperti orang gila yang sering dilihat Axel di pinggir jalan.
"Apa apaan kamu Marla?" tanya Axel sambil berusaha menahan tawa
Marla yg melihat expresi Axel hanya mendengus sebal dan melirik kesal pada Axel.
"Udah selesai ketawanya om? Delik Marla
"Ya lagian ngapain sih kamu pake acara pake segala macam perlengakapn kaya mau mudik aja deh. Eh tunggu itu make up sama rambut sengaja kamu berantakin gitu maksudnya apa?"
Marla hanya diam masih berusaha mencari cari alasan.Tidak mungkin kan dia bilang alasan sebenarnya melakukan itu karena takut di sentuh suaminya sendiri.Bisa bisa Axel malah menyangkanya ke geeran. Ya memang kemungkinan antara suaminya akan meminta haknya masih 50 persen tapi tetap saja masih ada kemungkinan dan sebisa mungkin Marla harus menghindari hal tersebut. Dia tidak mau hal yang selama ini sangat dijaganya harus terlepas dan di renggut tanpa dasar cinta. Marla ingin melakukannya apabila dia sudah mantap dengan hatinya
"Owh saya tau kamu sengaja kan bikin tampilan kayak gitu biar aku ga bisa nyentuh kamu malam ini?" Kini Tatapan Axel berubah dari yang tadi terlihat geli menahan tawa kini beralih seperti seringai mesum.
Marla yang masih sibuk dengan pikirannya dibuat begitu gelagpapan oleh tingkah Axel yang begitu berubah.
"Huft kalau memang iya kenapa memangnya om?" tantang Marla tak mau kalah dia sama sekali tak mau terintimidasi oleh tatapan mesum Axel walaupun sebenarnya memang tak dapat di pungkiri jika dalam hatinya merasa cemas dan gugup.
"Kamu memang pintar Marla,Tapi kamu tidak perlu sampai berbuat sampai sejauh itu. Dan satu lagi kita sudah menikah jadi jangan panggil aku dengan sebutan om lagi. cukup diganti dengan kata aku dan kamu. kita sekarang suami istri ingat itu Marla
Marla yang masih kesal hanya memutar bola matanya jengah dengan perkataan suami mesumnya tersebut.
Gini nih abg jaman sekarng kebanyakan makan micin.Jadi susah kalo di bilangin". Axel yang mulai kesal omongannya sama sekali tidak ditanggapi oleh Marla langsung meniru kata kata yang sedang booming akhir akhir ini.
Marla yg tidak terima hanya mendengus sebal mendengar suami nya berbicaraa sembarangan
Tenang marla aku tidak akan menyentuh kamu sedikit pun kecuali kamu yang menginginkan. Lagian akan aneh rasanya kalau aku yang dulu sering kamu ompolin waktu masih bayi harus balik mengencingi kamu.
Marla yang mengerti arti "mengencingi" disini begitu jengah mendengar kata kata yang keluar dari mulut Axel. Sepertinys memang mulut Axel perlu di belikan penyaringan agar kata katanya bisa di kontrol. Bisa mati konyol dia jika setiap hari harus mendengar kata kata tak senonoh dan vulgar dari mulut Axel.
"Tolong dong selimut sama bantalnya jangan di peluk semua. Aku juga mau tidur nih" tiba tiba saja Axel sudah berdiri di samping Marla dan langsung menarik selimut yg dari tadi ada di pelukannya
"Om mau tidur dimana?" tanya Marla yang Masih keheranan melihat omnya berdiri anteng di sebelah tempat tidurnya.
"Ya di sofa lah atau kamu mau aku tidur di sebelah kamu heh?"
Seketika itu juga Marla langsung melempar selimut serta bantal ke wajah tampan Axel.
'Aww ringis Axel berpura pura kesakitan
"Udah deh gak usah drama"
"Beneran sakit tau Mar kamu kenapa sih tega banget nyakitin wajah tampan ku ini"?
Marla yang mendengar hal tersebut langsung ingin muntah rasanya. Bisa bisanya di saat seperti ini suaminya malah narsis dengan mengatakan dirinya tampan. Ya memang di akui wajah Axel di atas rata rata pria pada umumnya. Kulit putih hidung mancung bibir merah dengan jambang tipis menghiasi sekitar wajah di tambah lagi nilai plus badannya lumayan tinggi dan berotot karena memang Axel sangat rajin fitnes di setiap hari libur sungguh kesempurnaan fisik yang hakiki Marla membatin dalam hati.
"Mar udah deh aku tau kalo aku tu ganteng tapi tolong ya matanya dijaga. tu mata kayak udah hampir copot dari tempatnya tuh".Kekeh Axel yang rupanya masih belum puas meledek istri cantiknya tersebut.
"Huft sorry ya om om ganjen,gak ada tuh dalam kamus seorang Marla Brawijaya yang super cantik ini mengagumi om om yang umurnya udah hampir uzur. balas Marla tak kalah narsis
'Owh yakin kamu gak tergoda sama aku Mar?" perlahan Axel mulai mendekat ke arah Marla.
Marla yang menyadari bahaya yang akan segera menghampirinya hanya bisa menutup matanya takut. terasa hembusan nafas Axel tepat di telinganya yang membuat bulunya meremang.
"Om,om mau ngapain" gagap Marla panik.
Perlahan tangan Axel mulai menelusuri tiap inci wajah Marla hingga terhenti di bibir mungil milik Marla. Marla yang semakin ketakutan berusaha mendorong tangan Axel.
"hahahahaha kamu takut sama aku Marla?" selidik Axel masih sambil memegang perutnya menahan geli. Tenang aja aku kan tadi udah bilang ke kamu kalo aku gak bakal nyentuh kamu sebelum kamu mengijinkan.
Marla yang merasa kesal di permainkan Axel langsung menarik bed cover dan membungkus dirinya di dalam sana sungguh malu dan menyebalkan jerit batin Marla histeris.
********************
lama hening tak terdengar suara dari mereka rupanya mereka telah terlelap denga posisi tidurnya masing masing
KAMU SEDANG MEMBACA
Marla
RomanceTerpaksa menikah dengan om sendiri tentu bukan hal yang mudah. Ini adalah kisah tentang Marla yang harus menikah dnegan om nya sendiri. Tentang Marla yang baru mengetahui jika pria yang selama ini dianggap sebagai om kandungnya, ternyata sama sekali...